Media PPI Okayama Edisi Pebruari 1997

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Hadi Susilo Arifin
Anggota: Adrin Tohari, Usman Ahmad dan Adli
Distributor : Rhizni Estini Makmur & Putu Sukarmen
Alamat Redaksi : Tanimannari 1-15-3, Okayama 700,
Tel: (086) 255-7197, Fax: (086) 252-6321
e-mail : arifin@ccews1.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Vol. II/No.02/Pebruari/97
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
OutLook
Khusus

Sekapur Sirih

Hallo... kita berjumpa kembali pada MPPIO edisi bulan Februari 1997. Bulan ini merupakan bulan pergantian musim dingin ke musim semi. Sedikit-demi sedikit suhu udara mulai menghangat, tapi kita masih harus tetap berhati-hati karena suhu dingin masih suka muncul tiba-tiba di hari-hari tertentu, begitu pula kaze alias influenza sok akrab dengan kondisi badan yang lemah.
Setelah beberapa acara bersama dilaksanakan oleh PPI Okayama, seperti ski bersama, party bersama, maka di akhir bulan Februari ini kita kehilangan 3 anggota yang telah kembali ke tanah air karena telah menyelesaikan masa studinya di Okayama University. Nah, dalam edisi kali ini, semua berita tersebut kami muat. Dengan harapan rekan-rekan pembaca dapat mengetahui apa dan bagaimana sepak terjang PPI Okayama. Tentu kolom-kolom lainnya tetap memuat berita menarik, dan tetap perlu Anda simak.
Okey, segenap dewan redaksi MPPIO mengucapkan selamat membaca.

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Yang bertambah umurnya... pada bulan Maret

  • Pada bulan Maret ada 4 orang anggota PPI Okayama yang akan bertanjoubi-ria, yaitu bang Herodi (1 Maret), beli Putu (8 Maret), mbak Kunti (29 Maret) dan beli Ida Bagus Raka Surya Atmaja (30 Maret). Segenap anggota PPI Okayama mengucapkan Selamat berulang tahun... Semoga panjang umur dan sukses selalu menyertai Anda.

  • Mas Ari & Global View International Friendship

  • Pada 1 Februari 1997 bertempat di Kurashiki Kita Junior Highschool mas Ari beserta 7 rekan dari negara lainnya (apa saja?/red.) memperkenalkan geografi, adat istiadat, pembangunan, pendidikan di masing-masing negara asal pembicara kepada murid-murid kelas 2 SMP Kita Kurashiki. Acara di atas disebut Global View International Friendship.

  • Bang Us & keluarga ke Indonesia

  • Pada 5 Februari 1997, bang Us sekeluarga bertolak ke Indonesia. Mereka akan berlebaran sekaligus berlibur di Indonesia selama kuerang lebih satu bulan. Sementara bang Us cuti, tampuk pimpinan PPI Okayama dijabat oleh pak ulis, uda Adrin. Okey, buat bang Us, nyonya dan Inayah-chan... Selamat berlibur dan berkumpul dengan keluarga di tanah air.

  • Teteh Tiara dan mas Ari mengenalkan permainan anak

  • Pada tanggal 6 Februari 1997 bertempat di Hayashima Shougakko teteh Tiara & mas Ari beserta rekan-rekan dari 4 negara lainnya memperkenalkan dan mengajarkan mainan anak-anak dari negara asal masing-masing peserta. Teteh Tiara dan mas Ari memperkenalkan permainan ular naga & hom pin sut pada anak-anak kelas 2 SD Hayashima. Acara tersebut dihadiri juga oleh sekitar 300 wakil guru-guru dari seluruh wilayah Chugoku dan Shikoku (sebagai kengaku sha). Dalam permainan tsb, lagu pengiring ular-naga di buat versi Tiara dan dinyanyikan oleh Tiara dan Esti. Dan lagu tersebut sempat dihapalkan juga oleh para guru-guru SD Hayashima.

  • Lebaran ke Kobe Mosque & KJRI’ open house

  • Pada 9 Februari, delapan orang anggota PPI Okayama yaitu uni Esti, teteh Tiara, kak Salamiah, mbak Kunti, uda Adrin, kang Ridwan, mas Hasan dan dipimpin oleh uda Alen bershollat Ied di Kobe Mosque. Di sana mereka bertemu dengan keluarga kang Hadi yang sehari sebelumnya sudah tiba di Kobe lebih dulu. Terlihat pula rombongan kenshuusei Teikoku sejumlah 7 orang. Di Mesjid Kobe dilakukan shollat Ied dua gelombang akibat membludaknya jamaah yang berduyun-duyun datang dari berbagai kota di Jepang Barat. Dan tampak mendominasi kehadiran muslim Indonesia baik yang mahasiswa, karyawan maupun para trainee. Usai shollat Ied, para jamaah sambil bersilaturahmi satu sama lain, juga berpotret-potretan di halaman Mesjid.
    Setelah itu, keluarga kang Hadi dan juga kenshuusei Teikoku menghadiri open house di Wisma Indonesia Kobe. Diperkirakan sekitar 500 tamu telah datang bersilaturahmi kepada Bapak Yulwis Yatim & keluarga. Lebaran tahun ini memang tampak istimewa, karena jatuh pada hari Minggu (hari libur). Sementara itu uda Alen dkk. melanjutkan perjalanan tour ke Tottori. Nah, suka dukanya silakan tanya langsung aja ya...

  • Uni Esti ber-homestay di Hiruzen

  • Pada 15-16 Februari uni Esti mengikuti acara homestay OPIEF di Hiruzen. Selain uni Esti ternyata ikut pula 3 orang rekan dari kenshuusei Bappeda Bali (siapa aja?/ red.). Perjalanan selama 2.5 jam benar-benar uni Esti nikmati dengan melihat pemandangan di luar jendela. Di Hiruzen uni Esti disambut dengan hangat oleh host family dan langsung menuju ke tempat tinggal mereka. Uni Esti disambut oleh anggota keluarga lengkap mulai dari o-baachan, o-jiichan dan 3 orang anak perempuan mereka yang imut-imut. Keesokan paginya, acara ski dimulai... Main ski merupakan pengalaman pertama bagi uni Esti. Nah yang paling menegangkan plus berkesan...ketika sang sensei mengajak uni Esti naik ke puncak dengan sky-lift. Wah...pucet dech jadinya..apalagi pas suruh lompat dari kursi lift untuk langsung meluncur.... Bener juga ternyata, uni Esti terjatuh...dan sebelum sempat berdiri sudah tertubruk peloncat berikutnya.
    Sebelum kembali ke Okayama, semua peserta homestay berkumpul di hall untuk melihat atraksi taiko (pukul bedug khas Jepang/red.). Satu persatu para peserta diminta untuk menyampaikan kesan-kesannya selama homestay.

  • Mbak Kunti dan tentang Sekolah Menegah di Indonesia

  • Atas bantuan dan dukungan kang Hadi akhirnya mbak Kunti memenuhi undangan dari Shimbi Koukou yang siswanya hanya wanita untuk berbicara tentang pendidikan dan siswa SMU di Indonesia pada tanggal 18 Februari yang lalu. Mbak Kunti berpresentasi mengenakan kebaya Jawa modern sedangkan kang Hadi ber-teluk belanga Riau.
    Di depan kelas I yang hanya bersiswa 9 orang (memang jumlah siswa di Jepang pada dekade terakhir ini menurun drastis/red.) plus 4 orang guru, mereka menjelaskan tentang geografi Indonesia, kehidupan siswa SMA termasuk sistem pendidikan, jam pelajaran, buku-buku yang digunakan, olah raga kegemaran, hobby, peraturan-peraturan juga kehidupan dengan orang tua. Presentasi ditutup dengan pemutaran slide.

  • Kang Hadi & Chikyuu Hiroba

  • Pada tanggal 19 Februari kang Hadi memandu teteh Tiara, uni Esti dan mbak Kunti untuk mempresentasikan kebudayaan Indonesia di Okayama Kyokuryu Elementary School dalam acara International Culture & Friendship. Pada waktu yang sama tetapi ruang yang berbeda, Chi san dari Korea juga memperkenalkan negaranya.
    Bertempat di music hall-Chikyuu Hiroba kang Hadi mengenalkan geografi dan kebudayaan Indonesia serta melakukan tanya jawab seputar mata uang, beras Indonesia, dan lagu-lagu Indonesia. Teteh Tiara, uni Esti dan mbak Kunti mempersembahkan Tari Piring, sementara sekitar 50 murid-murid kelas IV juga tidak ketinggalan mengalunkan paduan suaranya dalam lagu Cacamarica dan Nona Manis Siapa yang Punya serta sebuah lagu Jepang "Tsuru no Hanashi". Sebelum acara ini berakhir kang Hadi dengan gitarnya dan didukung 3 vokalis mengajarkan lagu Sayonara Sampai Berjumpa Pula. Acara ini ditutup dengan menyanyikan lagu yang telah diajarkan dengan sura kompak dan bulat dengan iringan piano.
    Setelah tampil di depan murid-murid, rombongan Indonesia dan Korea tampil kembali di depan 18 perwakilan guru-guru di Okayam-shi yang telah selesai rapat di sekolah tersebut.

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Ski to Onbara sukiijou

  • Acara ski yang merupakan agenda tahunan rekreasi musim dingin PPI Okayama, untuk tahun ini mengambil tempat yang sama seperti tahun sebelumnya. Diikuti oleh 19 orang anggota PPI Okayama plus keluarga dan 4 orang anggota PPIO, tanggal 15 Februari yang lalu rombongan berangkat ke Onbara sukiijou dengan 2 mobil sewaan dan mobil Tanimoto-san, dipimpin langsung oleh mas Ari dan tole Adrin
    Sesampainya di Onbara, rombongan langsung gelar tiker dan menyantap soup kang Wawan plus ayam goreng Kaikan ditengah-tengah udara yang cukup dingin. Setelah kenyang dan berfoto-foto ria, barulah semua anggota siap beraksi meluncur ditengah salju...tanpa basa-basi terlebih dahulu. Berbagai macam atraksi yang cukup menggelikan terlihat dari beberapa kejadian disana... Menjelang sore hari, beberapa anggota yang enggan main ski menyempatkan waktunya untuk menikmati papan luncur (souri?/red.). Acara ski ini berlangsung hingga sore hari dengan diselingi makan siang plus bercanda dalam salju sambil berpose ria. Sore harinya, rombongan balik ke Okayama dan sempat menyantap Udon ditengah perjalanan pulang.

  • Sayounara Party untuk beli Sukrasena

  • Tanggal 16 Februari yang lalu PPIO melepas kepulangan beli Sukrasena ke tanah air (berangkat tanggal 17 Februari). Acara ini diadakan di Okayama University International House dihadiri oleh hampir seluruh anggota PPI Okayama terutama yang berada disekitar Okadai dan International House. PPI Okayama yang diwakili oleh pak Ulis menyampaikan kesan dan pesan perpisahan serta menyampaikan kenag-kenangan. Beli Sukrasena kemudian menyampaikan kesan-kesannya selama berada di lingkungan PPIO. Acara dilanjutkan dengan obrolan ringan sambil menyantap makanan & minuman ringan.

  • Sayounara Party untuk teteh Tiara & mas Djati

  • Kali ini acara sayounara party diadakan untuk melepaskan kepulangan mas Djati (tanggal 25 Februari) dan teteh Tiara (27 Februari) ke tanah air setelah satu tahun mengikuti student exchange program. Acara ini diadakan di ruang baca Okadai Kaikan dan dihadiri oleh sebagian besar anggota PPI Okayama yang tinggal disekitar Okadai. Turut hadir pula orang tua teteh Tiara yang sengaja datang ke Okayama untuk jalan-jalan dan menjemput teteh Tiara. Setelah kesan dan pesan PPI Okayama yang diwakili oleh pak Ulis, mas Djati dan teteh Tiara menyampaikan kata-kata perpisahan kepada yang hadir. Pada kesempatan itu pula, PPI Okayama memberikan kenangan-kenangan kepada mas Djati dan teteh Tiara, dan acara dilanjutkan dengan mengobrol sambil menyantap puding uni Esti dan mbak Kunti plus makanan dan minuman ringan.

    ke atas

    Info Pendidikan

    Sebagaimana kita ketahui bahwa pada tanggal 22 Maret y.a.d. PPI Korda Kansai akan menyelenggarakan Temu Ilmiah I bertempat di kantor KJRI Osaka. Berikut ini disajikan judul-judul makalah berdasarkan abstrak yang telah masuk ke Panitia per 18 Februari 1997.

    1. Pengembangan tipologi-tipologi baru fasilitas rekreasi dan dampaknya terhadap perilaku berekreasi/ Baskoro Tedjo/ Architech Engineering, Osaka University.
    2. Construction and characterization of a Saccharomyces cerevisiae haploid strain possessing 21 chromosomes/ Donny Widianto/ Biotechnology, Osaka University.
    3. Pengkajian dinamika kapal di laut ganas/ J.P.Panjaitan/ Naval Architecture, Osaka University.
    4. Analisa sistem pengendalian gerak manuver kapal dengan dua daun kemudi/ Abdul Munif/ Naval Architecture, Osaka University.
    5. Pendekatan praktis prediksi aliran fluida ideal melalui sembarang bentuk benda/ Abdul Munif/Naval Architecture, Osaka University.
    6. Kajian sifat optik dari polimer konduktif dan aplikasinya/ Rakhmat Hidayat/Electronic Engineering, Osaka University.
    7. Stepwise revision to pairwise fuzzy group-decision making /Marimin, Motohide Umano, Itsuo Hatono, and Hiroyuki Tamura/ Faculty of Engineering Science, Osaka University.
    8. Rotasi diferensial bintik matahari "Pemimpin" dan "Pengikut"/ Dhani Herdiwijaya/ Astronomi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Kyoto.
    9. Upaya peningkatan peranan eksportir golongan menengah dan kecil Indonesia di pasar Jepang/ Asmun A. Sju'eib/ ITPC-Osaka.
    10. Kajian ulang manajemen gaya Jepang : masalah, hambatan dan tantangan/ Didik Purwadi/ Graduate School of Business Administration, Osaka City Univ.
    11. Disain alat ukur gelombang skala penuh di laut lepas/ Erwandi, Titis Karweni, Priyadi, Nanang Joko/ Staf Laboratorium Hidrodinamika Indonesia, Towing Tank Department.
    12. Pattern of the urban home gandens "pekarangan" in Bogor, Indonesia/ Hadi Susilo Arifin/ The Graduate School of Environmental Sci. & Tech., Okayama University.
    13. An analisys of Q tomography in seismic wave attenuation estimated by frequency centroid shifting of source wave spectra and receiver wave spectra/ Bagus E.B. Nurhan-doko, Lilik Hendrajaya, Suprayitno Munadi, Djoko Santoso / Faculty of Engineering, Kyoto University.
    14. Reduction of common mode voltage noise by using biopotential amplifier with DRL circuit design/ Adli/ The Graduate School of Sci. & Tech., Okayama Univesity.
    15. Implementing the internet network and global positioning system network in establishing a unique nation wide "Real-time" reference frame/ Bambang Setyadji/ Disaster Prevention Research Institute, Kyoto University.
    16. Outdoor performance and modelling of amorphous silicon module's efficiency/ Kholid Akhmad, Hiroaki Okamoto, Yoshihiro Hamakawa, Fumio Yamamoto, Akio Kitamura/ Osaka University.
    17. Investigation on inhibitors of neutrophil leukocyte adhesion to tumor necrosis factor-¦Á-stimulated endothelial cells from natural medicines/ Taifo Mahmud/ Faculty of Pharmaceutical Sciences, Osaka University.
    18. Model produk berstandar internasional untuk sistem otomasi industri dan pengintegrasiannya/ Suyoto/ Mechanical Systems Engineering, Osaka Prefecture Univ.

    Diberitahukan bahwa batas akhir pengiriman makalah lengkap diundur menjadi 5 Maret 1997. Makalah terpilih akan diumumkan pada tanggal 8 Maret 1997 melalui email ke peserta seminar (Sekretaris TI 1 Korda Kansai Danang Waluyo Foreign Student House 211-A, 2-9 Satsukiga Oka Kita, Suita-shi Osaka 565, Tel/Fax : 06-878-6919).

    ke atas

    Dapur PPI

    Kegiatan dapur PPI Okayama selama bulan Februari ini adalah sebagai berikut:
  • Mengirim surat balasan kepada bapak Lemana Ruswan tentang rincian data anggota PPI yang akan menggunakan jasa EMKL (31 Februari).
  • Menerima Undangan Hari Raya Idul Fitri dari KJRI-Osaka melalui e-mail (7 Februari).
  • Menerima dan membalas ucapan Idul Fitri dari mas Gatot dan teteh Pipin melalui e-mail (7 Februari).
  • Menerima dan membalas Ucapan Idul Fitri dari Bapak Darmadi Goenarso (10 Februari).
  • Menerima kartu ucapan Hari Raya Idul Fitri dari Teikoku no kenshuusei di Tamano (10 Februari).
  • Menerima kartu Ucapan Idul Fitri dari mbak Grace Iskandar (10 Februari).
  • Menerima undangan Lomba Pidato dari PPI Kyoto (14 Februari).
  • Menerima tembusan daftar Makalah Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai (18 Februari).
  • Mendistribusikan formulir perpanjangan visa/ passport kepada anggota yang memerlukan..
  • ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Momotaro Festival

  • Sebagimana tahun-tahun sebelumnya, kang Hadi mendapat tawaran Banquet Co. untuk tampil di Momotaro Matsuri yang akan diselenggarakan pada 20 April ‘97. Selain akan mengajak kenshuusei, juga bagi anggota PPI Okayama yang berminat tampil silakan kontak langsung ke kang Hadi.

  • Akibat kalau Ilmuan itu sadar

  • Pada tanggal 18 Pebruari 1997 yang lalu saya (bang Adli/ red.) mendapat undangan untuk mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh dua orang Ilmuwan berkaliber dunia dan berpredikat penerima hadiah Nobel. Mereka adalah Maciej Nalecz (Nobel Peace Prize 1995, Pugwash) dan Ivar Giaever (Nobel Prize in Physics 1973).
    Ceramah yang disponsori oleh Okayama International Medical Engineering Forum (OIMEF '97) bertempat di Okayama Technosupport. Peyampaian kuliah kedua pakar tersebut membuat para audience terkagum-kagum, karena keduanya dapat menguraikan problem yang nampak menjlimet tetapi disampaikan dengan kalimat yang begitu sederhana dan mudah disimak. Inti dari kuliah tersebut yang patut dicatat adalah bahwa perkembangan teknologi dunia kedokteran yang sangat maju saat ini diantaranya adalah akibat dari kesadaran beberapa ilmuan yang bertanggungjawab dalam proyek Mannhattan (suatu proyek perancang bom nuklir pada PD II) yang mengalihkan perhatian risetnya dari proyek senjata pembunuh ke bidang aplikasi biologi dan rekayasa medik yang bertujuan untuk perdamaian dan kesejahteraan umat manusia. Satu lagi, Ivar Giaever, menjelaskan bahwa kita sebagai ilmuan juga mesti berfikir bisnis dengan tidak melupakan pertumbuhan dan kerjasama yang erat antara peneliti di Universitas, di Institusi dan Para Pedagang Teknologi. Dia menandaskan bahwa "Research just not for research but for business".
    Ketika kuliah telah berakhir, sambil pulang sensei bertanya pada saya "Adori-san bagaimana komentarmu tentang kuliah tadi?". Jawab saya, sensei... sebenarnya ada yang perlu ditambah kata-kata dari si pakar tadi. Apa itu? katanya. Sambil tersenyum saya tambahkan komentar bahwa Riset bukan saja untuk riset tapi juga untuk cari duit (saya setuju sekali, sensei) dan lagi melalui riset tersebut kita mesti bisa jadikan sarana untuk medekatkan diri dengan Tuhan kita. Beliau tersenyum pada saya. Hmmmmm....syukur, amin. Bisikku dalam hati.

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Kebudayaan Indis Fenomena Historis

  • Kebudayaan Indis sebagai hasil perpaduan kebudayaan Indonesia dan Eropa pada masa penjajahan Belanda, masih terus berkembang sampai sekarang. Fenomena historis menunjukkan banyaknya peninggalan dan karya budaya yang masih ada di beberapa tempat di Indonesia. Hal itu diungkapkan Prof Dr Djoko Soekiman, Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM) di Pusat Penelitian Kebudayaan UGM, Rabu (26/2).
    Menurut Djoko, kehadiran orang Belanda di Indonesia dalam jangka waktu yang lama, telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia lebih luas dan mendalam. "Dari sinilah kemudian lahir kebudayaan Indis yang saat sekarang menjadi bagian dari kebudayaan modern Indonesia. Perkembangannya memang tidak lagi seperti dulu," ujar Djoko. Menurut Joko, bahasa Belanda yang dipergunakan oleh orang Indonesia khususnya orang Jawa keturunan Indo-Belanda sangat ironis dan sarkastis. Susunan dan tata bahasanya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Belanda. Misalnya ungkapan, Hallo Lien, jij nar waar? Adalah ungkapan yang dibalik-balik. Seharusnya yang benar, adalah Hallo Lien, waar ga jij heen? Dari kenyataan itulah, kata Djoko, budaya Indis ini lantas menjadi sebuah fenomena historis yang perlu penggumulan. Djoko mengemukakan sampai saat ini banyak peninggalan seni karya budaya Belanda yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Misalnya, seni bangunan gaya Indis yang memiliki nilai historis, arkeologis dan estetis yang mewakili zamannya patut dilestarikan, diteliti dan diselamatkan. Selain itu, karya seni rupa dan seni kerajinan seperti seni lukis, seni patung, seni kerajinan juga perlu mandapat perhatian.
    Menurut Djoko kata "Indis" berasal dari bahasa Belanda Nederlandsch Indie atau Hindia Belanda yakni nama daerah jajahan Belanda di seberang lautan yang secara geografis meliputi jajahan kepulauan nusantara yang dikenal dengan sebutan Nederlandsch West Indie yang meliputi Suriname dan Curasco, termasuk Indonesia. Secara historis Djoko mengungkapkan, meluasnya istilah Indis di kalangan masyarakat Indonesia, terjadi pada saat berdirinya partai politik seperti Indische Partai oleh Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat tahun 1912. Selain itu berdirinya Partai Indische Bond yang diikuti masyarakat Indo-Belanda sangat mempengaruhi meluasnya kebudayaan Indis. (Kompas/26 Feb. 96)

  • Hyundai percayakan Bimantara

  • PT Bimantara Automotive dipercaya Hyundai Motor Company (HMC) Korea untuk mendidik tenaga kerja industri otomotif Turki, yang akan mengoperasikan pabrik patungan antara HMC dan Turki. Tenaga kerja 35 orang tersebut akan dididik selama satu bulan, di pabrik perakitan Bimantara. Demikian dikatakan Presiden Direktur PT Citra-mobil Nasional Yongki D. Sugiarto, kepada pers, di sela-sela acara pelatihan tenaga kerja Turki, di pabrik perakitan Bimantara, awal pekan ini (24/2), di Bekasi. "Kita sendiri tidak pernah menduga, bahwa Korea mempercayai kemampuan industri perakitan mobil Bimantara untuk mendidik orang Turki, yang akan mengoperasikan pabrik patungan baru di Turki. Pada saat industri otomotif lain sibuk mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri," tutur Yongkie. (Kompas/27 Feb. 97).
    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

  • 1. Hadaka Matsuri:
  • yaitu suatu festival bertelanjang badan (sebenarnya bercawat tradisional dengan kain loin yang disebut fundoshi) di malam hari yang dingin dan selalu jatuh pada hari Sabtu minggu ke tiga di bulan Februari di Saidaiji Eyo, Okayama. Festival ini muncul pertama kali pada jaman Eisho (1504-1521). Sejak pukul sembilan malam para peserta festival bermunculan dan berlari-lari kecil berangkulan sambil mengelilingi otera, berseru kompak dan keras kemudian menerima siraman air di depan otera. Tepat pada pukul 00.00 lampu di latar otera dipadamkan dan sebatang kayu kecil beraroma wangi dan panjang sekitar 40 cm (yang orisinal disebut shingi) dilempar dari atas otera dan diperebutkan oleh para peserta festival. Hadaka matsuri ini merupakan pertanda hari pergantian musim dingin ke musim semi. Oleh karena itu diharapkan setelah adanya festival ini, suhu udara di Okayama akan berangsur-angsur menjadi hangat. Sekali pun saat ini kota-kota lain di Jepang juga menyelenggarakan hadaka matsuri, tetapi festival di Saidaiji ini di claim merupakan hadaka matsuri terpopuler di Jepang.

  • 2. Hina Matsuri:
  • atau the Doll Festival, yaitu festival anak-anak perempuan yang dirayakan pada setiap tanggal 3 Maret. Juga merupakan festival musiman yang disebut Momo no Sekku (musim bunga peach). Satu grup boneka berkimono cantik dipajang di atas rak di rumah-rumah di mana keluarga tersebut memiliki anak kecil perempuan. Boneka-boneka mewakili anggota kerajaan kuno, yaitu raja dan ratu (dairi-bina) dipajang pada rak paling atas, kemudia dua bangsawan mulia (udaijin dan sadaijin), tiga wanita (sannin-kanjo), lima pemain musik (gonin-bayashi), dan tiga pembantu ditata paling terbawah. Hina Matsuri muncul pada abad pertengahan tetapi kebiasaan menata boneka baru dimulai pada abad ke delapan belas.

  • 3. White day:
  • Sebagaimana pada 14 Februari, yaitu valentine day di mana pada masyarakat Jepang berlaku budaya untuk mengungkapan kasih sayang dari wanita ke pria, maka sebagai balasannya telah ditentukan tanggal 14 Maret merupakan white day di mana para kaum pria memberi hadiah kepada wanita kesayangan. Valentine day berasal dari budaya barat dan telah menyebar ke seluruh dunia, tetapi white day merupakan ide orang Jepang dan hanya ada di Jepang. Nah, mereka tampaknya lebih barat daripada orang barat sendiri.

    ke atas

    OutLook

  • Acara Sayounara Party
  • Acara sayounara party ini akan diadakan untuk melepas kepulangan beberapa anggota PPI Okayama yang akan meninggalkan Okayama pada akhir Maret ini. Acara ini direncankan akan diadakan pada awal bulan Maret ini.

  • Daftar Ulang Anggota PPI Okayama
  • Untuk menertibkan keanggotaan PPI Okayama, pengurus merencankan akan mengadakan pendaftaran ulang bagi seluruh anggota PPI Okayama pada akhir bulan Maret ini. Mohon disiapka foto bagi yang belum pernah menyampaikan fotonya kepada kepengurusan tahun lalu.

  • Acara Fureai Haru Matsuri
  • Untuk mempersiapkan keikut-sertaan PPI Okayama pada acara ini, akan segera dibentuk kepanitiaan yang akan mengkoordinasi kelancaran pelaksanaan partisipasi pada acara ini. Siapa yang berkenan menjadi ketua panitia...silakan menghubungi pengurus PPI Okayama (bukannya sudah sekaligus di-handle lae Siagian?/red.).

    ke atas

    Khusus

  • Selamat Jalan ... Kawan

  • Segenap anggota PPI Okayama mengucapkan selamat jalan dan sampai berjumpa di Tanah Air kepada beli Sukrasena, mas Djati dan teteh Tiara. Selamat berjuang menyelesaikan study di kampus masing-masing di Indonesia. Semoga sukses selalu bersama Anda. Sayounara... Jaa neh.

    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version