Media PPI Okayama Edisi Maret 1997

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Hadi Susilo Arifin
Anggota: Adrin Tohari, Usman Ahmad dan Adli
Distributor : Rhizni Estini Makmur & Putu Sukarmen
Alamat Redaksi : Tanimannari 1-15-3, Okayama 700,
Tel: (086) 255-7197, Fax: (086) 252-6321
e-mail : arifin@ccews1.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Vol. II/No.03/Maret/97
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
OutLook
Khusus

Sekapur Sirih

Hai... Apa kabar ??? Ya, semoga semua pembaca selalu dalam keadaan sehat walafiat. Kami mengucapkan selamat berjumpa kembali dengan MPPIO, teman setia Anda setiap akhir bulan.
Akhir bulan Maret, khususnya setelah tanggal 20 Maret, equinox day (di mana matahari tepat berada pada 23.5O Lintang Selatan dan segera akan bergeser ke Utara) maka suhu udara di Jepang khususnya di Okayama sedikit demi sedikit semakin hangat. Dan pada kehangatan suasana musim semi (spring/haru) atmosfir dan lansekap di Kota Okayama semakin kian romantis dengan semarak mekarnya aneka bunga seperti magnolia, tulip, sakura, fuji, rose dan lain-lainnya. Biasanya suasana out door yang sangat nyaman ini tidak terlewatkan begitu saja, orang Jepang mengadakan hanami (pesta melihat bunga mekar, khususnya bunga sakura atau cherry blossom), juga adanya beberapa haru matsuri (spring festival). Dinamika bunga... seperti berguguran dan kemudian bersemi kembali, begitu pula keanggotaan PPI pada bulan Maret beberapa anggota telah menjadi mantan karena kembali ke tanah air atau pun pindah universitas, tetapi pada bulan April juga akan berdatangan anggota yang baru. Pada edisi ini ditampilkan beberapa artikel yang berkaitan dengan kegiatan PPI di musim semi ini.
Okay, selamat menikmati musim semi yang indah dan tidak lupa selamat kembali masuk ke kegiatan kalender akademik yang dimulai pada pertengahan April mendatang. Gambarooo...

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Yang pindahan apaato

  • Teteh Yesi (Yesirelani Sutantri/red) yang dulu ting-gal di Takahashi-shi kini telah pindah apaato di Okayama-shi. Nah, karena sekarang sudah dekat dengan sekretariat PPI, kayaknya sih bakalan tambah aktif deh di kegiatan PPI Okayama yang akan datang. Berikut ini alamat yang barunya: Yuminocho Building 403, Yumino-cho 2-9, Okayama-shi, telefon : 086-232-5340.

  • Yang ber-tanjoubi

  • Pada tanggal 26 April mendatang salah seorang anggota PPI Okayama akan bertambah umurnya. Hayo siapa... ngaku.... Yach ditunjuk aja dech...Itu lho si Boku alias tole alias Adrin. Segenap warga PPI Okayama mengucapkan selamat ber-tanjoubi...semoga panjang umur dan sukses selalu.

  • Yang kembali ke tanah air

  • Di akhir bulan Maret beberapa anggota PPI Okayama kembali ke tanah air setelah menyelesaikan tugas belajar atau training di Okayama University dan di Government Office of Okayama Prefecture. Empat rekan dari Bappeda Propinsi Bali, yaitu beli Su-rya, beli Sumantri, beli Buda, dan beli Parmiyasa telah kembali ke Indonesia pada tanggal 26 Maret melalui Kansai Airport.
    Teteh Erly berangkat dari Okayama Station pada tang-gal 26 Maret menuju Osaka. Beberapa anggota PPI yang menghantar hingga teteh Erly masuk ke Shinkansen adalah mas Yunus sekeluarga, kang Hadi, kakak Andi, mbak Kunti, kang Ridla, dan tidak ketinggalan boss PPI bang Us. Adapun jadwal bertolak dari Kansai menuju Bandung via Jakarta adalah tanggal 28 Maret.
    Tanggal 31 Maret giliran kang Ridwan yang berangkat dari Okayama Station pada pukul 06.00 menuju ke Fukuoka dan selanjutnya pada hari yang sama terbang ke tanah air dan kembali kumpul bersama keluarga di Bandung. Selamat jalan kepada kawan-kawan yang telah kembali ke tanah air semoga berbahagia membawa keberhasilan cita-cita serta dapat kumpul kembali bersama keluarga tercinta, dan semoga semua ilmu yang diperoleh dapat diamalkan untuk kemajuan bangsa. Amin.

  • Yang pindah universitas

  • Seorang anggota PPI Okayama, yaitu kakak Salamiah, yang telah menempuh program bahasa Jepang selama 6 bulan di Okayama University International Student Center akan memulai studi program Doktor di Tottori University mulai awal April ini. Seluruh anggota PPI Okayama mengucapkan selamat beradaptasi di tempat yang baru, selamat belajar. Semoga sukses selalu bersama Anda. Kalau-kalau kesepian di Tottori, itsu demo mata Okayama ni asobi ni kite neee...

  • Yang datang dari Ujung Pandang

  • Seorang staf pengajar Universitas Hasanudin, yaitu Ibu Ramlah Ronron telah tiba di Okayama pada akhir bulan Maret ini. Beliau akan mengambil program degree di Bidang Kedokteran Gigi, Okayama University. Selamat datang dan selamat bergabung dengan PPI Komsat Okayama. Wah, yang seneng sih daeng Nasman nih. Ada temen sekampung, sama-sama di Kampus Shikata lagi. Kalau ada apa-apa jangan segen-segen minta bantuan sama senpai, daeng Nasman, ya Bu. Tanya pada teman yang di Kampus Tsushima juga boleh !!

  • Yang datang ke Kurashiki

  • Nah, siapa lagi kalau bukan Ny. Sobir. Berdasarkan informasi yang masuk ke meja redaksi bahwa mpok Bonita datang ke Jepun (pasti langsung ke Kurashiki) pada tanggal 29 Maret yang lalu. Selamat datang, selamat berkumpul lagi, dan selamat bergabung bersama ibu-ibu Dharma Wanita PPI Komsat Okayama...

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Rapat Sayounara Party dan Rencana Momotaro

  • Sehubungan adanya beberapa permasalahan teknis dalam rencana pelaksanaan sayounara party, maka pada 19 maret diadakan rapat mendadak dipimpin oleh bang Us, sang Ketua PPI Okayama di Library Room, Okayama University International House. Rapat yang dihadiri oleh beberapa pen-gurus dan anggota memutuskan agar panitia mencoba mengkonfirmasikan kembali waktu party dengan para calon alumni, dan bila sekiranya tidak memungkinkan maka pelak-sanaan kegiatan Sayounara Party pada tanggal 23 Maret diun-dur atau dibatalkan.
    Pada pertemuan ini juga dibahas rencana partisipasi PPI Okayama dalam acara Momotaro Matsuri dan telah di-tunjuk sebagai koordinator pelaksana adalah mas Yunus dan akan dibantu oleh mbak Kunti dan kang Hadi. Dalam acara matsuri kali ini PPI Okayama yang diberi durasi 30 menit un-tuk Indonesian performance, direncanakan akan menampilkan tiga atau empat tarian Indonesia dengan sejumlah personel sekitar 10 penari.

  • Delegasi PPI Okayama ke TI I PPI Korda Kansai

  • Pada tanggal 23 Maret 7 orang delegasi PPI Okayama, yaitu kang Hadi, mas Yunus, bang Adli, mas Bam-bang, kakak Andi, mbak Kunti dan Uni Esti menghadiri dan berpartisipasi dalam acara Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai yang diselenggarakan di Gedung Kantor Konsulat Jendral Re-publik Indonesia, di Osaka.
    Pada acara ini dua anggota PPI Okayama, yaitu mas Yunus dan bang Adli berperan sebagai panitia di bidang Acara (mas Yunus menjadi moderator pada session ke 3) dan bidang Dokumentasi. Sementara itu juga ada 2 delegasi yang mewakili PPI Komsat Okayama berpartisipasi aktif dengan menyajikan makalah, yaitu kang Hadi pada session pertama dengan judul makalah "Pattern of the urban home garden in Bogor, Indonesia" dan bang Adli pada session ke 16 dengan judul "Reduction of common mode voltage noise by using biopotential amplifier with DRL circuit design".

  • Perpisahan dengan kakak Salamiah & kang Ridwan

  • Hari Minggu malam, 30 Maret 1997, mulai pk. 19.00 PPI Komsat Okayama mengadakan malam perpisahan dengan kakak Salamiah yang akan melanjutkan studi program Doktor di Tottori Daigaku, dan juga perpisahan dengan kang Ridwan yang telah menyelesaikan research program-nya di Okayama Daigaku selama enam bulan dan segera akan kembali ke ITB, Bandung.

    ke atas

    Info Pendidikan

    Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai yang terselenggara dengan lancar dan sukses pada 22 Maret yang lalu di Osaka menyajikan 16 makalah yang disampaikan oleh anggota-anggota PPI antara lain dari Komsat Osaka, Komsat Kyoto, Komsat Okayama dan Komsat Kagawa, serta sebuah makalah dari ITDC (International Trade Development Center ?/red.).
    Pada edisi bulan ini disajikan abstrak dari 2 buah makalah yang dipresentasikan oleh anggota PPI Komisariat Okayama.

    1. Pattern of the urban home garden ‘pekarangan’ in Bo-gor, Indonesia (Hadi Susilo Arifin). Bio-physical character of home gardens were surveyed to indicate the performance of the urban home gardens in Bogor. The ‘kampoong’ pat-tern was found in old settlement (TO), and the block pattern in new settlement (TN). The average size of the total site of the home gardens in TN was larger, however the areas of open space was smaller than in TO. Front yard and back yard were often found in TN, side yard was found frequently in TO. The number of plant species in TN were higher than in TO. Both in TO and TN the ornamental species were pre-dominant. Positive correlation was also detected between areas of open space and the number of species.

    2. Reduction of common mode voltage noise in biopotential amplifier with DRL circuit design (Adli). Salah satu ujuk-kerja yang terpenting dari suatu amplifier biopotential menggunakan suatu rangkaian yang disebut dengan rangkaian driven-right-leg circuit (DRL) adalah kemampuannya yang baik untuk mengurangi gangguan hingga taraf sekecil mungkin yang ditimbulkan oleh common mode voltage dan kebocoran arus listrik pada saat pengukuran suatu biopotential.

    ke atas

    Dapur PPI

    Kegiatan di dapur PPI untuk masa bulan Mareti ini tidak begitu padat. Secara garis besar kesibukan terima dan kirim surat tersebut adalah sebagai berikut:
  • Pada 12 Maret, melalui e-mail menerima surat undangan Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai yang diselenggarakan pada 22 Maret 1997 di Osaka.
  • Mengirimkan undangan rapat melalui e-mail tentang kegiatan sayounara party (19 Maret 1997).
  • Menerima surat edaran melalui e-mail dari pengurus PPI Osaka tentang Ketua baru PPI Osaka periode 1997/1998 (21 Maret).
  • Mengirimkan pemberitahuan pembatalan acara sayounara party kepada seluruh anggota melalui e-mail (21 Maret).
  • Mengirimkan surat melalui faximile mewakili teteh Erly kepada bapak Lemana Ruswan perihal keberangkatan ke tanah air (29 Maret).
  • ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Wisuda di Okayama University

  • Okayama University melaksanakan acara wisuda (sotsogyou shiki) S-1, S-2 dan S-3 pada hari Selasa, 25 Maret yang lalu. Tiga anggota PPI yang telah berhasil menggondol gelar adalah mas Bambang Trisakti dari Lapan (S-1, dan tampil sebagai lulusan terbaik di fakultasnya, serta akan melanjutkan S-2 dengan Monbushou Schoolarship), uda Alen dari Universitas Andalas (S-2, dan akan langsung melanjutkan ke program Doktor), dan teteh Erly dari ITB (S-3, dan segera kembali ke tanah air). Sekali lagi selamat berjaya.. , selamat sukses. O sotsugyou omedetou gozaimasu!!!

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Sofian Effendi: Hasil Penelitian Sosial sulit Dipahami

  • Medan -- Kurangnya perhatian terhadap penelitian ilmu-ilmu sosial, bisa disebabkan karena sulitnya memahami hasil penelitian itu sendiri. Namun ada kalanya diabaikannya hasil penelitian tadi disebabkan karena pertimbangan-pertimbangan para pengambil keputusan. Pandangan ini dilontarkan Sekretaris Dewan Riset Nasional (DRN) Prof Dr Sofian Effendi dan Peneliti Senior LIPI Dr Taufik Abdullah, yang dihubungi secara terpisah di Medan, kemarin. Kedua pengamat tadi diwawancarai disela-sela kesibukan mengikuti Seminar dan Kongres VII Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu Ilmu Sosial (HIPIIS). Sofian maupun Taufik sependapat bahwa banyak penelitian sosial yang diabaikan kalangan pengambil kepu-tusan. Namun Sofian maupun Taufik memiliki pandangan ber-beda tentang latar belakang diabaikannya hasil penelitian tersebut.
    "Masalahnya soal komunikasi," kata Sofian yang juga Asisten Menristek/Ketua BPPT. Yakni bahasa-bahasa penelitian yang bersifat teknis dan cenderung eksoteris sulit dipahami oleh orang yang tak memahami ilmu-ilmu sosial. Di sisi lain, angka-angka statistik juga bukan persoalan mudah untuk dicerna. Dia kemudian memberi contoh pengalaman memim-pin Pusat Penelitian Kependudukan di UGM. Hasil-hasil penelitian lembaga ini, kata Sofian, memang banyak diman-faatkan oleh Kantor Menteri Negara kependudukan. "Kebetulan Pak Emil Salim maupun Pak Haryono Suyono, scholar sehingga bisa memahami hasil penelitian," katanya menyebut mantan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Menteri Kependudukan/Kepala BKKBN.
    Karena itu Sofian yang juga ahli kebijakan publik, berpendapat perlu ada suatu kelompok yang mampu menterje-mahkan bahasa-bahasa akademi menjadi bahasa-bahasa prak-tis. Sedang Taufik Abdullah melihat dari dimensi yang lain. Dari pengamatanya pemanfaatan hasil penelitian, bagi seorang pengambil kebijakan, memang bergantung dari pengaruh hasil penelitian itu sendiri. "Ada pertimbangan-pertimbangan ter-tentu, sebelum seseorang memanfaatkan hasil penelitian itu atau tidak," kata sejarawan itu. Pertimbangan tersebut, kata Taufik, bisa berupa per-timbangan politis. Misalnya saja apakah penelitian itu berman-faat bagi masyarakat, bagi pemerintah, dan bagi kekuasaan pengambil keputusan itu sendiri. "Apa mungkin mereka men-gambil suatu hasil penelitian, jika hal itu bermanfaat bagi masyarakat, bagi pemerintah namun besoknya dia tak lagi berkuasa," katanya. Dari pengamatannya, kalangan ilmuwan sosial sebe-narnya memiliki kepedulian yang tinggi terhadap persoalan-persoalan keseharian yang diperkirakan akan menimbulkan persoalan yang lebih rumit. Dia kemudian menunjuk peristiwa Aceh dan Kalbar. Sebelum peristiwa tadi terjadi, ternyata ada yang memberikan masukan mengenai hal itu. "Tahun 1974, misalnya, sudah ada penelitian mengenai soal itu," kata Taufik.
    Memang dalam memberikan masukan tadi ilmuwan sosial seringkali memberikan rekomendasi yang bersifat warning system, tidak menggunakan bahasa-bahasa yang praktis dan mudah dipahami. "Karena ilmuwan sosial sering ketakutan, bahwa apa yang diprediksikan benar-benar akan terjadi," katanya.(Kompas)

  • Pelarangan Program Magister "Kelas Jauh"

  • Pemerintah memutuskan tidak mengizinkan penye-lenggaraan program magister dengan sistem kelas jauh. Selain untuk melindungi masyarakat, penertiban ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan mutu program magister di Tanah Air.
    "Pengendalian terhadap penyelenggaraan pendidikan program magister - terutama magister manajemen - ini amat diperlukan. Langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat agar betul-betul mendapatkan manfaat dari pendidikan yang ia ikuti," kata Sekretaris Menko Kesra, Prof dr Suyono Yahya, saat menyampaikan hasil Rakor kepada pers. Dikatakan, sistem pendidikan yang ada di Indonesia pada dasarnya tidak mengenai istilah pendidikan "kelas jauh" lewat cabang suatu perguruan tinggi. Karena itu, hingga sejauh ini pemerintah tidak pernah mengizinkan perguruan tinggi yang memiliki izin di satu kota beroperasi lewat cabang-cabangnya di kota lain.
    Jika hal itu tetap terjadi, kata Suyono Yahya, pemer-intah melalui Depdikbud akan menjatuhkan sanksi adminis-tratif terhadap adanya penyalahgunaan izin itu. Meski diakui pemerintah sulit menerapkan sanksi keras berupa penutupan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat, namun bagi masyarakat pengguna jasa yang merasa dirugikan bisa mengadukannya ke polisi. Pemerintah juga sepakat untuk menertibkan penye-lenggaraan pendidikan yang berafiliasi ke suatu perguruan tinggi luar negeri. Kalaupun ada perguruan tinggi asing yang berminat menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan di dalam negeri, maka selama pendidikan itu dilaksanakan di In-donesia mereka harus mengikuti persyaratan dan aturan yang berlaku.
    "Sasaran lebih jauh dari upaya-upaya pengendalian semacam ini adalah untuk mendewasakan masyarakat. Calon pengguna jasa pendidikan hendaknya tidak mudah terbuai janji-janji pengelola pendidikan program magister, tetapi secara kritis menilai apa yang ditawarkan," ujarnya. Dalam hal penyelenggaran program S-3, pada dasarnya pemerintah tidak pernah membatasi atau melarang perguruan tinggi membuka program S-3. "Semua lembaga pendidikan tinggi yang mampu bisa dan diberi peluang menye-lenggarakannya," jelas Sekretaris Menko Kesra.
    Hanya saja, perguruan tinggi yang akan menyeleng-garakan program S-3 harus memenuhi berbagai persyaratan. Penilaian kesiapan suatu perguruan tinggi menyelenggarakan program S-3 itu dilakukan sekelompok pakar dari konsorsium bidang ilmu yang ditunjuk.
    "Dari hasil penilaian itu beberapa perguruan tinggi telah diizinkan," ujarnya tanpa bersedia menyebutkan nama perguruan tinggi yang telah diberi izin selain beberapa pergu-ruan tinggi seperti UI, UGM dan IPB (Kompas).
    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

    Sebagaimana beberapa edisi yang lalu, kali ini pun disajikan beberapa istilah dan budaya di Jepang untuk diketahui pembaca sekalian, khususnya yang baru tiba di Okayama.
  • 1. Golden week:
  • atau renkyu yaitu rangkaian hari libur yang panjang (sekitar satu minggu) yang berlangsung pada musim semi, dimulai dari tanggal 29 April (Midori no hi) hingga tanggal 5 Mei (Kodomo no hi). Karena cuaca musim semi yang hangat maka pada liburan golden week ini pada umumnya masyarakat Jepang memanfaatkannya untuk bere- kreasi baik di tempat-tempat menarik di dalam negeri maupun di luar negeri. Harga tiket pesawat pada saat ini merupakan harga yang termahal. Pada liburan ini, ke mana pun Anda pergi ke tempat rekreasi pasti akan penuh sesak. Tetapi ada baiknya, karena semua atraksi akan dimunculkan pada setiap stand di tempat rekreasi tersebut sehingga kita merasa puas berekreasi.
    Beberapa tempat rekreasi di seputar Okayama yang layak dikunjungi dalam mengisi liburan golden week, yaitu: Doitsu no Mori, Yashima (Seto Oohashi), Washusan Hi-land, hiking ke Ojigatake, camping ke Kokuritsu Kibi Shounen Shizen no Ie, juga jalan-jalan ke kota baru Kibi (museum tek- nologi, dll.), atau bermalam di Okayama International Villas (Takebe Villa, Ushimado Villa, Shiraishi Island Villa, Fukiya Villa, Koshihata Villa, Hattoji Villa). Informasi tersebut dapat diperoleh di Okayama Prefecture International Exchange Foundation (OPIEF) di mana gedung tersebut terletak di depan gerbang barat Okayama Station, atau Tourist Information Center yang berada di gerbang timur Okayama Station, atau Sekretariat MPPIO (c/o kang Hadi).

  • 2. Midori no hi:
  • yang jatuh pada tanggal 29 April merupakan Hari Penghijauan atau yang disebut Midori no hi, merupakan hari ulang tahun Kaisar Hirohito (Kaisar zaman Showa, yaitu sebelum zaman Heisei dengan Akihito sebagai Kaisarnya pada saat ini). Hari tersebut dinyatakan sebagai hari libur nasional.

  • 3. Momotaro:
  • adalah nama seorang ksatria dalam salah satu hikayat terkenal di negeri Jepang. Hikayat tersebut sejak berabad-abad yang lampau diceritakan turun-temurun. Konon ksatria yang berasal dari dalam buah momo (peach) itu lahir di Okayama, tepatnya di sekitar Kinojyo Castle, Souja-shi. Tapak tersebut selain memiliki hikayat, terutama sebagai tapak bersejarah sejak tahun 1969 telah disahkan sebagai Perfectural Natural Park of Kibi Historic Sites.
    Salah satu ketenaran Okayama, yaitu selain karena penghasil buah momo yang terlezat juga karena hikayat Mo-motaronya. Dan setiap pertengahan bulan April di kota Okayama berlangsung festival tahunan terbesar di kota ini, yaitu Momotaro Matsuri.

  • 3. Futon atau kasur tradisional Jepang:
  • bagi rumah tangga tradisional di Jepang, satu set futon biasanya digelar di atas tatami (tikar tradisional pelapis lantai) pada malam hari menjelang tidur. Karena itu ruang tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti living room pada siang hari. Kasur a la Jepang tersebut terdiri dari satu set, yaitu shikibuton (kasur), shikifu (sprei), kakebu-ton (selimut), dan makura (bantal). Kakebuton dan makura mempunyai variasi tergantung musimnya, khususnya untuk disesuaikan dengan keadaan suhu udara di musim dingin dan musim panas. Pada musim dingin kadang-kadang orang Jepang menggunakan Kaimaki, yaitu suatu bahan yang sama dengan kain futon untuk dikenakan sewaktu tidur.
    Saat ini banyak masyarakat Jepang yang sudah menggunakan bed (western style) sebagai tempat tidur, tetapi mereka masih juga menempatkan shikibuton di atas kasur sebagai lapisan teratas.
    ke atas

    OutLook

    Persatuan Pelajar Indonesia di Okayama pada bulan April 1997 mempunyai dua macam gawe yang rutin dilak-sanakan setiap tahun yaitu hanami & welcome party, serta partisipasi dalam Momotaro Matsuri.

  • Acara Hanami dan Welcome Party
  • Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara hanami (melihat bunga sakura mekar) akan disatukan dengan acara welcome party bagi anggota baru PPI serta para trainee yang baru tiba di Okayama. Acara ini juga bekerjasama dengan Himpunan Persahabatan Okayama-Indonesia dan akan men-gundang para trainee yang berada di Souja, Saidaiiji, Seno dan Tamano. Welcome party ini direncanakan akan diselenggarakan pada bulan April 1996 bertempat di bantaran sungai (river water front) Asahi Gawa, sementara itu kepastian hari/tanggal pelaksanaan akan diumumkan kemudian oleh panitia atau seksi rekreasi & olah raga PPI Komsat Okayama.

  • Partisipasi pada acara Momotaro Matsuri
  • Pada tahun ini PPI Okayama kembali mendapat kehormatan untuk berpartisipasi pada acara Momotaro Matsuri, festival tahunan terbesar di kota Okayama (20 April 1997) untuk menampilkan Indonesian Dance Performance di Ishi-kawa Koen (di depan Okayama Shinmin Kaikan). Pada acara mendatang, Indonesia merupakan satu-satunya negara asing yang diundang oleh Banquet Supply Corporation (sponsor: Sanyo Shinbun) untuk tampil pada acara panggung seni terse-but. Pada tahun 1996 Indonesia tampil bersama China dan Mongolia; 1995 Indonesia tampil bersama China dan Korea.
    Dalam durasi waktu 30 menit yang disediakan, PPI Okayama akan menapilkan 3 tarian, yaitu Tari Manuk Rawa/Bali (mbok Ni Ketut Adirini/ Ny. Wayan Gara), Tari Payung/Sumatera Barat (kang Hadi & Nyonya), dan satu tarian yang akan dibawakan oleh kenshuusei dari Teikoku Group.

    ke atas

    Khusus

  • Tip buat anggota baru PPI Komsat Okayama

  • Pertama, semua anggota PPI Komsat Okayama men-gucapkan selamat datang kepada para siswa, karya-siswa dan trainee yang akan menempuh studi di kota Okayama. Jangan lupa, segera bergabunglah dengan kami di organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Komisariat Okayama.
    Di bawah ini adalah butir-butir informasi yang perlu diperhatikan oleh para pendatang baru, sebagai berikut:

    1. Setelah tiba di Kota Okayama, segeralah mendaftarkan diri ke Kantor Balai Kota Okayama (Shiyakushou) untuk memperoleh kartu penduduk (Allien card/ID card).
    2. Bersamaan dengan butir 1, hendaknya sekaligus juga men-daftar asuransi kesehatan (kenkou hoken) di gedung yang sama. Hal tersebut untuk antisipasi kalau perbedaan cuaca menyebabkan pendatang baru sakit. Dengan memegang kartu asuransi, biaya kesehatan sangat nyata bedanya daripada tidak punya asuransi. Karena itu hendaknya mendaftar asuransi jangan ditunda-tunda.
    3. Membuka ‘bank account’ untuk kelancaran urusan keua- ngan (fellowship, pembayaran asuransi, telephone bill, dll.). Bagi mahasiswa di Okayama University biasanya sudah ditentukan membuka buku bank di Chugoku Ginko, Tsushima ten.
    4. Sebelum membeli barang untuk keperluan sehari-hari, ta- nyakan terlebih dulu kepada anggota PPI yang telah lebih dulu berada di Okayama. Siapa tahu mereka memiliki barang lebih atau tidak terpakai dan bersedia memberikan-nya kepada Anda, atau memberi informasi toko murah.
    5. Segera mengambil formulir pendaftaran anggota baru PPI Komsat Okayama di Sekretariat, dan segera mengem-balikannya dengan tidak lupa melengkapi foto dan wajib membayar iuran 300 yen/bulan.
    6. Segera pula meminta beberapa formulir (juga tersedia di Sekretariat PPI), lalu mengisinya dan mengirimnya ke Kon-sulat Jendral Republik Indonesia, Osaka (dikirim bersama paspor aseli, serta surat Keputusan SEKAB bagi yang ber-status pegawai negeri), juga melapor ke Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Tokyo. Selanjutnya mengisi formulir Laporan Triwulan-an ke KBRI Tokyo (juga ke Depdikbud, dan Instansi asal).
    7. Untuk keamanan dokumen-dokumen penting, seperti surat yang berisi paspor, agar dikirim dengan surat tercatat (kakitome).

    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version