Media PPI Okayama Edisi Pebruari 1996

Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Hadi Susilo Arifin
Tim Redaksi : Adli, Arifin Siagian, Hadi Susilo Arifin, Usman Ahmad, Yohanes Alen
Alamat Redaksi : Tani Manari 1-15-3, Okayama 700
Tel/Fax : (086) 255-7197

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...

Sekapur Sirih

Pembaca Media PPI Okayama yang budiman. Seiring terbitnya nomor kedua media ini pada akhir bulan Februari, udara di Okayama sedikit demi sedikit mulai menghangat setelah pada tanggal 17 - 18 dan 25 yang lalu salju turun relatif lebat dan menghiasi pelosok kota. Keindahan kota Okayama yang berselimut salju, merupakan momentum yang jarang terjadi ini telah memberi kesempatan bagi warga Jepang sendiri maupun warga asing, termasuk mahasiswa Indonesia untuk mengabadikannya dalam foto. Mereka berpose dan bergaya di taman-taman kampus, Undou Koen, dan Korakuen. Dengan menghangatnya suhu udara di akhir bulan ini, beberapa jenis tanamanpun mulai berbunga seperti momo (peach) dan chubaki (camelia). Atmosfir ini menandakan musim semi akan segera tiba.

Seperti yang pernah kami sampaikan dalam sekapur sirih pada terbitan perdana, nomor kedua inipun diisi kolom-kolom serupa. Bahkan ada beberapa tambahan kolom baru yang diharapkan menyemarakan halaman media ppi okayama ini serta dapat bermanfaat bagi Saudara sekalian. Kolom baru tersebut adalah ‘Tahukah Anda bahwa..?’. Kolom baru ini menyajikan informasi-informasi hangat dari tanah air yang kami peroleh baik dari sumber internet (e-mail maupun homepages), juga sumber lain yang dapat dipercaya. Tentu saja redaksi masih ‘welcome’ terhadap usulan kolom baru. Kami tunggu partisipasi Saudara sekalian.

Bulan Februari 1996 memiliki arti yang lebih bagi anggota ppi yang beragama Islam, yaitu dengan adanya bulan Ramadhan, serta jatuhnya Iedul Fitri pada tanggal 20-21 Februari yang lalu. Oleh karena itu, kepada segenap pembaca yang merayakannya, kami mengucapkan ‘Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1416 H. Mohon maaf lahir dan batin. Taqaballahuu minna wa minkum (semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah/shaum kita)’. Amien.

Akhir kata, sebagaimana motto kami ‘media ppi okayama, teman di akhir bulan’ maka besar harapan kami berita yang kami ramu ini dapat menyajikan informasi segar bagi pembaca semua.

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Diskusi Pertanian di Kokusai Kouryuu Senta

  • Informasi tercecer (harusnya dimuat pada terbitan bulan lalu), bahwa pada bulan November tanggal 22 dan 30, tahun lalu, Lae Anggi (mewakili kenshuusei dari Okayama Prefecture) juga Kang Hadi (ryuugakusei dari Fac. Of Agriculture, Okayama University) bersama perwakilan negara asing lainnya, yaitu Hiroshi Paolo Kimura (Brazil), Chi Hyonju (Korea), Ri Shousei (China), Samuel James Dyer (Australia) & Brenda Howley (Irlandia) diundang oleh Biro Pertanian Okayama Prefecture untuk bertemu muka dengan para petani bunga, petani buah dan petani padi. Diskusi permasalahan pertanian di Jepang (setelah adanya GAT dan Putaran Uruguay), seperti adanya pasar bebas dimana Jepang harus bisa dimasuki produk pertanian negara asing, sementara itu Jepangpun harus melindungi kemantapan harga dan produk pertanian dalam negeri. Diskusi yang berlangsung di gedung Okayama Kokusai Kouryuu Senta ini, juga berisikan pengenalan-pengenalan sistem dan produk-produk pertanian yang berpotensi dari negara masing-masing peserta.

  • Pengenalan Sistem Pendidikan SMA Indonesia

  • Pada tanggal 6 Februari lalu mpok Rita dan beberapa foreign student lainnya diundang oleh Shinbi Koutou Gakkou untuk berbicara memperkenalkan sistem pendidikan SMA di Indonesia. Acara tersebut merupakan program rutin sekolah yang dilakukan setahun sekali, agar para siswanya dapat mengenal kebudayaan asing langsung dari native speaker. Di depan kelas SMA yang 100 % siswanya wanita, tentu saja pada saat berdiskusi yang muncul adalah pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan sehari-hari siswa SMA di Indonesia. Karena mpok Rita tampil dengan mengunakan anting-anting, mereka juga menanyakan apakah siswa SMA di Indonesia diperbolehkan memakai ‘piasu’. Tentu saja mpok Rita sudah menyiapkan jurus-jurus jitu untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan membawa majalah-majalah remaja (Gadis, Mode?) serta beberapa kartu pos Indonesia.

  • International Children NGO

  • Kang Ridla pada tanggal 24 Februari 1996 diundang oleh International Children NGO untuk bincang-bincang dengan mereka tentang anak-anak Indonesia. Kang Ridla yang sudah bukan anak-anak lagi tapi pasti lancar kalau bicara soal anak-anak karena sehari-hari beliau selalu mengamati gerak-gerik Yuki-chan, kan? Kesempatan ini tentu saja memberikan wawasan dan pengetahuan baru khususnya bagi orang Jepang tentang Indonesia. Karena itu kang Ridla pun berbekal bendera merah putih, kartu pos Indonesi serta uang koin Indonesia.

  • Hallo yang berulang tahun

  • Bertepatan dengan ‘Valentine Day’ 14 Feb. yang lalu, teteh Grace berulang tahun. Sedangkan bulan Maret yang akan datang ada 3 anggota PPI yang juga akan berulang tahun, yaitu bang Herodi (1 Maret), uda Allen (3 Maret) dan mas Gatot (10 Maret). Okay, bagi yang sudah berulang tahun dan akan berulang tahun, selamat ulang tahun semoga kebahagiaan dan kesuksesan menyertai anda semua. Bagi yang mau selametan, anggota ppi sepertinya tidak akan menolak bila diundang makan-makan hehehe.

  • Turut Bergembira, Aka-chan baru

  • Wah, ini benar-benar purusento di hari ujian buat kangmas Yunus. Tanggal 16 Februari lalu pada saat sang Ayah baru lepas dari deg-degan mengikuti nyugaku sikken, hubungan batin yang sangat kuat menyebabkan sang jabang bayipun ikut deg-degan dan akhirnya minta keluar untuk menentramkan sang ayah yang sedang senewen. Aka-chan, yang diberi nama ‘Hana’ lahir sebagai putri Solo. Kami, dewan redaksi dan atas nama seluruh warga PPI Okayama mengucapkan turut bergembira kepada mas Yunus atas kelahiran anak yang kedua, semoga kelak menjadi putri yang salehah.
    ke atas

    Aneka Aktifitas

    Pada bulan Februari ini PPI Okayama tidak disibukkan oleh kegiatan-kegiatan bazar, matsuri dan sebagainya. Namun, berikut kami informasikan beberapa kegiatan yang perlu pembaca ketahui.

  • Pertemuan Acara Momo Taro Festival

  • Bertempat di Café Miyoshino pada tanggal 16 Februari 1996 telah berlangsung pertemuan antara Ochi Toshifumi san, yaitu Public Relation of Banquet Supply Corporation sebuah company yang akan menangani festival Momo Taro dengan pihak PPI Okayama yang diwakili oleh kang Hadi dan mas Gatot.
    Dari hasil pembicaraan tersebut, untuk festival tahun ini yang akan diadakan pada 14 April, pihaknya meminta PPI Okayama untuk berpartisipasi dalam pagelaran seni Momo Taro Matsuri di panggung terbuka di depan Korakuen serupa tahun lalu. Tahun ini diminta 2-3 tarian Indonesia dengan duration antara 20-30 menit dan jumlah peserta maksimum 10 orang. Detil acara akan diinformasikan secara langsung maupun via telefon ataupun faximile.
    Momo taro Matsuri tahun ini tidak mengadakan Foreigners Parade. Dan untuk panggung terbukapun hanya tiga negara yang akan diprioritaskan mengisinya, yaitu Indonesia, China dan Korea. Untuk acara tersebut, PPI akan menyiapkan tarian-tarian, tentative pengisi acara adalah tarian dari kenshuusei Teikoku, Ibu Wayan Gara, serta grup ryuugakusei (?). Seandainya ada ryuugakusei yang berminat, kang Hadi akan mengkoordinirnya.

  • Trip PPI ke Onbara Skiing Ground

  • Uda Allen ditunjuk oleh PPI Okayama untuk memimpin rombongan ‘winter ryoukou’ sekaligus piknik lebaran ke Onbara Sukii Jou pada tanggal 24 Februari 1996 yang lalu. Trip kali ini diikuti oleh 19 peserta anggota PPI Okayama dan keluarga serta 2 peserta mantan anggota PPI Okayama yaitu teteh Grace, dan kang Yudy Hendrayana yang sekarang tinggal di Naruto, Tokushima.
    Rombongan berangkat tepat pukul 08.30 (mulur 30 menit dari rencana), 2 armada van dengan juru mudi lae Arifin dan kang Hadi serta 1 sedan yang langsung disopiri uda Allen. Perkara perlengkapan ski gampang disewa di tempat tujuan, tapi perlengkapan logistik lebih utama. Sehingga trip kali ini benar-benar seperti piknik a la Indonesia, mobil sarat dengan perbekalan termasuk ayam goreng, soup ayam serta sambel padangnya uda Allen/bang Adli, capcainya kang Hadi dan eceu Pipin, serta kacang ijonya teteh Grace, konrou dan tikar terpal.
    Pukul 11.30 tiba di tempat tujuan, dimulai dengan acara makan bersama, kemudian menuju ke sukii jou. Kali ini suasana Onbara lebih istimewa karena ada kouri matsuri, sehingga banyak peserta trip yang memanfaatkan berpose di depan patung-patung es. Acara bermain ski, souri dan foto-foto dilakukan hingga pk. 16.30. Selain beberapa anggota menyewa peralatan ski sendiri, PPI pun menyewa satu set peralatan skii untuk dipakai belajar secara bergantian. Sebelum kembali ke Okayama pada pukul 17.00, peserta terlebih dulu disuguhi bubur kacang ijo hangat, dan diakhiri foto bersama. Tiba di Okayama pukul 20.00 dan acara ditutup dengan makan malam bersama di lantai dua sayap utara Okayaman University International House.

  • Rapat Anggota PPI

  • Rapat anggota yang sedianya diadakan pada tanggal 25 Februari, atas usulan peserta trip PPI akhirnya rapat dimajukan pada 24 Februari malam seusai acara trip. Karena itu pengurus PPI tidak sempat mengkontak beberapa anggota lain yang tidak ikut trip untuk datang pada rapat tersebut.
    Rapat membicarakan dua agenda utama, yaitu tentang ‘sayonara party’ dan musyawarah penggantian pengajar Bahasa Indonesia. Sayonara party bagi rekan-rekan yang akan kembali ke Indonesia telah ditetapkan akan dilaksanakan pada 16 Maret 1996, mulai pk. 12.00 bertempat di Okadai Kaikan. Untuk kelancaran acara tersebut telah ditunjuk bang Adli sebagai ketua pasukan pelaksana. Diharapkan panitia kecil segera mengadakan rapat untuk penunjukkan juru masak, MC, dan perijinan peminjaman ruang, serta pengedaran undangan.
    Sementara itu karena om Darma sebagai guru bahasa Indonesia di kokusai kouryu senta juga akan meninggalkan Okayama, maka untuk selanjutnya atas hasil musyawarah bersama telah ditunjuk bang Herodi untuk menggantikannya. Selanjutnya untuk detil teknis, silakan berembug antara om Darma dan bang Herodi.
    ke atas

    Info Pendidikan

  • Seminar Pengajaran Bahasa Asing

  • Kang Hadi telah mengikuti seminar ‘Pengajaran Bahasa Asing’ bagi orang Jepang. Seminar diselenggarakan oleh Okayama Institute of Language pada tanggal 14 Februari 1996. Pembicaranya adalah ahli bahasa dari Jerman, yaitu Sabine Koppe yang menguasai dengan fasih bahasa-bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Portugis, dan tentu saja bahasa Jepang.
    Berikut ini sedikit oleh-oleh dari hasil seminar tersebut yang berisikan tentang teaching technique & mental attitude, yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi siapa saja sebagai tip seni mengajar bahasa Indonesia kepada masyarakat Jepang.
    1. Metoda pengajaran bahasa tergantung dari jumlah peserta dan tingkatan kemampuannya, pemula (beginers), intermediate, dan advance. Jumlah siswa hendaknya tidak terlalu banyak, 5-8 orang adalah terbaik. Tingkat kemampuan yang berbeda hendaknya jangan dalam satu kelas.
    2. Secara umum, orang Jepang relatif pemalu, dan selalu ragu dalam pengucapan bahasa asing. Dalam kelas kondisikan agar mereka berani bersuara keras dengan pengucapan yang jelas dan baik. Untuk hal tersebut diperlukan suasana rileks.
    3. Tatabahasa sebagai tulang dalam badan sebuah bahasa, tentu amat penting. Tetapi untuk kelas ‘crash program’ tidak perlu diberikan secara khusus, hendaknya disinggung pada saat memberi contoh dalam percakapan. Tatabahasa selain rumit, bila terlalu banyak diberikan maka akan membosankan.
    4. Perkuliahan dalam pengajaran bahasa akan mudah dipahami siswa bila dilengkapi alat peraga seperti gambar-gambar, foto, cassette recorder, atau video. Untuk hal ini akan sangat bermanfaat bagi orang Jepang, karena dengan kebiasaan menggunakan simbol-simbol gambar dalam kanji maka orang Jepang akan cepat menangkap informasi yang disampaikan lewat gambar daripada secara verbal. Tapi yang namanya bahasa, tentu saja juga melalui pengucapan maka jangan lupa pelajaran ‘kaiwa’pun perlu intensif. Bagi kelas ‘crash program’ Kaiwa akan sangat bermanfaat bila bertemakan kehidupan sehari-hari, atau adat istiadat di negara asal bahasa asing tersebut. Biasanya orang Jepang mempunyai kemampuan tinggi dalam menulis, tetapi kurang mampu dalam berbicara bahasa asing.
    5. Dalam perkuliahan, bahasa Jepang agar digunakan sesedikit mungkin untuk memacu mereka agar sesering mungkin mendengar bahasa asing yang sedang dipelajarinya. Tapi untuk kelas ‘crash program’ tentu metoda fifty-fifty lebih baik.
    6. Furigana yang sering mereka tulis di atas kata-kata bahasa yang sedang mereka pelajari, harus benar-benar dilarang untuk memacu pengucapan yang benar. Katakana memang memudahkan mereka dalam membaca, tapi berpengaruh jelek dalam pengucapan (pronounciation).
    7. Untuk kelas regular, pekerjaan rumah dan test sekali- kali perlu diberikan. Penilaian tidak perlu secara kuantitatif, tetapi secara kualitatif plus komentar yang membangun akan lebih memacu siswa dalam belajar.
    8. Di awal perkuliahan perlu diberikan review pelajaran sebelumnya, atau dimulai dengan game, lagu-lagu dan musik, atau resep makanan dari negara asal bahasa yang sedang dipelajari. Hal ini akan membangkitkan kesegaran belajar. Jouke atau cerita lucu dari negara asal biasanya sulit dimengerti karena nuance humornya berbeda, jadi sebaiknya dihindari.
    9. Tersedianya text book bahasa yang sedang dipelajari terlebih yang dilengkapi cassette atau video, benar-benar akan membantu guru yang mengajar maupun siswa yang sedang belajar bahasa yang bersangkutan. Butir terakhir tersebut sangat langka tersedia bagi pengajaran bahasa Indonesia kepada orang Jepang maupun orang asing lainnya. Ketiadaan buku pegangan yang representative menyulitkan pengajar (yang nota bene bukan ahli bahasa) untuk menyampaikan pengajaran secara sistematis. Buku bahasa Indonesia yang baik tentu akan memberikan contoh-contoh kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar.

  • Nyuugaku Sikken dan Sotsuron no Hapyou

  • Ujian masuk program Doktor di Okayama University telah berlangsung pada 13-14 Februari lalu. Dua mahasiswa Indonesia, mas Yunus dan bang Adli telah mengikutinya dengan lancar. Begitu pula kak Andi telah mengikuti ujian masuk program Master yang diadakan bertepatan dengan hari lebaran, yaitu 20-21 Februari lalu. Seminar kelulusan S1 dan S2 dilaksanakan antara 23-28 Februari 1996 (bang Herodi & bang Usman).
    ke atas

    Dapur PPI

    Pada awal Februari, PPI Okayama telah mengirim ‘Media PPI Okayama’ kepada KJRI Osaka, Sekretariat PPI Korda Kansai, Garuda Indonesia Fukuoka, Perhimpunan Persahabatan Okayama Indonesia, seluruh anggota PPI Okayama, ke perwakilan kenshuusei Teikoku-Saidaiiji-Seno, serta ke kang Yudy Hendrayana (Naruto). PPI Okayama juga telah mengirim ucapan Selamat Idul Fitri via pos dan e-mail ke KJRI Osaka dan PPI Korda Kansai.
    Selama bulan Februari, telah tercatat surat-surat yang masuk, yaitu:

  • Dari calon karya siswa Indonesia yang akan datang belajar bahasa Jepang di Okadai, yaitu Sdri. Salamiah Akhmadi, Banjar Baru Kalimantan Selatan (5 Feb.)
  • Pemberitahuan dan Ucapan selamat untuk pengurus PPI 95/96 dari PPI Korda Kansai Kyoto (19 Oktober 1995).
  • Dari Sekretariat PPI Korda Kansai (15 Feb.) yang berisi: SK Pengesahan Pengurus PPI Komisariat Tokushima 1995/1996 (Ketua: Rudi Wigianto, Sekretaris: Alfiansyah Yulianur BC, Bendahara: Masrul Siregar); Kalendar Hari Besar Nasional 1996 yang diterbitkan oleh KJRI Osaka (KJRI pun telah mengirim ke semua anggota PPI ?); leaflet Tekno ’96 (Simposium Karyasiswa RISTEK Indonesia di Jepang); serta formulir isian Daftar pengesahan barang-barang oleh KBRI bagi karya siswa yang akan kembali ke Indonesia.
  • Via e-mail (16 Feb.), PPI Korda Kansai mengirim berita tentang seminar sehari yang akan diadakan di Kyoto pada 16/17 Maret 1996 dengan diketuai oleh mas Bambang Hero Saharjo. Seminar akan diisi oleh empat pembicara, di antaranya Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bapak Mar’i Muhammad. Bagi anggota PPI Okayama yang berminat mohon menghubungi Sekretariat, PPI Okayama akan mensubsisdi biaya transportasi futsu densha p.p.
  • Telah diterima pula kartu-kartu lebaran dari KJRI Osaka, PPI Korda Kansai, dan dari Riza (via e-mail) serta undangan ‘Open House’ pada 20 Feb. ’96, pk. 11.00-15.00 di Wisma Indonesia, Kobe.
  • Pada 20 Feb. telah diterima kiriman paket dari PPI Korda Kansai, berupa: 25 exemplar block-note, 20 buah ballpoint dan 15 exemplar Majalah Inovasi. Anggota PPI Okayama saat ini berjumlah 25 orang, wah sulit mendistribusikannya nih.

  • Informasi yang penting dan segera telah disebarluaskan secara lisan, e-mail atau telephone. Bagi yang berminat ingin mengetahui lebih detil informasi di atas, mohon menghubungi Sekretariat PPI Okayama.
    ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Kenangan Di hari-hari Ramadhan

  • Suasana bulan suci Ramadhan yang lalu telah dilalui dengan kenangan hari-hari yang penuh khidmat.
    Pengajian bulanan masyarakat Indonesia di Okayama pada 11 Februari lalu dilaksanakan di rumah bang Usman anak Betawi. Acara tersebut di akhiri dengan buka puasa dan shollat Maghrib bersama. Pengajian juga dihadiri oleh seorang warga Pakistan, seorang warga Malaysia, dan seorang warga Jepang yang baru saja memeluk agama Islam.
    Sementara itu di penghujung hari Ramadhan, mas Joko dan keluarga juga telah mengundang warga muslim Indonesia untuk berbuka puasa bersama di apartment-nya. Sambil berbuka puasa diisi selingan pemutaran rekaman video ‘Konser Indonesia di Ai Festival’. Setelah shollat Isya, dilaksanakan acara Takbiran.
    Esok harinya, tanggal 20 Februari 1996, pada pukul 09.00 bertempat di Convention Room, Okayama University International House dilaksanakan sholat Ied yang dihadiri oleh warga muslimin dan muslimat yang bermukim di Okayama dan sekitarnya.
  • Penyaluran Zakat Fitrah

  • Panitia insidentil ZIS, bang Adli dan bang Herodi telah menghimpun zakat fitrah dari 7 orang anggota ppi dan keluarga. Dengan pertimbangan teknis zakat fitrah sejumlah 1500 yen per orang tersebut telah disalurkan melalui KJRI Osaka yang dikirim via pos tercatat ke Sdr. Emon Suherman. Pengiriman uang zakat fitrah dilaksanakan pada 13 Februari 1996.
    Kepada Dr Rujito Agus Suwignyo (staf UNSRI) Palembang, ketua ppi telah mengirim balasan surat dan juga menyampaikan berita bahwa pada kali ini ppi belum bisa menyalurkan zakat fitrah melalui beliau.
  • Kesempatan Kerja di Jepang atau di Indonesia

  • International Foreign Student Association (IFSA) telah membuka ‘Career Information Center’ dan mengundang mahasiswa Indonesia yang tertarik untuk bekerja di perusahaan Jepang baik yang di Jepang maupun di Indonesia untuk bergabung bersama lembaga tersebut.
    Berdasarkan brosur yang diterima Ketua PPI Okayama, Hadi Susilo Arifin, beberapa keuntungan anggota antara lain pada tahun sebelum kelulusan IFSA akan mengirim: 1) ‘special issue’ Kougaku Shinbun, daftar rencana perusahaan Jepang yang akan merekrut foreign student pada bulan Mei, 2) sebuah ticket untuk mengikuti ‘Career Guidance Seminar’ di Tokyo (bulan Mei) dan di Osaka (bulan Juni).
    Yang dapat melamar ke IFSA adalah mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di universitas atau college di Jepang pada tingkat S-1, S-2, dan S-3. Untuk menjadi anggota ternyata ‘free of charge’, sedangkan caranya adalah mengisi application form (contoh ada di Sekretariat PPI) dan mengirimnya ke IFSA yang beralamat di:
    International Foreign Student Association #405 Spajio Yamasaki, 3-36-15 Takada, Toshima-ku, Tokyo 171, Tel. 03-5396-4814 - Fax. 03-5396-4813 Bagi calon alumni yang ingin tahu informasi lebih lanjut silakan berhubungan langsung dengan IFSA. Mungkin kita dapat peluang ‘nyambi’ di Indonesia.
  • Penampungan Barang Warisan

  • Anggota PPI Okayama senantiasa berubah dari tahun ke tahun, ada yang datang dan ada yang pergi. Bagi yang akan meninggalkan Okayama biasanya kerepotan mencari tempat pembuangan perabot bekas yang tidak akan dibawa ke Indonesia, dan sebaliknya bagi yang baru datang umumnya membutuhkan peralatan sehari-hari untuk hidup sementara sambil menunggu cairnya beasiswa.
    Untuk membantu/memudahkan kedua pihak, mas Yunus, Seksi Kesejahteraan Sosial PPI siap menampung barang-barang warisan (rice cooker, peralatan makan, sepeda, televisi, selimut, dan lain-lain) dari calon alumni, yang kelak barang tersebut akan didistribusikan ke anggota baru yang akan berdatangan pada bulan April mendatang.
    Teknis pelaksanaan pengumpulan barang-barang yang tidak terbawa tersebut, kepada mas Gatot, mas Joko dan bung Darma silakan mengkontak ke mas Yunus yang beralamat di Okayama Daigaku Ryuugakusei Kaikan no Minami no Hou, heya ban go S-316.
    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • KMP Gurita tenggelam di perairan Sabang

  • Awal tahun 1996 dimasuki oleh sebagian masyarakat di tiga desa yang terletak di P. Sabang, sebelah barat D.I. Aceh dengan perasaan duka yang mendalam. Apa pasal? Tidak lain adalah peristiwa tenggelamnya KMP (Kapal Motor Penyeberangan) Gurita, yang sejak tahun 1970-an telah menjadi tulang punggung transportasi antar pulau mereka. Saat itu, pukul 20:30 WIB, 19 Januari 1996, KMP Gurita dan 210 penumpang (catatan resmi, belakangan diketahui bahwa penumpangnya lebih dari 300 orang) dan 16 ABK sudah mendekati pelabuhan di P. Sabang dan sekitar 30 menit lagi akan sandar, ketika bencana dahsyat itu terjadi. Bermula dari tiupan angin kencang yang sudah diakrabinya selama lebih dari 20 tahun, kapal tersebut terhempas menabrak terumbu karang. Dapat dibayangkan, bila kapal tua bermuatan 300 orang lebih, belasan kendaran bermotor roda empat dan puluhan kendaraan bermotor roda dua, serta puluhan ton bahan makanan yang sedianya akan diperuntukkan menyambut bulan suci Ramadhan di sana, segera rusak berat, kemasukan banyak air laut dan perlahan-lahan tenggelam ditelan hitamnya lautan. Peristiwa itu baru diketahui 1.5 jam kemudian, setelah salah seorang korban berhasil berenang selama 1 jam ke pantai dan melaporkan bencana tersebut kepada polisi pantai. Catatan terakhir, dari 300 orang lebih, hanya 40 yang selamat, 51 ditemukan mayatnya, dan sisanya diduga terbenam bersama besi tua tersebut. Tetapi, angka pasti belum didapat, mengingat kebiasaan kapal penyeberangan itu yang selalu mengangkut penumpang diluar batas kapasitas yang ditentukan.
    Marilah kita berdoa, agar arwah para korban bencana nasional ini diterima disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin. ( Kompas & Republika).
  • Cabe sedang naik pamor

  • Musibah banjir besar yang melanda daerah sentra produksi pertanian di seantero P. Jawa, telah berdampak serius terhadap harga-harga hasil pertanian. Ibu-ibu rumah tangga di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya pusing memutar uang belanja sehari-hari. Harga sayur mayur naik dua sampai tiga kali lipat. Yang paling membuat pusing kepala adalah harga cabe yang meroket dari Rp 3000 - Rp 4000/kg menjadi Rp 10000 - Rp 15000/kg, dan itu bertahan cukup lama, diperkiraan akan normal kembali sekitar April 1996. Saat berita ini ditulis, Bulog sedang melancarkan operasi pasar guna meredam harga cabe yang edan-edanan. (disadur dari Kompas dan Republika).
  • Label makanan halal akan di-UU-kan

  • Memasuki bulan Ramadhan 1416H, umat Islam Indonesia diberi hadiah amat berharga dari pemerintah. Bermula dari usulan MUI pusat dan Lembaga Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOK), melayangkan surat usulan dicantumkannya label halal pada produksi barang-barang tersebut ke dalam UU untuk menjamin keselamatan konsumen, kepada Presiden. Presiden menyetujui lewat pembicaraan khusus dengan Menpangan Ibrahim Hasan. Dalam waktu dekat, UU tersebut akan digodok oleh suatu tim yang melibatkan Depkes, Depag dan Kantor Menpangan. Sedangkan pengujian kemungkinan akan dilakukan oleh MUI pusat bekerjasama dengan tenaga ahli dari PTN dan PTS di Indonesia. Selama ini, MUI telah melakukan pengujian terhadap beberapa produk yang sengaja mendaftarkan dirinya, tetapi jumlahnya masih sangat kecil. Dengan adanya ketentuan ini, diharapkan kasus hebohnya ‘lemak babi’ yang sempat menjadi issue nasional beberapa tahun lalu tak akan terulang lagi. (disarikan dari Harian Republika).
    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama
    Kembali ke halaman utama