Media PPI Okayama Edisi Oktober 1997

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Adli
Anggota: Bambang Trisakti, Syahruddin Said, Usman Ahmad
Distributor : Firuna Lia Kundawati, Sri Wahyuni
Alamat Redaksi : Mino 3 Chome 2-7 Araki Apato 1F, Okayama 700
Tel/Fax: (086) 233-0092
e-mail : adli@mbe.elec.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Vol. II/No.10/Oktober/97
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
OutLook
Khusus Bulan ini...

Sekapur Sirih

Assalamu'alaikum
Sidang Pembaca yang budiman.
Pergantian bulan September ke Oktober tahun 1997 ini penuh diwarnaiberbagai peristiwa penting. Dari tanah air berbagai berita penting yang kitaerima pun silih berganti . Misalnya, di pemerintahan muncul wajah-wajah baru. Demikian pula iklim yang mengenaskan sehingga mengganggu kenyamanan hidupkarena asap tebal kebakaran hutan yang dapat dirasakan akibatnya baik di dalam negeri maupun di negara tetangga. Di bagian lain kita turut berduka cita atas meninggalnya semua penumpang pesawat GIA yang naas jatuh di Medan.
Kesemua peristiwa duka ini adalah sebagai pertanda bahwa kita harus mawas diri setiap saat sebagai pertanda hamba yang penuh dengan kelemahan. Satu kelemahan itu diantaranya adalah kita belum mampu memberhentikan perubahan, perubahan itu senantiasa terus terjadi. Diantara perubahan yang takmampu kita menolaknya adalah perubahan waktu.
Demikian pula perubahan itu ternyata terjadi di dalam tubuh organisasi PPI Komisariat Okayama. Dimana saat kepemimpinansaudara Usman Ahmad masa periode 1996/1997 yang berjalan secara baik dan wajar, maka berdasarkan hasil rapat anggota, 20 September 1997, yang lalu telah digantikan oleh saudara Agus Aribowo untuk masa periode 1997/1998. Tentunya untuk estafet kepengurusan yng baru ini mudah-mudahan membawa kepada berbagai perbaikan dan perubahan, sehingga tentunya PPI Komisariat Okayama tetap jaya. Bersamaan dengan pergantian pengurus tersebut, maka Pimpinan redaksi MPPIO turut pula dialihkan dari saudara Hadi Susilo Arifin kepada pimpinan baru yang dipercayakan kepada saudara Adli.
Mudah-mudahan berkat doa dan kerja keras kita semua, MPPIO tercinta ini senantiasa tetap menjadi teman anda setiap akhir bulan...
Tentunya perubahan kepemimpinan ini tidaklah ikut latah merubah semua bentukwajah dan ide pokok yang telah dirintis oleh pendahulunya, selanjutnyakita tetap setuju bahwa aspirasi dari dan untuk pembaca tetap dipertahankan.
Demikianlah, semoga MPPIO dapat membangkitkan semangat dan menyejuknya hati para pembacanya seiring menyambut masuknya musim gugur tahun ini. Selamat membaca....

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Anggota baru PPI Komsat Okayama bertambah lagi

  • Pada bulan Oktober 1997 ini, PPI Komsat Okayama bertambah lagi jumlah anggotanya sejumlah 5 orang, mereka adalah: Abdul Azis , pengajar STM Kodical BumiMoro Surabaya, dan Maman Supriyanto, pengajar SMUN 1 Tawangsari Sukoharjo. Kedua mereka ini akan menetap selama satu setengah tahun untuk belajar dalambidang Teaching Method. Kegiatan study mereka dibiayai oleh Monbusho.
    Susilo Hadi , dosen UGM (Fak. Biologi), akan melakukan riset bidang IVF Research di Fak. Pertanian Universitas Okayama selama 3 bulan. Kemudian Heru Santoso, staf LIPI, juga melakukan riset dalam bidang Kesetabilan Lereng selama 2 bulan di Dept. Teknik Sipil Universitas Okayama. Kedua mereka ini melakukan riset atas biaya JSPS.
    Yang terakhir adalah Felicia Santosa, adik dari Yessi, akan belajar bahasaJepang selama 1 tahun.

  • Yang berbahagia di awal musim gugur tahun ini

  • Agus Aribowo termasuk salah seorang anggota PPI Komsat Okayama yang amat berbahagia di awal musim gugur tahun ini, di samping beliau dipercayakan sebagai Pengurus baru sekaligus adalah pengantin baru. Kira-kira pertengahan Oktober bulan ini sang permaisuripun, Indirawati, tiba di Okayama untuk menemanibeliau sampai ke beberapa musim gugur tahun yang akan datang. Selamat berbahagia, kami doakan.

  • Profil pengurus PPI Komsat Okayama


  • Usman Ahmad Agus Aribowo
    Ketua PPI Okayama 1996/1997 Ketua PPI Okayama 1997/1998
  • Yang akan ber-ULTAH ...

  • Rekan kita yang akan ber-ulang tahun pada bulan Nopember yang akan datang adalah:
    Hadi Susilo Arifin (6 Nopember)
    Andi Salamah (7 Nopember)
    Kami mengucapkan
    Selamat Ulang Tahun
    Semoga Allah tetap meridhoi umurnya
    danselalu sukses dalam studi.

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Rapat Pembentukan Koordinator Festival

  • Rapat pada tgl 1 Oktober 97, di ruang Perpustakaan RyuugakuseiKaikan pada jam 20:15 dilaksanakan rapat untuk membahas pembentukan koordinator dan agenda rancangan kerja untuk persiapan Fure-ai dan Ai Plaza Festival.

  • Rapat Pembentukan Koordinator Festival

  • Rapat pada tanggal 5 Oktober 97 bertempat di Ryuugakusei Kaikan,pengurus PPI Komsat Okayama mengadakan pertemuan untuk membahas tentang pembagian grup persiapan Ai Plaza dan Fure-ai serta Asia Festival. Sebagai kordinator pada Asia Festival ditunjuk Arifin Siagian dan Syahruddin Said. Asia Festival akan berlangsung mulai dari 28 Oktober s/d 2 Nopember 1997.

  • Hasil rapat final persiapan Ai-plaza dan Fureai

  • Agus Aribowo, Ketua PPI Komsat Okayama didampingi sekretarisnya,Bambang Trisakti, memimpin rapat untuk membahas persiapan akhir masing-masing untuk Ai-plaza dan Fureai Festival pada tanggal 22 Oktober 1997 bertempatdi ruang perpustakaan Ryuugakusei Kaikan, . Usman Ahmad dipercaya sebagai koordinator pada Fureai Festival, sedangkan pada Ai-plaza Festival ditunjuk Ahmad Yunus. Koordinasi kerja untuk kedua acara tersebut dibagi masing-masing menjadi dua grup yakni untuk tanggal 25 dan 26 Oktober 1997, setiap grup beranggotakan lebih kurang 8 orang.

    ke atas

    Info Pendidikan

    Wawan Hermawan, dosen Unpad, sedang mempersiapkan presentasi awal untuk ujian gelar doktor dihadapan beberapa team penguji, pada tanggal awal Nopember 1997 selama tiga jam yang disampaikan dalam bahasa Jepang. Topik risetyang dilakukan adalah dalam bidang Management of Biological Production.
    Selanjutnya rekan-rekan lain juga yang sedang dalam mempersiapkanpenulisan tesis dan ujian doktor adalah M Ridho (IPB), Hadi Susilo Arifin (IPB), I Wayan Gara (UNUD). Kita doakan semoga mereka sukses dan segera kembali ke tanah air untuk mengabdikan ilmunya untuk kemajuan bangsa dan tanah air.
    Insya Allah, yang akan melanjutkan program doktor tahun depan adalah Andi Salamah, dosen UI, dalam bidang Genetic Engineering pada Fak. Pertanian Un iversitas Okayama.

    ke atas

    Dapur PPI

    Aktifitas di dapur PPI yang sempat direkam selama bulan Oktober 1997 ini adalah sebagai berikut:
    Pada tanggal 23 Oktober 1997 PPI Komsat Okayama mendapat kirimanberupa 20 jenis pamflet dari ITCP (Indonesian Trade Promotion Centre-Osaka).

    ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Kurashiki International Friendship

  • Kurashiki International Friendship berlokasi di Kurashiki Geibunkan yang berlangsung pada tanggal 11 Oktober 1997. Jenis makanan yang disajikan oleh team PPI pada festival ini-di bawah koordinasi I Wayan Gara- adalah Pisang goreng, Sate Ayam dan Pastel. Prsonil pendukung lainnya terdiri ari istri nya I.W. Gara, Pak Sobir dan Istri, Yesi dan Penpen (Adik yesi), serta Greece Iskandar.
    Sajian lain adalah penampilan Tarian Indonesia, Jaepongan, yang dibawakan oleh 2 orang dari Kenshusei Soja. Festival ini dimeriahkan oleh adanya Parade yang dimulai dari Kurashiki eki sampai Geibunkan.(Liputan I Wayan Gara, Koordinator stand).

  • Ai Plaza Festival: Suka-Cita dan Dukanya

  • Menu utama yang disajikan pada acara ini adalah nasi goreng ala Jawa, Sunda, dan Sumatra. Lumpyah goreng di urutan kedua, sedangkan di urutan ketiga pisang goreng. Karena dikelola secara profesional sehingga semua menu yang dihidangkan terjual habis.
    Partisipasi anggota PPI sangat besar, mereka adalah Perwakilan Kurashiki yang turut hadir beserta keluarga, Kelompok pendukung lainnya adalah Pemda Bali, Kelompok Wake, Kelompok Soja, Kelompok Seno, Kelompok Teikoku,serta partisipan PPI baik orang Jepang maupun orang Indonesia, sehingga suasananya mirip reuni PPI dan perkumpulan Indonesia-Jepang. Karena ramainya partisipan menyebabkan stand Indonesia tidak kelihatan lagi.
    Semangat anggota meningkat karena mendapat bantuan volunteer 5 putri Jepang dan 1 putra. Semangat ini kelihatan dari gaya berjualan terutamayang bujangan dan yang merasa masih bujangan disebabkan oleh keramahan mereka. Performance penampilan Indonesia sangat menggembirakan sebab parapenonton kelihatan antusias, terkagum atau tidak paham, barangkali. Di samping itu para penari masing-masing dari Kelompok Teikoku dan Lia serta Icha Allen san masing-masing mendapat hadiah 5 ribu yen.
    Sumo, pesumo andalan Indonesia Abdul Aziz tidak kalah gesitnya dalam pertandingan melawan Korea. Aziz sempat membanting lawannya sampai keluar garis batas. Namun akhirnya wasit menyatakan Korea sebagai pemenangnya karena Aziz tak berhasil membanting lawan untuk kedua kalinya. Kata Aziz orang Korea itu benar-benar kuat ya mas... masak tenaga saya yang besar ini cumadipermainkan begitu saja dan sampai terbanting lagi. Ha ha ha... rai nen mou yatte mitai na......, gambate ne.
    Dukanya,
    Hari pertama ada bahan-bahan Ai Plaza terbawa ke Fureai sehinggamembingungkan petugas. Transportasi yang minim, sehinggga tanpa malu-malu minta bantuan teman Malaysia dan Kurosawa san. Pada hari pertama kompor hanyasatu sehingga tidak bisa memasak banyak.
    Secara keseluruhan acara yang disumbangakan PPI Komsat Okayama sebagai wakil negara di festival ini dapat dikatakan sangat sukses. (Liputan Ahmad Yunus-Koordinator stand).

  • Nasi Goreng Yang Tidak Goreng

  • Sepatnya mata dan pegalnya tangan pada Sabtu siang itu (25/10) akibat malamnya bergadang dan ber'gambatte' membuat nasi goreng sebanyak 5 kg beras, terbayar rasanya setelah menyaksikan minat pembeli yang begitu menyenangkan di Fure Ai Matsuri pada hari pertama.
    Ternyata nasi goreng bagi orang Jepang tidaklah bermakna 'warui',melainkan suatu kesempatan mencicipi masakan negeri Indonesia yang terkenalitu, apalagi dijual dengan harga miring. Penganan lainnya juga seperti bakwan, pisgor, tahu isi, rollade, banyak diserbu pengunjung, membuahkan senyumdi bibir para pembuatnya. Sedangkan Tanimoto-san dengan kopi Indonesia-nya t erlihat biasa-biasa saja. Hari pertama sukses seperti diharapkan.
    Hari kedua (26/10) juga diisi menu utama yang sama, yaitu nasi goreng sebanyak 5 kg. Tahu isi menghilang, diganti dengan puding labu. Sayanghari kedua ini udara lebih dingin dari yang diperkirakan, sehingga pengunjung banyak menghabiskan waktu di dalam gedung, dan jualan sedikit tersendat. Dengan taktik klise, yaitu menurunkan harga, penjualan agak terbantu. Tetapiadanya sisa yang tak terjual tak dapat dihindari, dan menjadi buah tangan para penjual sendiri. Sebaliknya, kopi hangat sedikit terbantu dengan cuaca dingin ini.
    Pulangnya punya cerita tersendiri. Barang-barang yang semula dibawa dengan 2 mobil semuanya masuk ke satu mobil milik Tanimoto-san. Ditambah jinjingan hasil tengok sana-sini di flea market. Alhasil, penumpang tertimbun oleh barang bawaan masing-masing. Sampai kantong sampah yang harus dibawa pulang berada tepat di depan hidung. Aroma nasi goreng pun berganti dengan nama gomi. Sabar ... sabar,cuma 30 menit kok.
    tulah sekilas cerita dari Fure Ai Matsuri yang diikuti PPI Okayama pada 25-26 Oktober lalu. Seperti kata ungkapan, ada suka,ada duka, no pain, no gain. (Liputan Usman Ahmad, Koordinator stand).

  • Asia Festival: Wawancara di "Stand-INA"

  • Oleh-oleh liputan acara Asia Festival. Lumayan, tambah siang tambah rame terutama acara peliputan beberapa mass media (TV, radio, shinbun). Arifin Siagian datang pada pk. 13.00 membawa beberapa slide,video cassette Ina, dan satu set angklung mainan.
    Ketika saya memainkan angklung secara solo (iseng), eh... banyakreporter meliput sekaligus wawancara bahwa menurut laporan teman-teman darilab.saya, wawancara saya pagi hari ditayangkan oleh TV (?) pada okayama newspk. 12.00, sementara wawancara dengan RSK rajio, namahoshou (tayangan live) pada 13.30-13.40. Sementara OHK hanya meminta saya memainkan angklung laguTULIP dua kali sambil di-shoot.
    Entah kapan ditayangkannya? Beberapa shinbun (namanya lupa) jugasecara sepintas meng-interview sambil lihat-lihat. Nah, berdasarkan pengalaman saya..., besok lusa siapa pun yang bertugas sebaiknya mengenakan baju daerah, minimal batik (cukup menarik perhatian). Selain itu GUIDE hendaknya aktif menerangkan dan memandu pengunjung tanpa menunggu ditanya.
    Trik ini berhasil menahan pengunjung lebih lama di stand Ina untuk memahami apa yang dipamerkan, kita beruntung dapat stand di paling depan.Tentu kita tidak memaksa, bila tampak kurang 'interested', ya... guidance kita kurangi perlahan-lahan....
    Nah, buat rekan-rekan lain yang akan bertugas, SELAMAT BERTUGAS. Jangan lupa, pahami dulu materi pameran agar dapat menerangkan secara rincitentang nama, asal, jenis kegiatan/materi, dan lain-lain. (Liputan Hadi Susilo Arifin, pemandu stand)

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Orang Tua Mandul Melahirkan Bayi, Mungkinkah?

  • Syahruddin Said

  • SETIAP pasangan keluarga, di mana saja di muka bumi ini, telah menjadi kodrat bahwa mereka mendambakan kehadiran sang bayi yang diharapkan akan memberikan kebahagiaan keluarganya.
    Bahkan suatu keluarga yang tidak dikaruniai anak terlihat kurang harmonis. Mengapa demikian, karena salah satu kebutuhan hidup manusia adalah adanya penerus keturunan atau mampunya beregenerasi. Namun demikian, pada kenyataannya betapa banyaknya kasus pasangan keluarga yang tidak mampu melahirkan keturunan karena berbagai sebab. Salah satu penyebab utamanya adalah ketidakmampuan sperma suami membuahi sel telur sang isteri, yang diakibatkan karena sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi memiliki kualitas yang "meragukan"bahkan samasekali tidak ditemukan sperma yang dikenal dengan nama azoospermia.
    Dari sudut pandang produk sain dan teknologi, bahwa apa yang dikenaldengan bayi tabung pun peluang keberhasilannya masih sangat sedikit. Mengapa? Karena bayi tabung , in vitro fertilization-IVF, secara konvensional masihtetap membutuhkan kuantitas sperma yang cukup sampai ribuan sperma ju mlahnya dan kualitas sperma yang tidak meragukan agar sel telur dapat dibuahi. Untuk mengobati keputusasaan kebanyakan keluarga yang mengalami kasus seperti ini, salah satu alternatif yang dapat diupayakan adalah dengan menggunakan teknologi baru yang dikenal dengan nama Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).
    Apakah ICSI itu?
    ICSI adalah suatu teknik pembuahan buatan yang dilakukan di laboratorium dengan menyuntikkan secara mekanik hanya sebuah sperma kedalam setiap sel telur. Setelah sperma masuk ke dalam sel telur (terbuahi), embrio ditumbuhkan beberapa saat sebelum dimasukkan ke rahim sang isteri. Selanjutnya penentuan apakah sang isteri berhasil hamil atau tidak diketahui dua minggu kemudian. Sebenarnya, ICSI adalah pengembangan lebih lanjut dari IVF konvensional. Cara lain untuk mengatasi ketidaksuburan pasangan suami-isteri adalah GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer). Penggunaan baik ICSI, GIFT maupun IVF ini masih tergantung dengan kondisi pasien.
    S.J.Silber dari The Infertility Center, Missouri-USA pertengahan tahun ini melaporkan bahwa beliau dan rekannya Drs.Van Steirteghem dan Devroerydari Free University Brussel telah berhasil memasukkan sperma tunggal yang kelihatannya hampir tidak bergerak (mati) ke dalam sel telur. Selanjutnya berkembang menjadi embrio (janin) normal dan kemudian lahir menjadi bayi yang normal.
    Di bagian lain dilaporkan bahwa lebih dari 1.000 bayi telah lahir dengan teknologi ini menggunakan sperma pria yang telah diduga keras steril (tidak subur, secara alami tidak mampu memberikan keturunan). Bayi yang lahirtersebut baik secara fisik, mental maupun genetik dinyatakan komplit normal.
    Dalam beberapa kasus azoospermia dimana pada saat ejakulasi tidak ditemukan adanya sperma, maka cara pengambilan sperma dapat dilakukan dengan teknik Biopsi Testis, yakni sperma diambil dari testis dengan melakukan sedikit pembedahan kecil. Selanjutnya sperma tersebut digunakan untuk ICSI.
    elaslah terlihat bahwa dengan kemajuan sain dan teknologi dan tentunya dengan izin dari Ilahi Rabbi pula , maka sesuatu yang sebelumnya kelihatan "mustahil" ternyata dapat diwujudkan menjadi suatu kenyataan yang didambakan.
    (*Penulis adalah mahasiswa Pasca sarjana-S2, bidang Biology Reproduction, Fak. Pertanian, Universitas Okayama).

  • All Right, Seven Eleven

  • Widodo Winarso Drajad

  • SAYA telah menemukan kendala dalam berbahasa sejak saat pertama sekali datang ke Jepang, setelah dijemput dari bandara kemudian diantar ke asrama. Kesulitan tersebut terutama pada ucapan inggris berlafal Jepang. Contohnya pada waktu sampai diasrama pada saat bus bergerak mundur, si wanita -kondektur bus- berteriak dengan suara renyah "Oreei..oreei.." berkali-kali.
    Kemudian saya bertanya kepada pemandu "Apakah maksud ucapan oreei itu?" Pemandu lantas menjawab dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata, bahwa oreei itu sama dengan "All right" sebagai isyarat bahwa bus bergerak mundur dengan baik. "Ya ampun jauh amat lafal itu" bisik hati saya.
    Berikutnya, malam pertama di asrama. Saat menonton TV, saya melihat suatu reklame dengan ucapan "Sebun irebun". Berkali-kali say a memperhatikan reklame tersebut dan tetap belum memahami maknanya, bahkan setelah dicari di dalam kamuspun tak tercantum kata tersebut. Ternyata beberapa teman saya juga mengalami hal yang serupa.
    Akhirnya kata "Sebun irebun" itu muncul lagi di dalam soal ujian bulanan di kursus, akibatnya tak seorang pun bisa menjawab dengan benar.Keesokkan harinya sang tutor menjelaskan bahwa kata #Sebun irebun" itu adalah lafal Jepang untuk "Seven Eleven" merupakan salah satu nama toko 24 jam. Dan memang benar toko tersebut bertanda huruf 7 dan 11 yang dibubuhi furigana. (*Penulis adalah mahasiswa Pasca sarjana-S3 , bidang Pomologi, Fak. Pertanian, Universitas Okayama).

  • Bahasa Indonesia Diajarkan di Meksiko

  • Bahasa Indonesia ternyata sejak September 1997 menjadi salah satu ma ta kuliah pilihan di Pusat Studi Asia dan Afrika El Colegio de Mexico. Berda sarkan kerja sama antara institut ini dan Fakultas Sastra Universitas Indone sia (FSUI), seorang tenaga pengajar yang dikirim FSUI, Evi Yuliana Siregar, sudah berada di Mexico City sejak 11 September untuk mengajar selama satu ta hun. Institusi pendidikan tinggi ini berdiri sejak tahun 1940 sebagai lembag a nonpemerintah, tetapi memperoleh dukungan dana dari Kementerian Pendidikan untuk program tingkat master (S-2) dan doktoral (S-3) dalam ilmu sosial dan kemanusiaan. Tujuh pusat kajian yang terdapat di El Colegio de Mexico adalah , Center for Linguistic and Literary Studies (CELL), Center for Historical S tudies (CEH), Center for International Studies (CEI), Center for Asian and A frican Studies (CEAA), Center for Economic Studies (CEE), Center for Demogra phic and Urban Developments Studies (CEDDU), dan Center for Sociological Stu dies (CES).
    Kegiatan El Colegio de Mexico didukung berbagai fasilitas c anggih seperti komputer, perpustakaan dengan 600.000 buku (termasuk 456 judu l tentang Indonesia), ruang CD-Rom, ruang riset, dan lain-lain. Selain itu d ibuka pula Interdiciplinary Women's Studies Program; Science, Technology and Deve-lopment Program, Translation Studies Program; Translation Studies Progr am; Dictionary of Mexican Spanish; Pacific Asia Economic Cooperation Studies Program.
    Direktur Pusat Kajian Asia dan Afrika, Prof Benyamin Precia do, ketika menerima Dubes RI Ir Usman Hasan MSi akhir September mengatakan, bahasa Indonesia dipilih sebagai mata kuliah karena luasnya penggunaan bahas a ini di kawasan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Brunei). Hadir pula dal am pertemuan ini Kepala Bidang Politik, Penerangan dan Sosial Budaya KBRI, A gung Prasetyo Aji SH MA, dan sejumlah staf pengajar. (Dikutip dari KOMPAS ol eh Usman Ahmad, Red)

  • MEDIA STATION La Mirada

  • Adli*

  • MEDIA STATION La Mirada, judul dan format dari tulisan ini hampir mirip dengan aslinya. Penulis bersama Irawan Satritomo,alumni PPI Komsat Okayama, mendapat undangan dari sensei untuk menghadiripameran dan seminar tentang Teknologi Kedokteran Jepang-Masa Depan untuk Operasi Jarak Jauh via Satelit pada tanggal 26-27 September 1997 yang lalu di Convex Okayama.
    MEDIA STATION La Mirada adalah nama yang tertempel di dinding sebuah bus milik perusahaan Hitachi. Sepintas lalu bus tersebut mirip mobil ambulan besar berwarna krem dan bergaris-garis agak kekuningan, terparkir di pojokpaling barat dalam gedung pameran. Bus ini terdiri dari 3 pintu, dua di depan dan satu di belakang sebagai pintu utamanya. Muat untuk sekitar 10 orang pengunjung.
    Karena rasa ingin tahu, kami mencoba mendekat. Tiba-tiba kami di kejutkan oleh sapaan hormat penjaga bus tersebut seorang pria parlente. Sete lah dipersilakan, keasingan muncul lagi di saat menaiki tangga pertama. Kare na ternyata di dalam bus itu gelap sekali. Di saat mencari tempat duduk, sap aan seorang wanita berpenampilan rapi menyapa dengan ucapan selamat datang d an selamat menikmati sajian kami. Belum sempat lagi mencari posisi duduk, ti ba-tiba dihadapan muncul gambar 3 dimensi gunung Fuji yang sangat jelas lewa t layar TV Hi-Vision 71 inch. Gunung Fuji terlihat bak di balik celah jendel a berlatar belakang langit biru dan selimut salju putih yang menambah semaki n kontrasnya keindahan alam Jepang. Ditambah lagi hampir di setiap sisi ruan g bus bermunculan suara cericit anak burung seolah-olah kami berada di sekit ar hutan gunung itu, suara itu tidak lain adalah penampilan dan olahan Hi-Fi Digital System yang dilengkapi suara "Surround" . Akibatnya suara cericit an ak burung tadi seakan-akan bertengger di daun telinga.
    Sedang asyiknya menikmati sajian TV Hi-Vision itu, tiba-tiba sang pemandu lain muncul di pintu menyampaikan pesan dengan suara yang sungguh menarik perhatian, ucapannya jika disadur ke dalam bahasa kita kira-kira begini "Barusan saja anda telah menikmati sajian hasil karya para rekayasawan kami dari Hitachi, sengaja kami rancang untuk kebutuhan dan kesenangan serta kepuasan hidup anda, terima kasih kami atas perhatian anda. Selanjutnya, saksikan lagi keunggulan hasil teknologi Hitachi tentunya hanya untuk anda semua".
    Penulis tidak menyangka kalau bus itu mengandung muatan produk Teknologi-tinggi (Hi-Tech, Red). Sajian berikutnya adalah menyaksikan sistem komunikasi jarak-jauh via satelit antara beberapa mahasiswa kedokteran yang sedang belajar tentang masalah operasi otak di Fak. Kedokteran- Universitas Okayama dengan salah satu Rumah sakit yang sedang melaksanakan operasi otak pada sebuah rumah sakit di Tokyo, bersamaan dengan itu pula dihubungkan dengan seminar/diskusi masalah kelainan otak yang sedang berlangsung di Fak. Kedokteran-Universitas Kagawa, pada kesempatan yang sama seorang dokter pakar-otak di Fak. Kedokteran Universitas Kobe sedang menantikan pertanyaan dari beberapa audien termasuk dokter yang sedang membedah kelaianan otak tadi, serta mahasiswa yang sedang belajar dan keluarga pasien yang harap cemas menantikan saudaranya dalam keadaan sekarat.
    Kejadian operasi otak tersebut terlihat sangat jelas, kita bisa menyaksikan pembuluh darah otak sebesar jari telunjuk lewat layar lebar-nyaTV Hi-Vision dan begitu pula bunyi aliran darah lewat nadi di sekitar bagiankelaian otak tersebut jernih sekali kedengaran yang muncul lewat suara Loudspeaker Hi-Fi Digital System. Jadi, itulah sajian teknologi Hitachi yang turut mendukung bangkitnya teknologi kedokteran sistem operasi jarak-jauh. Tentukomunikasi ini didukung oleh kecanggihan antena parabola berukuran 4.5 m berfungsi sebagai penerima-pengirim data dari-dan-ke satelit komunikasi yang berlokasi di Hokkaido dengan pusat kendali di Tokyo, tidak salah lagi kesemuanya tadi adalah metode presentasi canggih produk teknologi milik Hitachi. Inilah kiat berbisnis Hi-Tech ala Jepang. Mutu dan merek adalah bagian yang paling utama di dalam penawaran bisnisnya.
    Setelah usai, Irawan berbisik pada penulis, seharusnya dokter-dokter di Indonesia sering-sering menyaksikan perkembangan teknologi kedokteran ini. Biar kita maju dan tidak terpaku dengan ilmu-ilmu yang sudah usang. Betul pak Irawan, saya setuju sekali, balas penulis. (Penulis adalah mahasiswa Pasca sarjana-S3, bidang Rekayasa Biomedik, Fak. Teknik-Elektro, Universitas Okayama).

    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

    Kolom cakrawala negeri sakura untuk bulan ini masih terus menyertai pembacadi bawah liputan tetap Hadi Susilo Arifin, bertemakan Taiiku no hi dan Onsen
  • Taiiku no hi

  • Taiiku no hi adalah hari olah raga di Jepang yang jatuh pada setiap tanggal 10 Oktober, dan merupakan hari libur nasional. Pada hari-hari sekitar seminggu sebelum tanggal 10 di sekolah- sekolah mulai dari play group, taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga sekolah menengah diadakan "undokai" atau pesta olah raga.
    Pada sekolah-sekolah di tingkat dasar, undokai merupakan suatu pesta untuk memberi apresiasi terhadap pentingnya berolah-raga untuk kesehatanjasmani. Mereka melakukan berbagai aktivitas olah raga yang dipadu dengan bentuk permainan serta musik.
    Orang tua murid yang menyaksikan ketrampilan putra-putrinya juga turut ambil bagian dalam beberapa permainan olah-raga antar orang tua murid.

  • Onsen

  • Kata "onsen" sering kita dengar di Jepang, yang berarti tempa t sumber air panas (hot spring) atau kita kenal juga dengan istilah "spa". Onsen banyak dijumpai hampir di seluruh pelosok Jepang, dan biasanya tempat tersebut dikembangkan sebagai area rekreasi.
    Masyarakat Jepang sangat menyukai mandi/berendam di onsen. Airnya tetap hangat, dikontrol sesuai dengan musimnya (suhu air lebih dari 25 derajat Celcius, dan biasanya dipertahankan sekitar 40 derajat meskipun ada kolam tertentu yang lebih panas atau juga yang lebih dingin). Air onsen biasanya mengandung beberapa jenis unsur mineral dan/atau gas alam.
    Masyarakat Jepang mengunjungi dan berendam di onsen bertujuan untuk relaksasi dan mengendurkan segala ketegangan dan stress. Para pengunjung spa biasanya bermalam di hotel, ryokan (penginapan ala Jepang), atau minshuku (serupa losmen) dan menghabiskan waktu beberapa malam hanya untuk santai berendam di onsen dan jalan-jalan menikmati alam di sekitarnya.
    Onsen juga dikenal efektif untuk terapi penyembuhan beberapajenis penyakit seperti rematik, hipertensi, neuralgia, dan lain-lain. Beberapa onsen yang cukup dikenal di dalam kota Okayama adalah Poka-poka onsen, sedang yang di luar kota adalah Yubara onsen, Yunogo onsen, Okutsu onsen, Takebe onsen, Mimasaka onsen sementara spa dengan fasilitas modern dan canggih adalah Respale Spa (dekat Okayama Air Port).

    ke atas

    OutLook

    Pada bulan depan, November 1997, Pengurus PPI Komsat Okayama akan mengadakanpertemuan guna mengevaluasi kegiatan yang telah diadakan selama bulan ini. Insya Allah, akan dilanjutkan lagi dengan pertemuan silaturahmi sesama anggota PPI Komsat Okayama dan keluarganya. Plus agenda acara penting lainnya adalah studi kelayakan Kongres PPI & Temu Ilmiah 1999 di Okayama.

    ke atas

    Khusus Bulan ini..

  • KHUSUSNYA
  • PPI Komsat Okayama di bulan Oktober tahun ini merupakan bulan Perubahan dan Pergantian. Yang berubah adalah ketua PPI Komsat Okayama dan pimred MPPIO dari yang lam a ke yang baru. Sudah tentu para stafnya pun turut berganti dari semangat-lama ke semangat-baru. Mudah-mudahan kita semua turut mendukung dan mensukseskan program kerja yang telah digariskan. Mari kita tingkatkan Rasa-kekeluargaan dan Kerja-sama sesama kita.
    MPPIO Vol. II/No.10/Oktober/97

    ke atas
  • Edisi berikutnya
  • Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version