Media PPI Okayama Edisi Nopember 1997

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Agus Aribowo
Ketua Redaksi : Adli
Anggota: Bambang Trisakti, Syahruddin Said, Usman Ahmad
Distributor : Firuna Lia Kundawati, Sri Wahyuni
Alamat Redaksi : Mino San Chome 2-7 Araki Apato 1F,Okayama 700
Tel,Fax: (086) 233-0092
e-mail : adli@mbe.elec.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Vol. II/No.11/Nopember/97
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
OutLook
Khusus Bulan ini...

Sekapur Sirih

Sidang Pembaca yang budiman.
Oktober telah berlalu dan kita kini telah memasuki musim gugur dimana keadaan suhupun mulai terasa dingin. Seiring dengan itu pula hendaknya semangat kita bekerja keras untuk meraih harapan dan cita-cita tidak surut oleh keadaan alam sekitar yang terkadang bisa menghambat kegiatan.
Di sela-sela kesibukan keseharian kita, ternyata MPPIO edisi Nopember 1997 ini hadir pula menyertai pembacanya sebagai Teman setia Anda setiap akhir bulan. Berbagai aktifitas yang dilaksanakan pada beberapa minggu yanglalu dan kejadian di sekitar kita turut menjadi liputan beritanya. Ikut-sertanya pandangan, kutipan atau pengalaman yang menarik dari anggota dapat disimak pada kolom tahukah anda?...Redaksi mengharapkan partisipasi aktif dari para anggota atau simpatisan untuk menuangkan ide atau pengalamannya khusus di kolom ini untuk setiap penerbitan, sehingga MPPIO tercinta ini senantiasa nampak bersemangat dan berbobot meskipun penampilannya relatif sederhana.
Demikianlah, semoga MPPIO senantiasa dapat hadir terus di hati pembacanya.

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Yang berbahagia di musim gugur tahun ini

  • Salah seorang anggota PPI Komsat Okayama yang sangat berbahagia di awal musim gugur tahun ini adalah Syahruddin Said, kebahagian tersebut berawal di saat mendengar deringan telepon dari tanah air, yang mengabarkan kelahiran anak pertamanya di Rumah sakit Palopo Sulsel pada tanggal 13 Nopember 97 yang lalu. Keadaan bayinya cukup sehat dengan berat badan sekitar 3.3 kg.Demikian pula keadaan si ibu, Rosdiana, dikabarkan sehat-sehat saja. Atas kabar gembira ini beliau mempercepat tanggal kepulangannya ke tanah air yakni tanggal 19 Nopember 1997 yang seyogyanya akan berangkat tanggal 21 Nopember 1997. Kita dokan semoga beliau selamat sampai ke tujuan dan kembali lagi ke Jepang. (Bambang Trisakti, Red.)

  • Kabar Duka Cita

  • Bapak Gat Lombone (60) adalah seorang pelaut, warga negara Indonesia asal Maluku, yang bekerja sebagai awak kapal milik perusahaan kapal Malaysia. Beliau dalam pelayarannya terakhir telah meninggalkan keluarga selama dua bulan yang lalu, bertolak dari Jakarta menuju Singgapore dan terus ke Jepang. Pada tanggal 26 Oktober 1997 kapal beliau sanggar di Mizushima . Di Mizushima beliau mengalami sakit berat dan beliau langsung mendapat perawatan di salah satu RS terdekat di Mizushima yakni RS Daiichi. Sehubungan dengan musibah ini pada hari Kamis, 7 Nopember 1997, istri beliau (Ny. Ny. Telly Lombone) datang dari Jakarta.
    Berbagai upaya telah dilakukan oleh para team dokter untuk menangani penyakit beliau berupa komplikasi ginjal dan akhirnya gagal dan dengan kesabaran yang dalam istrinya telah merelakan beliau pergi bertepatan pada tanggal 15 Nopember 1997 jam 20:35.
    Selama perawatan berlangsung staf dari konjen, pak George Lekahena, dan beberapa anggota PPI Komsat Okayama selalu hadir secara bergantian. Pada tgl 17 Nopember '97 jam 11:30 pagi jenazah bapak Gat Lombone telah diberangkatkan ke Kobe untuk disemayamkan di sana sampai hari Rabu. Jenazah diserahkan oleh RS Daiichi Mizushima secara simbolik kepada KJRI, bpk George Lekahena dan bpk Selamat yang mewakili KJRI, serta disaksikan oleh isteri almarhum, wakil Nippon Express (Nittsuu), ibu Lien, bpk Philip dan Arifin Siagian.Jenazah dan isteri diberangkatkan ke Kobe dengan 2 mobil. Kemudian jenazah beserta isteri akan diterbangkan menuju Jakarta dengan pesawat Garuda pada hari Rabu, 19 Nopember 1997, melalui Kansai Airport dalam keadaan telah siap dimakamkan.
    Atas partisipasi semua anggota PPI Komsat Okayama yang turut membantu selama perawatan hingga persemayaman, khususnya isteri beliau dan KJRI Osaka mengucapkan terima kasih banyak. (Laporan:Alen Johanes, Sie Sosial)

  • Profil warga PPI Komsat Okayama


  • Bambang Trisakti Sekretaris Pengurus PPI Komsat Okayama periode 1997/1998

  • Yang akan ber-ULTAH ...

  • Seluruh warga PPI Komsat Okayama mengucapkan
    Selamat Ulang Tahun
    kepada rekan-rekan yang akan berulang-tahun pada bulan Desember yang akan datang
    Muhammad Ridla (6 Desember)
    I Wayan Gara (12 Desember)
    Usman Ahmad (28 Desember)

    Dengan ucapan
    Semoga berbahagia dan selalu sukses dalam studi.

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Rapat Evaluasi Kegiatan Festival

  • Pada tanggal 5 Nopember 1997 yang lalu, pengurus PPI Komsat Okayama mengadakan rapat ini dihadiri oleh sekitar 15 orang guna mengevaluasi beberapa kegiatan hasil kegiatan diantaranya adalah Fure-ai Festival, Ai-Plaza Festival dan Asia Festival. Rapat berlangsung cukup lancar dengan beberapa hasil sebagai berikut : untuk Fure-ai dilaporkan oleh Usman Ahmad (koordinator) terutama hasil dagangan dengan rincian sebagai berikut: - uang masuk = 109.700 yen; uang keluar = 42.527 yen;dan -keuntungan (saldo) = 67.173 yen.
    Untuk kegiatan Ai Plaza dilaporkan oleh Ahmad Yunus (koordinator) diantaranya tentang: penjualan, pertunjukan tarian dan sumo serta yang terakhir adalah mengenai hasil penjualan dengan rincian: - uang masuk = 81.260 yen + 10.000 yen (sumbangan Yosiko Sato); - uang keluar = 27500 yen; dan - keuntungan (saldo) = 43.760 yen. Sehingga keuntungan total yang diperoleh dari kedua tempat adalah sebagai berikut: keuntungan total = 110.933 yen.
    Yang terkahir, Asia Festival dilaporkan oleh Syahruddin Said (koordinator), secara umum Asia festival ini memamerkan barang-barang dan kebudayaan negara- negara Asia tenggara yang diikuti oleh 10 negara. Kegiatan ini berjalan lancar dan sukses, bahkan salah seorang penjaga stand, Hadi Susilo Arifin, sempat diwawancarai oleh media massa setempat tentang seluk beluk Indonesia secara umum.
    Akhirnya, Pengurus PPI Komsat Okayama mengucapkan banyak terima kasih kepada para kordinator pelaksana dan semua anggota PPI yang telah meluangkan waktu untuk membantu kelancaran berjalannya kegiatan-kegiatan. tersebut. (Dilaporkan oleh Bambang Trisakti, sekretaris pengurus PPI Komsat Okayama)

  • Rapat Pembentukan Panitia TI II Korda Kansai

  • Pada tanggal20 Nopember 1997 telah dipilih Ahmad Yunus sebagai ketua panitia dan Adli sebagai wakil ketua TI II Korda Kansai yang berlangsung di ruang Perpustakaan Kainkan.

    ke atas

    Info Pendidikan

  • Undangan Makalah Simposium Ilmiah Tekno '98

  • Pengurus PPI Komsat Okayama menghimbau kepada segenap anggota PPI Komsat Okayama, bagi yang berminat untuk dapat menyajikan paper hasil penelitiannya pada Simposium Ilmiah Tekno 1998. Simposium ini akan dilaksanakan di Nagaoka University of Technology, Nagaoka, pada Sabtu-7 Maret 1998. Diselenggarakan oleh Persatuan Karya Siswa Indonesia di Jepang. Simposium Tekno '98 direncanakan akan dibuka oleh Duta Besar Indonesia di Jepang dan Rektor Nagaoka University of Technology. Pembicara undangan disampaikan oleh Dr. Kano Sadahiko (Ass. Senior Vice President NTT) dan Prof. Sumita (dekan International University of Japan), kemudian dilanjutkan dengan presentasi makalah dan persentasi poster dari para peserta Tekno '98.

    Ruang Lingkup
    1. Electrical, Electronic and Telecommunication Engineering; 2. Mechanical Engineering; 3. Bioengineering; 4. Chemical Engineering; 5. Nuclear Science and Engineering; 6. Civil and Environmental Engineering; 7. Ocean Engineering; 8. Materials Science; 9. Computer Science; 10. Life Science, Earth Science, and Chemistry; 11. Lain-lain, termasuk suatu studi kritis penerapan teknologi dari sudut pandang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

    PESERTA
    Peserta Tekno '98 adalah karya siswa Indonesia baik program Undergraduate, Master, dan Ph.D., dan program pelatihan riset maupun yang tertarik dengan sains dan teknologi.
    Untuk informasi selengkapnya dapat menghubungan Pengurus PPI Komsat Okayama atau melalui halaman Home-Page Panitia Simposium Tekno '98dengan alamat:
    URL: http://crypto.nagaokaut.ac.jp/Tekno98/

    ke atas

    Dapur PPI

  • Surat Masuk

  • Ekteren:
    1. Dari Pak Lemana via Pak Hadi SA, isinya mengenai anggota yang akan menyelesaikan pendidikan dan pulang ke Ina pada tahun 98.
    2. E-mail mengenai TEKNO'98 di Nagaoka.
    3. Pada 17 Nopember 1997 menerima paket pamflet mengenai indonesia dari Indonesian tourist promotion center - Tokyo.
    4. Surat keputusan PPI Korda kansai tentang pengesahan pengurus PPI Komsat Okayama bernomor: 01/SK/PPI-KANSAI/XI/1997
  • Surat Keluar

  • Interen:
    1. Undangan rapat, 5 Nopember 1997, tentang mengenai laporan hasil pelaksanaan Fure'ai Festival dan Ai Festival dan Asia Festival.
    2. Undangan rapat, 20 Nopember 1997, tentang TI II Korda Kansai dan Simposium Tekno 1998 di Nagaoka.
    Eksteren:
    1. Surat dan e-mail untuk Bu Salamah tentang pengiriman barang-barang dan pamflet ke PPI Tottori.
    2. Surat permohonan pamflet tentang Indonesia , berbahasa Jepang,ke Indonesia Tourist Center di Tokyo.

    ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Fokus perhatian...

  • Pada Asia Festival berlangsung ada sesuatu yang menarik. Yakni pada saat saya, Ahmad Yunus, mengenakan pakaian adat Padang yang berwarna merah menyolok, wah setiap pengunjung atau panitia sebentar-sebentar mengambil foto pakaian yang saya pakai, mungkin lucu dan menggelikan sebab kebesaran dan kelihatan seperti mau mlorot celananya.
    Yang lain, ada tamu yang bertujuan khusus ingin menanyakan tentang pemain badminton andalan Indonesia dan ternyata tamu tersebut kenal semua sama pemain Indonesia, eh.... ternyata dia adalah pemain badminton Jepang yang cukup terkenal (laki-laki) aduh namanya lupa..... (Ahmad Yunus)

  • Demo Masakan Indonesia di Ichinomiya Kouminkan

  • Pada tanggal 1 Nopember yang lalu, Ny. Noviati (isteri dari Usman Ahmad) danNy. Indah (isteri dari Wawan Hermawan) berkesempatan berdemonstrasi dan berdiskusi tentang masakan Indonesia di Ichinomiya Kouminkan, di hadapan delapan ibu-ibu Jepang. Pada kesempatan tersebut tiga macam penganan khas Indonesia diperkenalkan, yaitu dadar enten, kolak biji salak dan bakwan sayur.
    Demonstrasi juga melibatkan ibu-ibu Jepang secara aktif, sehingga mereka mengerti bahan-bahan yang digunakan dan cara pembuatannya. Acara dilanjutkan dengan diskusi sambil menyantap penganan hasil kerja bersama. Diskusi juga menyinggung topik-topik lain tentang Indonesia, selain masakan dan makanan. Acara yang dijadwalkan satu setengah jam mundur menjadi dua jam karena keasyikan diskusi.

  • Okayama Import Fair

  • Atas permintaan Tanimoto-san, Ny. Noviati dan Ny. Indah, telah membantu menyediakan berbagai masakan dan makanan khas Indonesia pada acara Okayama Import Fair yang berlangsung di Convex Okayama. Pada kesempatan tersebut berbagai makanan jajanan Indonesia diperkenalkan seperti puding, gandasturi, pisang molen, pisang goreng, bakwan sayur, dadar enten, tahu isi, cake kentang, dan lain lain.
    Menu utama adalah nasi kuning set, yang menimbulkan berbagai reaksi dari para pengunjung. Ada yang berkernyit dahi, ada yang antusias langsung mencoba, ada yang berpikir dulu sekitar lima menit sebelum meutuskan untuk membeli. Stand Indonesia selalu tutup lebih cepat dari yang yang lainnya, karena menjual paling murah dibanding stand lainnya (Brazil, China, Malaysia, Mesir, Nepal, Rusia, Turki dan Vietnam) sehingga cepat habis. Tanimoto-san berpendapat, tujuan utama partisipasi bukan mencari untung, tapi memperkenalkan masakan dan makanan Indonesia kepada masyarakat Jepang sambil membantu pengusaha Indonesia yang ikut berpameran.
    Pada kesempatan ini juga Ny. Wayan dan murid tarinya serta Ny.Indrawati telah mempersembahkan tari Bali. Kemudian Hadi SA dan isteri, Nurhayati, beraksi dalam International Karaoke Contest. Hadi merebut tempat ke-4 dengan predikat berpenampilan terbaik. Sayangnya, stand pameran produk Indonesia terlihat kosong yang hanya terisi dua payung Bali dan beberapa Wayang serta buku-buku tentang Indonesia, tanpa penjaga stand. Acara yang berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 21 Nopember 97 ini, benar-benar melelahkan,terutama pada hari Sabtu dan Minggu.
    Namun kelelahan tersebut mendapat penghargaan khusus dari Tanimoto-san berupa yen hasil jualan yang jumlahnya cukup untuk membuat Ny. Noviati dan Ny. Indah tersenyum simpul ...... ehem. (Dua tulisan ini diliput oleh Usman Ahmad. Red.).

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Komputerisasi

  • Bambang Trisakti
    KOMPUTER, pada era informasi ini,tidak lagi dianggap sebagai barang yang asing.Karena banyak sekali aktifitasmanusia dewasa ini berkaitan dengan penggunaan komputer,terutama dinegara-negara maju dimana pengenalan komputer sudah dilakukan sejak dari TK. Berdasarkan penggunaanya, komputer dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu, seperti: mengetik, menghitung, memroses data dan lain lain. Juga dimanfaatkan sebagai alat hiburan, seperti: bermain game, mendengar lagu, multimedia dan lain-lainnya. Selanjutnya, pemanfaatan komputer sebagai alat kontrol. Komputer sebagai alat kontrol lebih diperlukan keahlian khusus dibandingkan fungsi yang lainnya.
    Istilah Komputerisasi
    Kita mungkin sering mendengar istilah komputerisasi, sebagai contoh yang sederhana adalah komputerisasi alat praktikum. Proses komputerisasi pada alat praktikum adalah suatu proses dimana kerja suatu alat praktikum dan data yang dihasilkan dari alat tersebut dikontrol dengan komputer. Dengan kata lain proses kerja suatu praktikum diserahkan kepada komputer. Misalnya kita ingin membaca suhu yang yang ditunjukan oleh thermometer dalam rentang waktu tertentu.
    Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, cara pengukuran suatu besaran fisis oleh komputer semakin lebih mudah dilakukan. Namun dalam pemrosesannya diperlukan beberapa tahap. Contoh kasus adalah untuk memasukan data suhu ke dalam komputer diperlukan cara tertentu. Cara tersebut diantaranya adalah merubah besaran suhu menjadi bentuk besaran listrik oleh suatu transduser, sehingga komputer dapat membacanya sebagai suatu data. Karena komputer hanya bisa membaca data dalam bentuk data digital, sedangkan data sumber dalam bentuk analog. Maka pemrosesan data ini diperlukan suatu pengubah yang disebut Analog Digital Converter (ADC). Dan di sini terjadi proses pengolahan sinyal, dari sinyal analog menjadi sinyal digital. Dimana rangkaian jaringan pemrosesan data sebelum masuk ke komputer sering dikenal sebagai alat penghubung komputer misalnya interface,GPIB, RS 232, I/O cable .
    Bagian pendukung yang tak kalah penting lainnya adalah program bahasa komputer, program bahasa komputer ini berfungsi sebagai alat untuk memerintahkan komputer agar komputer dapat bekerja sesuai kehendak si pemakainya. Bahasa pemrograman komputer itu diantaranya yang terkenal adalah Visual Basic, C++, Pascal.
    Contoh sederhana dari aplikasi bahasa pemrograman ini salah satunya adalah untuk memerintahkan komputer menjalankan atau menghentikan kerja suatu alat ukur. Dimana komputer mengirim perintah kepada alat, dengan perintah itu alat dapat berkerja atau berhenti. Kemudian data yang dikeluarkan alat dikirim kembali ke komputer untuk diproses dan hasilnya dapat ditampilkan dalam bentuk nilai atau grafik di layar monitor. Untuk pengolahan data lebih lanjut maka data dapat disimpan dalam floppy disket atau hardisk. Saat ini berbagai macam program aplikasi lain tersedia di pasaran, misalnya Microsoft Excel, Harvard Grafic, Lotus dan lain-lain.
    Demikian, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. (*Penulis adalah mahasiswa Pasca sarjana-S2, bidang Teknik Kimia-Separasi, Fak. Teknik, Universitas Okayama).

  • Orang Asing Patenkan Motif Batik Indonesia

  • Sejumlah motif batik Indonesia sudah dipatenkan oleh orang-orang asing di negara mereka masing-masing. Langkah mempatenkan motif batik itu tanpa mengikut sertakan masyarakat yang justru membuat dan mengembangkan motif tersebut.
    Demikian dikatakan desainer batik Josephine W Komara, pemilik rumah batik Bin House, di Jakarta, Rabu (29/10), Menurut Josephine, motif parang sudah dipatenkan di Jerman dan Inggris oleh dua badan usaha berbeda. Motif batik Jambi dipatenkan desainer terkenal di Jepang. Akibatnya tidak boleh ada orang lain yang memasukkan motif tersebut ke negara-negara itu kecuali orang yang sudah mendaftarkan. Motif parang adalah merupakan salah satu ciri khas batik Indonesia yang sudah berusia lebih seratus tahun.
    Josephine yang berbicara melalui pengalaman lapangannya mengatakan, pengajuan paten untuk motif batik Indonesia oleh orang asing di negara mereka bisa berlanjut untuk berbagai motif dan di banyak negara. Ia mencontohkan wanita desainer terkenal dari Jepang yang mengambil motif dari desain kain batik yang dibuat di Bin House, dipatenkan di Jepang sebagai milik si desainer, lalu motif itu dipakai untuk blus dan dijual sebagai produk adibusana.Penjiplakan motif juga dilakukan oleh desainer terkenal dunia dari Italia.

    Prihatin

    Josephine mengatakan, ia tidak akan mampu bila harus mempatenkan semua motif batik yang pernah dihasilkannya karena biayanya sangat mahal. Rumah batik Bin House saja setiap bulan mampu menghasilkan dua motif batik baru. Di seluruh Indonesia, dengan tradisi batiknya yang sudah ratusan tahun, ada ribuan motif batik. Josephine prihatin terhadap ribuan motif batik yang berkembang di masyarakat selama ratusan tahun. Pengalamannya menunjukkan, motif-motif itu diambil tanpa ada perlindungan hukum bagi masyarakat yang memiliki motif-motif tersebut.
    Untuk motif-motif baru, kesulitannya adalah para artis dan pembatik tidak memiliki akses kelembaga pendaftaran paten. Kalaupun punya akses, mereka mungkin tak mempunyai cukup dana untuk mempatenkan motif-motif yang pernah dibuat. Batik Indonesia memiliki keunikan dibandingkan batik dari negara lain karena motifnya yang kaya detail dan warna. Josephine mengharapkan para ahli hukum dan pemerintah memperhatikan kecenderungan ini, karena dampaknya bisa merugikan Indonesia. Salah satu hal yang sedang diusahakan Josephine adalah melalui kerja sama dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat di Jepang membuat semacam arsip digital untuk hasil kesenian masyarakat berbagai bangsa termasuk batik dari Indonesia. Arsip ini akan menjadi dasar untuk menunjukkan bahwa suatu motif adalah milik masyarakat tertentu sehingga tidak bisa begitu saja dipatenkan oleh suatu badan usaha. (Dikutip dari KOMPAS oleh Usman Ahmad, Red)

  • Sekolah Shizutani

  • Adli*
    SHIZUTANI masih termasuk wilayah Okayama Ken. Pada umumnya jika ditanya pada para orang tua Jepang yang berasal dari Okayama, mereka akan bangga sekali menceritakan apa yang disebut dengan Shizutani, karena nama ini merupakan salah satu sejarah kebanggaan rakyat Jepang khususnya di Okayama. Shizutani adalah daerah yang dikelilingi oleh perbukitan yang indah dan penuh ditumbuhi berbagai jenis pepohonan.
    Jika anda memiliki kesempatan yang baik untuk mengunjungi daerahShizutani ini, anda bisa menggunakan kereta listrik dari stasiun Okayama menuju stasiun Yoshinaga dalam waktu sekitar 35 menit. Kemudian dari stasiun Yoshinaga ini naik taksi menempuh jarak sekitar 3,5 km.
    Daerah Shizutani menjadi ternama disebabkan di sana terletak sebuah sekolah tradisional Jepang yang telah berusia sekitar 300 tahun, jadi telah berdiri jauh sebelum jaman Meji lahir. Bangunan sekolah tersebut hingga kini masih berdiri kokoh, meskipun tanpa guru dan tanpa murid. Namun beberapa bekas peninggalannya masih dapat dilihat di dalam beberapa ruangannya. Bentuk bangunan sekolah tersebut terdiri dari sebuah balai utama dan beberapa bangunan rumah kecil yang terpisah letaknya dengan balai utama. Bangunan sekolah ini dilindungi oleh pagar batu gunung dengan ketebalan 50 cm dan tingginya sekitar 150 cm.
    Masyarakat Jepang menyebutkan sekolah ini dengan "Shizutani Gakko". Sekolah ini didirikan dahulunya sebagai pusat pendidikan umum bagi rakyat Jepang oleh Mitsumasa Ikeda. Mitsumasa Ikeda adalah raja provinsi Bizen pada tahun 1670 (Kanbun 10). Balai utama sekolah ini rampung dibangun seluruhnya oleh Tsunamasa Ikeda, yakni putra dari raja Mitsumasa Ikeda pada tahun 1701 (Genroku 14). Kemudian Mitsumasa Ikeda menjadi raja provinsi Bizen seba gai pengganti ayahnya. Yang lebih menarik lagi adalah atap dari bangunan sekolah ini berupa keramik buatan Bizen, dan hingga kini masih kelihatan cantikdan kokoh.
    Sekolah Shizutani telah menjadi tujuan para turis domestik dan hampir setiap minggu dipadati oleh pengunjung. Terlebih lagi di musim libur pada saat pergantian musim. Karena hampir di setiap sisi lokasi bangunan sekolah tumbuh berbagai jenis pepohonan dengan warna daunnya yang beragam pula sehingga, di saat menjelang musim gugur tiba, menjadi sumber inspirasi bagi para fotografer alam. Diantaranya adalah satu pohon yang berumur ratusan tahun dan masih tumbuh subur.
    Warna-warni daun pepohonan dalam menyambut musim gugur menambahlingkungan sekitar sekolah Shizutani semakin indah dan tegar berdiri sebagaibukti sejarah pendidikan Jepang di masa lampau. (Tulisan ini adalah oleh-oleh kunjungan di saat awal menjelang musim gugur tahun ini)..

  • Manfaat Tumbuhan Liar

  • Sobir*
    Sekian lama belajar ilmu Pemuliaan Tanaman, penulis selalu beranggapan bahwa untuk mendapatkan keturunan tanaman yang memiliki sifat baik dibutuhkan tetua tanaman yang menunjukkan sifat yang baik pula. Akan tetapi anggapan itusedikit tergoyahkan setelah membaca artikel majalah Science edisi Agustus 1997.
    Artikel tersebut menyebutkan bahwa para peneliti di Amerika telahberhasil menunjukkan bahwa suatu varitas buah tomat unggul yang berbuah besar bila ditambahkan ke dalamnya satu gen dari tomat liar yang berbuah kecil, sebesar kelereng, melalui persilangan. Ternyata hasilnya di luar dugaan yakni keturunan tanaman yang ukuran buahnya lebih besar dari tetuanya yang ber buah besar. Selanjutnya penelitian di Cina juga menunjukkan bahwa varietas padi unggul yang disilangkan dengan padi liar yang tumbuh di Malaysia, dimana jenis padi liar ini bulirnya sedikit dan kecil-kecil. Hasil persilangan tersebut sungguh mengagumkan, dimana keturunan hasil persilangan itu mampu meningkatkan produksinya paling tinggi dibandingkan dari jenis padi hibrida.
    Berdasarkan dari penelitian di atas dapat diungkapkan bahwa suatu penilaian baik buruknya tetua tanaman tidak cukup hanya didasarkan padafenotipe (penampilan yang terlihat) saja, karena masih banyak sifat baik lainnya yang tidak tampak dari penampilan luarnya. Oleh sebab itulah para peneliti saat ini berkeyakinan bahwa untuk meningkatkan produksi pangan duniaperlu lebih memanfaatkan gen-gen yang masih tersembunyi pada beberapa jenistumbuhan liar.
    Setelah membaca artikel tersebut, penulis lalu merenungkan danakhirnya tertumpu pada bencana kebakaran hutan hebat yang melanda Indonesiabaru-baru ini. Tak terbayangkan berapa banyak jenis-jenis tumbuhan liar yang ikut musnah, sebelum dapat dimanfaatkan. Sungguh kerugian yang tidak terbayar. Padahal kita sangat memerlukan gen-gen tanaman yang mampu membuat suatu jenis tanaman agar mampu tumbuh di lahan kering, lahan bergambut, dan lahan masam, hal ini mengingat karena sebagian besar lahan pertanian di negerikita adalah termasuk jenis-jenis tersebut. Selain itu juga diperlukan berbagai jenis tanaman yang mampu bertahan terhadap serangan hama dan penyakit sehingga kita bisa mengurangi penggunaan pestisida yang bisa membahayakan kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan. (Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana-S3, bidang Pemuliaan Tanaman, Fak. Pertanian, Universitas Okayama)

    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura


    Hadi Susilo Arifin pengasuh tetap kolom cakrawala negeri sakura untuk bulan ini masih terus menyertai pembaca dengan liputan yang bertemakan Bunka no hi & Kinroukansha no hi dan Berhadapan dengan Polisi di Jepang.

  • Bunka no hi & Kinroukansha no hi

  • Hari kebudayaan atau bunka no hi di Jepang selalu dirayakan padasetiap tanggal 3 November, dan merupakan hari libur Nasional. Pada hari kebudayaan, setiap perguruan tinggi di Jepang pada umumnya mengadakan University Festival atau Daigaku Sai, di mana mereka menampilkan berbagai acara pagelaran budaya serta bazar. Pada tahun ini mahasiswa Okayama University menyelenggarakannya pada tanggal 1-3 November yang lalu.
    Sementara itu, tanggal 23 November pada setiap tahunnya dirayakansebagai hari tenaga kerja atau kinroukansha no hi. Karena hari itu jatuh pada hari Minggu, maka libur nasional digeser menjadi tanggal 24 November 1997.

  • Berhadapan dengan Polisi di Jepang (Bagian I)

  • Kali ini penulis ingin menyampaikan pengalaman saat berhadapan dengan polisi di Jepang, mudah-mudahan dapat menjadi sebagai bahan perbandingan.
    Dua bulan yang lalu kedua kalinya penulis kehilangan sepeda yang di parkir di depan station Okayama. Saat kehilangan pertama, penulis tidak berani melapor karena sepeda tersebut warisan dari senpai yang tidak jelas asal-usulnya. Tetapi saat kehilangan yang kedua kalinya, sepeda diparkir tidak pada tempat semestinya dan sepeda tersebut merupakan sepeda bermerek hadah dari host family,ooyasan . Perasaan penulis menjadi tenang ketika dua polisi menyambut dengan ramah sambil menanyakan tanggal kejadian kehilangan. Setelah dicek ke Okayama-shiyakusho, ternyata pada hari dan tanggal tersebut tidak ada penyampuan sepeda. Jadi dipastikan sepeda benar-benar hilang.
    Polisi kemudian menanyakan surat keterangan pembelian sepeda,hoshousho. Berhubung surat tersebut ada di ooyasan, tetapi masih mengingat nomor "peneng"nya. Nomor tersebut segera dimasukkan ke komputer, sesaat kemudian semua keterangan sepeda mulai dari pemilik, alamat, jenis sepeda dan spesifikasinya keluar di layar komputer. Polisi mengkonfirmasi bahwa "sepeda yang hilang bukan punya Anda, kan?". Dengan tergagap saya jawab, ya... hadiahdari ooyasan! Di komputer hanya tercantum nama family dari ooyasan, Katayama. Dan ketika ditanya nama lengkap penulis menjawab Yasuo Katayama, berhubung tidak bisa menuliskan kanji Yasuo. Polisi langsung meng-klick peta Okayama-shi dan Tanimannari, maka di layar langsung keluar peta perumahan tempat tinggal lengkap dengan nama pemilik dan alamat masing-masing rumah. Dari situpolisi mendapatkan kanji Yasuo.
    Tahap berikutnya disuruh mengisi formulir laporan kehilangan sepeda dan cap jempol (wah.... kayak terdakwa saja nih), tetapi mereka membimbing cara mencapkan sidik jari jempol dengan ramah dan langsung memberi selembar kertas tissue untuk membersihkan tinta yang menempel di jari. Mereka berjanji akan mencarinya, melalui jaringan komputer berbagai pos polisi di Okayama-shi akan terkontak. Saya di suruh menunggu kabar melalui telepon. Bila sepeda sudah diketemukan sendiri, juga diharap melaporkannya segera ke pos polisi terdekat.
    Empat hari kemudian, via berita dari answering machine telefon bahwa sepeda telah diketemukan di daerah sekitar Izumia Departmen Store, Ichinomiya-cho. Kejutan berikutnya, ketika mengambil sepeda yang diantar oleh ooyasan, polisi menyambut kami dengan ramah dan langsung membantu memompa ban sepeda yang terlihat agak gembos..., dan mengucapkan selamat dan hati-hati serta parkirlah sepeda di tempat yang benar, katanya!!!

    ke atas

    OutLook

    Seandainya PPI Okayama dipercaya oleh Korda Kansai untuk menyelenggarakan Temu Ilmiah II , Maret 1998. Insya Allah, Pengurus akan mengadakan rapat penyusunan jadwal dan pembentukan kelompok kerja kepanitiaan acara tersebut sesegera mungkin.

    11 Desember 1997 menghadiri undangan Foreign Student Party-Okayama Uni versity di Mellpark Hotel Okayama.

    ke atas

    Khusus Bulan ini..

    Bendahara PPI Komsat Okayama memohon dan mengingatkankepada segenap anggota agar tidak lupa melihat kartu iuran anggotanya, apakah kolom-kolom pada kartu tersebut telah ditanda tangani atau belum,jika belum mohon segera hubungi bendahara.Lebih baik lagi jikalau semua kolomnya bertanda-tangan.Atas perhatiannya diucapkan terima kasih
    MPPIO Vol. II/No.11/Nopember/97

    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version