Media PPI Okayama Edisi Nopember 1996

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Hadi Susilo Arifin
Anggota: Adrin Tohari, Usman Ahmad dan Adli
Distributor : Rhizni Estini Makmur & Putu Sukarmen
Alamat Redaksi : Tanimannari 1-15-3, Okayama 700,
Tel: (086) 255-7197, Fax: (086) 252-6321
e-mail : arifin@ccews1.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Edisi No. 11/Nopember/96
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
Berita Khusus

Sekapur Sirih

Okayama, terutama di markas Okayama University International House suasana Indonesia yang boleh kita sebut dengan istilah kampung Melayu akhir-akhir ini relatif menonjol. Bagaimana tidak, 13 orang dari 35 anggota PPI Okayama tinggal di sana. Bagaimanapun, hal tersebut memiliki banyak hikmah, sebagai contoh pendistribusian MPPIO menjadi lebih mudah, juga bila PPI Okayama punya gawe seperti acara tatap muka pihak KJRI Osaka dengan masyarakat Indonesia yang mengambil tempat di Okadai Kaikan, maka semua pekerjaan masak-memasak pun dapat dipusatkan di sana.
Nah, rekan-rekan pembaca yang budimanÖÖ Setelah bulan lalu PPI Okayama disibukkan oleh berbagai acara seperti rapat anggota tahunan serta acara dari matsuri ke matsuri, maka pada bulan November ini PPI Okayama telah menerima kehormatan di mana telah ditunjuk oleh KJRI Osaka untuk bertindak sebagai penyelenggara acara Silaturahmi antara segenap Staf KJRI Osaka dengan masyarakat Indonesia di wilayah Chugoku, Jepang Barat. Oleh karena itu pada MPPIO edisi nomor 11 ini, kami menyampaikan laporan utama tentang pelaksanaan kegiatan tersebut yang dimuat pada kolom aneka aktifitas disamping beberapa aktivitas lainnya yang diikuti oleh beberapa anggota. Sementara itu, kolom-kolom lainnya seperti biasa tetap setia menjumpai Anda dan semoga dapat menjadi teman di akhir bulan
Baiklah, akhir kata kami ucapkan selamat membaca. Dan sekali lagi, redaksi sangat teramat welcome untuk menerima saran para pembaca demi penyempurnaan MPPIO ini.

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Berita tercecer di bulan Oktober

  • Pada 20 Oktober yang lalu bersamaan dengan acara AI Festival, di Kurashiki juga berlangsung Kurashiki International Friendship Festival. Seperti tahun lalu, PPI menyerahkan acara tersebut kepada partisipasi perorangan. Wakil Indonesia yang tampil di World Stage adalah mbak Dian dkk. dari Yunitika Group dengan membawakan tari Kandagan (Jawa Barat), sementara itu bazar makanan Indonesia dilaksanakan oleh teteh Yesi dan mbok Wayan Gara. Atas laporan lae Siagian, kedua acara tersebut sukses dan lancar didukung oleh cuaca yang sangat cerah.

  • Hallo...yang berulang-tahun

  • Tercatat di meja redaksi bahwa di bulan Desember ada 3 anggota PPI yang akan berulang tahun yaitu kang Ridla ( tanggal 6), bang Us (tanggal 28) dan beli Wayan Gara (tanggal 31). Selamat berulang tahun, panjang umur dan sukses dalam belajar dan berkarya.

  • Memperkenalkan Indonesia

  • Mas Yunus, pada tanggal 3 November yang lalu tampil berceramah memperkenalkan Indonesia di depan 130 siswa-siswa SLTP di Hibi Chugakko, Tamano-shi. Permintaan ceramah tersebut atas permohonan Kanazawa Sensei yang berkeinginan agar negara ASEAN dapat lebih dikenal oleh masyarakat Jepang. Oleh karena itu, mas Yunus tampil bersama-sama teman dari Malaysia, Singapore, Thailand dan Philippines memperkenalkan geografi, bahasa dan adat serta kebudayaannya masing-masing.

  • Karaoke bersama di Ponpoko

  • Atas usulan teteh Tiara, maka pada 8 November malam trio TI (TIara, esTI, kunTI) bersama kang Hadi, kang Ridla, mas Ari, uda Adrin dan dikawal ketua PPI, bang Us terselengaralah acara berpacu dalam karaoke di Ponpoko Tenmaya Happy Mart selama 2 jam. Pada kesempatan tersebut para biduan dan biduanita PPI dapat jepretan photo hadiah ulang tahun dari pihak pengelola Ponpoko Karaoke.

  • Kang Hadi penelitian ke Indonesia

  • Selama sekitar 1 bulan dari 17 November sampai dengan 20 Desember, pemimpin redaksi MPPIO, kang Hadi berada di Indonesia untuk melakukan penelitiannya (tahap II) tentang pekarangan di sekitar Jawa Barat. Sementara kang Hadi tidak berada di Okayama, redaksi MPPIO di galang oleh uda Adrin. Berbeda dengan tahun lalu, di mana penelitian kang Hadi dilaksanakan pada musim kemarau, sedangkan kali ini dilaksanakannya pada musim hujan. Biarpun banyak hujan, enak ya di sono, hangatÖ.di sini mana tahan, tambah duingiiiiiiiiiinnnnnnnn.

  • Memperkenalkan masakan Indonesia

  • Bekerjasama dengan Okayama International Friendship Centre, pada tanggal 21 November 1996 di Fukuda Kominkan, kang Wawan dan mas Ari memperkenalkan dan mengajari Ibu-ibu PKK Fukuda cara memasak masakan Indonesia, yaitu opor ayam dan perkedel jagung dalam acara International Friendship Cooking Corner.
    Pada saat makan bersama, kang Wawan dan mas Ari menggunakan kesempatan itu untuk menerangkan sekilas tentang Indonesia, dan diselingi dengan beberapa pertanyaan dari Ibu-ibu PKK mengenai adat, budaya, pembangunan, dan lain-lain.

  • Pameran Seni dan Bermain Koto di OPIEF

  • Bertempat di lantai 8 gedung Okayama International Exchange Centre, OPIEF mengadakan acara "1996 Arts Festival & Gallery Concert for Non-Japaneses" pada tanggal 14-17 Nopember 1996. Dalam pameran seni, Indonesia yang mempersembahkan beberapa macam hasil seni pahat yang dibuat khusus untuk acara ini oleh beli I Nyoman Suasta dengan perlengkapan pahat seadanya. So pasti hasilnya OK punya donk. Tak ketinggalan, teteh Tiara dengan berkostum Kimono (mirip Oshin) ikut dalam acara Koto Concert selama tiga kali pertunjukan bersama murid-murid kelas Koto-OPIEF pada tanggal 17 Nopembernya.
    Setelah kedua acara itu selesai, diadakan acara Tea party untuk para artis dan pengunjung. Pada kesempatan ini rombongan murid SMP meminta beli Suasta dan teteh Tiara untuk menceritakan tentang Indonesia dan kesan-kesan selama di Jepang dan meminta mereka berdua untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.

  • Okayama Convex Import Fair

  • Pada tanggal 21-24 Nopember 1996, PPI Okayama yang diwakili oleh Ibu-ibu Dharma Wanita beserta anggota PPIO ikut aktif membantu Tanimoto-san menjajakan makanan Indonesia pada Import Fair di Okayama Convex. Selama 4 hari, ibu Indah dan ibu Novianti mempersiapkan, memasak dan menjual bermacam-macam makanan khas Indonesia disana. Tak luput pula keterlibatan kang Wawan dan bang Usman memberi dukungan dilapangan selama dua hari terakhir.
    Selama 4 hari itu, semua penganan jajanan dan bento ala Indonesia selalu habis diserbu dengan cepat oleh para pengunjung, sehingga Tanimoto-san selaku tim leader merasa perlu meminta maaf kepada pengunjung yang datang terlambat ke stand Indonesia. Hanya kopi panas saja yang bisa bertahan hingga sore hari.
    Dalam acara ini pula, mewakili masyarakat Indonesia, Deska-chan yang merupakan peserta termuda dalam lomba karaoke berhasil menyabet juara tiga, dibelakang peserta dari China dan USA. Selamat buat Deska-chan! Nanti tolong ajarin yang gede-gede biar berani tampil di tahun depan yah!

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Pembubaran Panitia acara Matsuri dan Pembentukan Panitia Pelaksana kegiatan Tatap Muka

  • Bertempat di Conversation Room-Kaikan, pada tanggal 3 Nopember 1996 hampir segenap anggota PPI Okayama menghadiri acara pembubaran panitia insidentiil acara Okayama I Festival dan Fure Ai Matsuri. Acara ini didahului dengan makan siang bersama, yang dimeriahkan dengan kehadiran bubur kacang ijo ala bang Adli. Uni Esti dalam kesempatan ini melaporkan pendapatan PPI Okayama dari acara Okayama I Festival, yaitu sebesar 62.819 yen dengan modal sebesar 26.570 yen dan dari acara Fure Ai Matsuri sebesar 72.969 yen dengan modal sebesar 53.203 yen. Secara umum bang Usman sebagai ketua PPI Okayama menyatakan kesuksesan kepanitiaan acara festival tersebut.
    Berkenaan dengan program kegiatan Tatap Muka, dibentuk pula susunan kepanitiaan untuk kegiatan tersebut. Bersedia menjadi ketua panitia adalah Pak de Yunus dibantu dengan bang Adli sebagai carik dan teteh Tiara sebagai koordinator dapur umum serta cik Herodi sebagai Pembantu Umum.

  • Bonus dari Fure Ai Center

  • Rabu, 6 November 1996, lae Siagian, sang komandan PPI Okayama di Fure Ai Festival bersama uda Adrin, si juru tulis PPI dan bang Us, pak Ketua PPI Okayama telah pergi ke Fure Ai Center untuk menyelesaikan urusan-urusan festival yang tersisa. Mereka bertiga diterima langsung oleh Ketua Panitia Fure Ai Festival (siapa?/red.). Setelah ngobrol sebagai basa-basi sedikit, sang ketua Fure Ai Festival langsung menyodorkan amplop berisi 40.000yen. Setelah dipotong untuk pembayaran gas propan dan sebagainya, saldo uang yang masuk kas PPI adalah 22.000yen. YaÖ alhamdulillah!!! Sudah dapat untung dari jualan, eh ditambah bonus lagi, lumayan kan? Nah, mustinya tiap bulan ada matsuri dan bazar Indonesia, ya?!

  • Peringatan Hari Pahlawan di KJRI Osaka

  • Bang Usman dan tole Adrin sebagai delegasi PPI Okayama menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan di gedung KJRI-Osaka pada tanggal 10 Nopember 1996. Dalam acara ramah tamah, bang Usman dan tole Adrin mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Bapak Konsul Jendral tentang rencana kegiatan Tatap Muka antara KJRI dan masyarakat Indonesia di Okayama dan sekitarnya, serta menyerahkan proposal untuk kegiatan tersebut.

  • Acara Tatap Muka dengan Kepala Staf KJRI Osaka

  • Bekerjasama dengan KJRI-Osaka, PPI Okayama melangsungkan acara Tatap Muka antara KJRI-Osaka dan masyarakat Indonesia di Okayama dan sekitarnya pada hari Sabtu, 16 Nopember 1996, bertempat di Conversation Room-Okadai Kaikan.
    Acara ini dihadiri oleh 29 orang anggota PPI Okayama beserta anggota keluarga, 2 orang perwakilan Kenshuusei di Teikoku, 3 orang perwakilan PPI Ehime, 1 orang perwakilan PPI Kagawa, 2 orang perwakilan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Okayama dan perwakilan KJRI-Osaka yang dipimpin langsung oleh Konsul Jendral RI, Bapak Yulwis Yatim, yaitu Konsul Muda/ Kep. Bidang Ekonomi, Bapak Ibnu Hadi; Konsul Muda/ Kep. Sub Bidang Administrasi dan TU, Bapak Bambang Prasetyo TB; Konsul Muda/ Kep. Sub Bidang PenSosBud, Bapak Tony Manullang; Konsul Muda/ Kep. Bidang Protokoler, Bapak George Lekahena; Konsul Muda/ Kep. Bidang Keuangan, Bapak Margono; dan beberapa anggota keluarga.
    Dalam acara yang bersifat santai dan kekeluargaan, Bapak Yulwis Yatim menyampaikan materi yang berkaitan dengan tugas KJRI-Osaka, pentingnya negara Jepang terhadap pembangunan Indonesia, dan pentingnya kontribusi PPI dan masyarakat Indonesia di Jepang. Pertanyaan-pertanyaan mengenai Mobil Indonesia, Timor-Timur, kerjasama PPI dan KJRI, dll juga dikemukakan oleh beberapa anggota PPI Okayama dan undangan dalam acara dialog langsung dengan Bapak Yulwis Yatim.
    Dalam kunjungan ke Okayama ini Bapak Yulwis Yatim dan rombongan berkesempatan pula mengunjungi tempat tinggal 2 anggota PPI Okayama yang berkeluarga untuk mendapatkan gambaran tentang suasana kehidupan keluarga Indonesia di Okayama.

  • Pembubaran Panitia Pelaksana kegiatan Tatap Muka

  • Pakde Yunus sebagai ketua Panpel acara Tatap Muka menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan tersebut pada tanggal 20 Nopember 1996 di Common Room-Kaikan. Acara disemarakan dengan menikmati minuman sumbangan dari KJRI dan makanan ringan.
    Ketua PPI Okayama, bung Usman dalam acara ini juga menghaturkan rasa terima kasih atas suksesnya acara Tatap Muka itu berkat kerjasama yang baik dari anggota PPI Okayama dan bantuan moral dan materiil dari pihak KJRI-Osaka.

    ke atas

    Info Pendidikan

    Pada edisi nomor 11 kami mencoba mengisi kolom ini dengan abstract dari paper kang Ridla dan kang Hadi. Untuk terbitan selanjutnya diharapkan partisipasi segenap anggota PPI Okayama untuk melayangkan abstract hasil penelitiannya ke MPPIO (via mas Ariwibowo) baik yang sudah maupun yang akan dipublikasi. Abstract dapat ditulis dalam bahasa Inggris ataupun Indonesia yang terdiri dari maksimum 200 kata.

  • 'Effect of Cellulase and Brewers' Grain Addition on Chemical Composition of Barley Straw Silage and the Digestibility in Sheep' (Muhammad Ridla, disajikan dalam The 8th Asia-Australasian Association of Animal Production Congress di Chiba-Tokyo pada tanggal 13-18 Oktober 1996)

  • Summary: Three experiment were carried out to evaluate the effect of cellulase and brewers' grains addition on improvement the fermentation quality and the nutritive value of barley straw silages made from dried or fresh straw. In Exp.I : 1 kg dried barley straw + 2 kg wet brewers' grains + 0 (I-0), 2 (I-0), 4 (I-4), 6 (I-6), and 8 (I-8) g of cellulase. In Exp. II : 2 kg fresh barley straw + 2 kg wet brewers' grains + 0 (II-0), 2 (II-0), 4 (II-4), 6 (II-6), and 8 (II-8) g of cellulase. Each prepared material was ensiled in vinyl bag silo and stored for 10 (Exp. I) and 7 (Exp. II) months. All silages in both Exp. I and II were found well preserved as indicated by their low pH and high lactic acid concentration. Cellulase treated silages had a lower pH (p<0.05) and higher lactic acid concentration (p<0.05) than those of without cellulase addition. NDF, ADF and (Hemi) cellulose content of cellulase treated silages reduced (p<0.05) compare to the corresponding silage without cellulase. In vitro dry mater digestibility were found similar in all silages. In Exp. III, three silages were made from fresh barley straw ensiled in semi pilot scale silos without additive (UT), with cellulase ; glucose (CL), or glucose (GL). After about 2 months the silos were opened and each silage was mixed with dried brewers' grains (BG) at 60:40 (% DM bases). Each diet was fed to three mature wether sheep. Apparent DM and OM digestibility of CL+BG diet was similar with UT+BG diet, but was lower (p<0.05) than GL+BG diet. The fibre fraction digestibility decreased (p<0.05) in CL+BG diet compared to either UT+BG or GL+BG diets. The diets supplied 53.6, 52.2, and 57.7 % TDN for UT+BG, CL+BG, and GL+BG diets, respectively. Fermentation quality and nutritive value of barley straw silages were improved by wet brewers' grains addition. Cellulase addition reduced the cell wall component silages, but did not improve the digestibility.

  • 'Vegetation in the home gardens in West Java, Indonesia' (Hadi Susilo Arifin, yang akan diterbitkan di Bulletin of International Association for Landscape Ecology-Japan, Vol. 3 No.3, December 1996)

  • Abstract: According to the principle component analysis, the study sites could be ordered into less urbanized, intermediately urbanized and the most urbanized areas. Species in the home gardens were grouped depending on the urbanization level by cluster analysis. Plants were divided into ornamental plants species and non-ornamental plants species (fruit plants, vegetable crops, spice plants, medicinal plants, starchy crops, industrial plants and miscellaneous). The higher the urbanization level, the higher the number of ornamental plants species. Most of the plants were grown for aesthetic purposes in the most urbanized home gardens, but the ratio of plants for production purposes was higher in intermediately and less urbanized home gardens. The ratio of non ornamental plant increased from front yard to back and side yards. Positive correlation was detected between areas of the open space in home gardens and the number of species in each of the study sites.

    ke atas

    Dapur PPI

    Dapur PPI kali ini merangkum kegiatan kesekretariatan PPI Okayama untuk periode bulan November, sbb.:
  • Menerima kiriman brosur/ majalah pariwisata di Indonesia dari KJRI-Osaka (25 Oktober 1996).
  • Mengirim surat ucapan terima kasih kepada Bapak Tanimoto dan Saudari Nonaka atas bantuannya dalam acara Okayama Ai festival dan Fure Ai festival (1 November 1996).
  • Mengeluarkan SK Susunan Panitia Pelaksana Kegiatan Tatap Muka KJRI-Masyarakat Indonesia di Okayama dan sekitarnya.
  • Menerima surat undangan dari Panitia Okayama Ai Festival untuk menghadiri acara pembubaran Panitia Okayama Ai Festival (5 November 1996).
  • Menerima tembusan proposal dari Panpel untuk kegiatan Tatap Muka KJRI- Masyarakat Indonesia di Okayama dan sekitarnya (8 November 1996).
  • Menerima kiriman 7 berkas bahan informasi tentang Timor Timur dari KBRI Tokyo (11 November 1996).
  • Menerima tembusan surat Undangan dari Panpel kegiatan Tatap Muka KJRI-Masyarakat Indonesia di Okayama dan sekitarnya (13 November 1996).
  • Menerima 2 paket brosur pariwisata Indonesia dan surat kabar Republika terbitan bulan September-Oktober dari pihak KJRI dalam acara Tatap Muka (16 November 1996).
  • Menerima Laporan pertanggung jawaban Panitia Pelaksana kegiatan Tatap Muka KJRI-Masyarakat Indonesia di Okayama dan sekitarnya (22 November 1996).
  • Mengirim surat permohonan peminjaman pakaian daerah Minang ke KJRI untuk keperluan acara International Students Party (25 November 1996).
  • ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Kegiatan Olahraga PPI Okayama Kembali Hidup

  • Kegiatan olah raga PPI Okayama mulai terlihat hidup dan semarak dengan mulai digandrunginya olahraga yang bernama PINGPONG atau tenis meja oleh hampir seluruh anggota. Hampir setiap malam sebagian anggota, terutama yang tinggal di Kaikan dan sekitarnya menyisihkan waktu 1-2 jam (mungkin lebih?/ red) untuk bermain pingpong. Karena hanya tersedia satu buah meja pingpong disana, kadang kala anggota PPI harus berlomba dengan penghuni Kaikan lainnya untuk dapat menggunakan meja itu pertama kali.
    Berbagai macam gaya muncul dalam permainan ini, yang kadang kala mencerminkan ciri khas dan daerah asal pemain itu....mulai dari gaya Kecak, Tokecang hingga gaya Rantak. Semua itu dapat menunjukan keanekaragaman budayaIndonesia (iya enggak?/ red.).
    Tumbuhnya semangat bermain pingpong, disamping banyaknya anggota yang bisa bermain olahraga ini, juga dikarenakan oleh keadaan cuaca yang semakin dingin sehingga diperlukan aktivitas extra untuk membuat badan tetap OK punya (itu kata dokter lho/ red).
    Kiranya perlu dijadikan pertimbangan oleh Pengurus PPI Okayama untuk dapat memberikan fasilitas seperlunya untuk kelestarian kegiatan olahraga ini. Dan bagi anggota PPI Okayama yang belum ikutan nimbrung cabang olahraga ini, sangat ditunggu partisipasinya. Jangan takut kena smash...tapi takutlah kalau jatuh sakit.

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Satu dari Tujuh Perempuan Berkemungkinan Diperkosa

  • Satu dari lima perempuan di negara maju dan secara umum, satu di antara tujuh perempuan, memiliki kemungkinan diperkosa semasa hidupnya. Kebanyakan yang terjadi, pemerkosanya adalah orang yang telah dikenal korban. Demikian Asmen I Menteri Negara Urusan Peranan Wanita dr Abdullah Cholil, dalam seminar Perlindungan Perempuan dari Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Yogyakarta, Rabu (6/11). Penyelenggara seminar adalah Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Ford Foundation.
    Pada sesi kedua, Myra Diarsi dari Kalyanamitra-LSM yang konsisten menekuni masalah tindak kekerasan dengan faktor jenis kelamin- menegaskan, di Indonesia tindak kekerasan secara seksual (pemerkosaan) menunjukkan kecendrungan meningkat. Kalau tahun 1992 tiap lima jam terjadi satu perkosaan, maka tahun 1994 tiap empat jam terjadisatu perkosaan. Sebagai perbandingan ia menyebutkan, di AS perkosaan terjadi tiap dua menit. Di India satu perkosaan tiap 20 menit.
    Mengutip penelitian Kalyanamitra 1995, Myra memaparkan, sekitar 74 persen pelaku pemerkosaan adalah orang yang dikenal dengan baik oleh korban, dan 99 persen dari para pelaku itu bukan orang yang mempunyai kelainan jiwa tertentu. (Kompas).

  • Lagu Kanak-kanak Kini tak mengindahkan Pendidikan

  • Perkembangan era informasi yang makin menajam seperti sekarang amat berpengaruh terhadap perkembangan musik anak-anak. Kualitas lagu anak-anak yang tercermin dalam musik maupun liriknya kini cenderung hanya mengikuti pasar, tanpa mengindahkan kaidah pendidikan. Dalam kondisi demikian, menjadikan anak terjebak untuk kehilangan dunianya sendiri, sehingga seorang anak tanpa terasa bisa menyerap lagu-lagu yang berkesan sadisme.
    Menurut M Soeharto, kini anak-anak dijejali lagu yang cenderung asal-asalan. Liriknya anak-anak, tetapi melodinya sebenarnya untuk orang dewasa, diciptakan dengan motivasi komersial, bukan untuk pendidikan anak-anak, tetapi dipromosikan secara gencar. "Lagu-lagu itu dikemas sedemikian menarik dan setiap hari didekatkan dengan dunia anak-anak, lewat layar TV misalnya."Tidak mengherankan bila lagu anak-anak yang diketahui anak-anak sekarang ini "hanya" lagu-lagu semacam itu, yang didengar dan dilihat setiap saat lewat televisi. Keadaan ini menyisihkan karya-karya komponis yang benar-benar berangkat untuk pendidikan anak, yang tak mampu menyaingi gencarnya promosi lagu anak-anak sekarang.
    Sementara Addie MS, konduktor dan music director Twilite Orchestra memandang, di Indonesia musik masih dipandang sebagai sekadar hiburan. Itu sebabnya pembinaan ataupun pendidikan musik di sekolah umum, dipandang kurang perlu. Pandangan ini mengakibatkan tidak ada kontrol lagi terhadap lagu anak- anak. "Ini memang membutuhkan political will," tegasnya.(Kompas).
    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

    Ada beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan atau kebiasaan orang-orang Jepang di sekitar bulan November dan Desember, yaitu:

  • 1. Ochibagari:
  • yaitu pergi ke tempat-tempat tertentu biasanya taman-taman, hutan atau gunung yang memiliki air terjun dan pemandangan indah untuk melihat suasana kouyou, perubahan warna-warna daun di akhir musim gugur ini. Mereka menikmatinya dengan cara hanya melihat-lihat saja, memotret atau melukis pemandangan, dan juga acap kali mengambil beberapa jenis daun untuk kenang-kenangan. Di Okayama, tempat yang banyak dikunjungi untuk ochibagari adalah daerah utara, yaitu di sekitar Tsuyama.

  • 2. Kinrokansha no hi:
  • yaitu Labor Day yang jatuh pada tanggal 23 November. Hari tersebut merupakan hari libur nasional sebagai tanda ucapan terimakasih kepada para pegawai, karyawan dan pekerja.

  • 3. Teno tanjoubi:
  • Tanggal 23 Desember juga merupakan hari libur Teno tanjoubi, yaitu hari ulang tahun Kaisar Akihito. Biasanya pada hari tersebut Kaisar tampil sesaat di depan Istana di Tokyo sambil melambaikan tangan menyambut masyarakat yang ingin melihatnya. Sebagian masyarakat akan memasang bendera di depan rumahnya.

  • 4. Bounenkai:
  • merupakan suatu acara pesta tutup tahun sebagai tanda kegembiraan menyelesaikan tugas-tugas dalam kurun waktu setahun yang dilalui. Sedangkan Shinenkai, merupakan acara pesta awal tahun sebagai tanda mengawali semangat bertugas di tahun yang akan dijalani.

    ke atas

    Berita Khusus

  • Ucapan Terima Kasih

  • PPI Komisariat Okayama mengucapkan terima kasih kepada KJRI-Osaka, wakil PPI Komisariat Ehime, wakil PPI Komisariat Kagawa, wakil Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Okayama dan wakil Trainee dari Teikoku atas kehadiran dan Bapak Konsul Jendral RI-Osaka beserta stafnya dan masyarakat Indonesia di Okayama dan sekitarnya pada tanggal 16 Nopember 1996 di Ruang Pertemuan, Okayama University International House. Semoga tali siraturahmi yang telah terbina ini dapat ditingkatkan dan diperkuat.

  • Surat Gubernur Timor Timur

  • Bagi rekan-rekan yang berminat untuk membaca edaran tentang Surat Gubernur Tim-Tim kepada Panitia Pemberi Hadiah Nobel dan beberapa informasi lainnya yang berkaitan dengan surat tersebut, bisa menghubungi tole Adrin.


    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version