Media PPI Okayama Edisi Desember 1996

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Hadi Susilo Arifin
Anggota: Adrin Tohari, Usman Ahmad dan Adli
Distributor : Rhizni Estini Makmur & Putu Sukarmen
Alamat Redaksi : Tanimannari 1-15-3, Okayama 700,
Tel: (086) 255-7197, Fax: (086) 252-6321
e-mail : arifin@ccews1.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Edisi No. 12/Desember/96
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
Berita Khusus

Sekapur Sirih

Selamat bertemu kembali dengan MPPIO. Edisi bulan Desember ini merupakan terbitan MPPIO yang ke-duabelas, yang berarti genaplah dalam satu volume pertama ini dapat dirilis 12 nomor sebagaimana yang direncanakan.
Bulan Desember sendiri merupakan bulan penutup tahun. Tentu saja, sekalipun semua hari dan semua bulan memiliki makna yang sama, tetapi pada bulan Desember ada sesuatu yang istimewa. Di saat-saat seperti ini biasanya kita mengevaluasi kegiatan dan hasil-hasil yang sukses tercapai ataupun yang belum/gagal dicapai. Untuk hal tersebut, kita juga perlu membuat ancang-ancang rencana kegiatan untuk tahun mendatang, tahun 1997, agar kita dapat lebih berjaya, dan tidak mengulangi kembali kegagalan sebelumnya. Selain itu, bulan Desember juga merupakan bulan yang memiliki arti khusus bagi rekan-rekan yang beragama Kristen, karena pada tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran Kristus.
Sebagaimana pembaca ketahui, editing & finishing MPPIO edisi November 1996 telah dikerjakan dengan baik oleh Sdr. Adrin Tohari, dan untuk edisi Desember 1996 ini hal tersebut kembali dikerjakan oleh Hadi Susilo Arifin karena yang bersangkutan telah aktif kembali di Okayama. Baiklah, akhir kalam kepada seluruh pembaca MPPIO, segenap dewan redaksi mengucapkan ‘Selamat Tahun Baru, 1997’. MPPIO setia menemani Anda di akhir bulan..

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Origami di Kaikan

  • Empat orang anggota PPI Okayama berpartisipasi pada acara Introduction to Japanese Origami di Ruang Serba Guna Kaikan pada malam... yang diselenggarakan oleh beberapa volunteer dari Fak. Ilmu Pendidikan, Okayama Daigaku. Teteh Tiara, mas Ari, om Bambang dan tidak ketinggalan tole Adrin dan beberapa ryugakusei lainnya kembali bernostalgia dengan suasana di TK doeloe....belajar membuat crane, neko, inu, uma, and many more dengan melipat kertas marmer sambil menyantap okashi dan ngegossip. Pada kesempatan ini tole Adrin juga iseng memperkenalkan Indonesia no origami (burung Wallet) yang membuat kagum para volunteer karena burung origaminya bisa terbang...seindah si burung layang-layang. Di akhir acara, delegasi Indonesia mendapatkan 3 pak kertas origami dan beberapa page markers.

  • Hallo...yang berulang-tahun

  • Ada satu anggota PPI Okayama yang akan berulang tahun pada bulan Januari adalah le Siagian, pada tanggal 6 Januari mendatang. Segenap anggota PPI mengucapkan Happy B'z day......semoga sukses dalam mencapai cita-cita.

  • Bertambah satu lagi

  • Disela-sela dinginnya cuaca bulan Desember ini, suasana hangat dan penuh kebahagiaan terpancar dari keluarga kang Ridla atas berkah dan rahmat Allah Swt dengan kelahiran putra pertama (dan anak kedua) di Saiseikai Byouin pada tanggal 20 Desember 1996 jam 03.55. Si kecil telah diberi nama Muhammad Rasyid Ridla. Redaksi MPPIO dan segenap anggota PPI Okayama mengucapkan Selamat Berbahagia kepada keluarga Kang Ridla....semoga Ridla Jr. menjadi anak yang sholeh, Amiin.
    Untuk Yuki-chan....jadi kakak yang baik yach....jangan ajak adek jalan-jalan ke Daigaku dulu...udaranya masih dingiin. Ima Rasyid-kun iru kara, ie no naka ni nigiyaka neh..

  • Main bowling

  • Atas ide mas Ari, om Bambang (Sang Juara Okadai Bowling Tournament), teteh Tiara, cik Shida, mas Djati, kang Ridla dan mas Hasan bermalam minggu (14/12) di...mana yach??? Oh ya...di Fairlane-Okayama... selama dua jam lebih. Lagi asyik-asyiknya main...eh mas Hasan pengen pulang karena mengantuk katanya (udah ditunggu ama Bu ne, mas??/red). Yach sudah bisa ditebak dech, siapa yang unggul dalam acara bowling itu...kalau bukan si om Ujang..eh maksudnya om Bambang!!

  • Cari omiyage di Kurashiki

  • Ide jalan-jalan ke Kurashiki ini datang dari..siapa yach? Oh ya..dari beli Putu dan teteh Tiara. Mereka berdua di temani oleh uni Esti, mbak Kunti, mas Djati dan tole Adrin berkeliling di kota Kurashiki di hari minggu yang cerah (15/12) untuk menikmati keindahan dan mencari omiyage di kota itu....khan mas Djati dan teteh Tiara mo pulang kampuang 2 bulan lagi. So pasti kesempatan ini tidak dilewatkan oleh the Three T's untuk mengabadikan keindahan landscape kota ini sambil window shopping. Beli Putu mempergunakan kegagahannya untuk pasang aksi...foto-foto berdua dengan Kimono girls (sayang kok di fotonya beli Putu keliatan malu-malu/red). Setelah puas mengisi rucksack dengan bermacam-macam omiyage, rombongan cabut balik ke Okayama, dan mampir sebentar di Opa Udon....berhubung perut sudah mengalunkan irama lagu keroncong.

  • Kang Hadi udah kembali ke Okayama tuch...

  • Setelah 31 hari melawat ke Indonesia dalam rangka penelitian "pekarangan", pada 20 Desember pk. 11.00 kang Hadi kembali mendarat di Kansai Airport dengan perasaan kesal, karena di Cengkareng pesawat GA yang dibanggakannya delayed 2 jam tanpa pengumuman selama satu setengah jam setelah waktu boarding yang seharusnya... Katanya (kang Hadi/red), banyak penumpang Jepun yang protes dan ngomel sendiri karena tak nampak petugas sebatang hidungpun di boarding counter. Kang Hadi sendiri diam saja, karena dia pikir.. pake ticket murah, kenapa perlu protesssss? Tak apa di-delay, yang penting selamet sampai tujuan, kan? Dan kali ini masih lumayan delayed hanya 2 jam, lawatan tahun sebelumnya pernah delayed 3 jam di Cengkareng... juga dengan pesawat kesayangan.

  • Titipan oleh-oleh dari teh Pipin...

  • Melalui kang Hadi, teteh Pipin (mantan seksi Kesenian dan Bazar PPI Okayama yang kembali ke Indonesia bulan Oktober 1996 lalu) menyampaikan oleh-oleh berupa tiga set kain batik prada satin (sarung dan selendang). Kain-kain tersebut terdiri dari 3 warna yang berbeda tetapi bermotif/disain sama. Pesannya, semoga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan PPI, seperti untuk seragam tarian ataupun untuk peragaan pakaian Indonesia... Oleh-oleh tersebut telah diserahkan kepada mbak Kunti, sebagai seksi Kesenian saat ini. Okay, terimakasih teteh Pipin.., wah sering-sering ya kirim purusento!! Himbauan ini ditujukan juga kepada alumni lainnya, PPI Okayama selalu welcome.
    Teh Pipin yang sekarang bekerja di AEIJ Jakarta, menitipkan pula salam hangat buat seluruh teman di Okayama dan mengucapkan terimakasih atas segala bantuan dan simpati yang diberikan saat dia berada dalam perawatan di Okayama University Hospital.

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Omiyage dari Kobe

  • Pada acara Isra' Mi'raj di Wisma KJRI Kobe (8/12), PPI Okayama mengirimkan delegasinya, mas Djati dan mas Hasan. Pada acara ini ada ceramah tentang Hikmah Isra' Mi'raj yang disampaikan oleh Drh. Rochman Naim (S-3 FKH/IPB- Osaka Daigaku). Berhubung penceramahnya itu temannya sendiri, mas Djati tertidur pulas mendengarkan isi ceramahnya. Mas Djati bisa tidur nyenyak karena merasa aman dijaga oleh mas Hasan yang gagah dan tampan... pakai kumis lagi... Cuma sayang beliau juga tidur...eh enggak kok, masak polisi kok ngantuk....yang ada mah itu loo...polisi tidur, cuma tidurnya di tengah jalan, bukan di pengajian...iya khan??? (intermezo/red) Ceramah kedua yang disampaikan oleh sastrawan Ayip Rosyidi yang juga menjadi Guru Besar bidang Sastra di Osaka Daigaku, bertemakan Isra' Mi'raj menurut Iman dan Akal. Isi ceramah beliau yang bersifat filosofis disampaikan dengan bahasa yang sederhana sehingga menarik perhatiaan para hadirin. Sayang di akhir ceramah kedua ini tidak diadakan acara diskusi/tanya jawab. Selesai ceramah hadirin dipersilakan menyantap hidangan makan siang..so pasti khas Indonesia donk. Mas djati dan mas Hasan mempergunakan kesempatan tak lain untuk menyerbu tempe... maklum ketemu makanan leluhur...!!! Mereka berdua juga memanfaatkan waktu untuk beramah tamah dengan Bapak Konjen serta masyarakat Indonesia dari Kobe, Osaka dan Kyoto.

  • Tari Piring di Foreign Student Friendship Party

  • Untuk sekian kalinya PPI Okayama berpartisipasi dalam acara Foreign Student Friendship Party di Mail Park Hotel yang digelar oleh Okayama University pada tanggal 10 Desember yang lalu. Indonesian Foreign Student yang diwakili oleh Tiara, Kunti & Esti mempersembahkan Tari Piring dihadapan rektor, dosen, mahasiswa Jepang (?/red) dan Okadai no ryugakusei. Kali ini trio KET dibantu oleh cik Nurasida dari Malaysia. Sambil menunggu giliran tampil, terlihat Trio KET plus S sibuk menyantap hidangan, berhubung dari kaikan memang belum makan malam katanya (Lagian hidangannya enak-enak kok...mana gratis lagi/red). Tari piring yang merupakan penutup acara hiburan dalam acara itu mendapatkan sambutan yang cukup hangat dari seluruh hadirin.

    ke atas

    Info Pendidikan

  • Yang akan menghadapi Nyugaku Shikken

  • Dengan hampir tibanya tahun ajaran baru 1997 pada awal April nanti, beberapa anggota PPI Okayama akan mengikuti ujian masuk untuk program Master (S-2) dan Doktor (S-3) pada pertengahan Januari nanti, yaitu:
    1. Program Master (S-2)
    * Agus Aribowo (Fluid Mechanics)
    * Bambang Trisakti (Applied Chemistry)
    * Adrin Tohari (Civil Engineering)
    2. Program Doktor (S-3)
    * Salamiah (Phytopathology)
    * Sobir (Plant Breeding)
    * Winarso Drajad Widodo (Pomology)
    Buat rekan-rekan tersebut di atas, Dewan Redaksi MPPIO dan segenap anggota PPI Okayama meng-ucapkan Selamat Menempuh Ujian Masuk Program Master & Doktor. Semoga lancar dan sukses!!!

    ke atas

    Dapur PPI

    Dapur PPI kali ini merangkum beberapa surat yang di terima oleh kesekretariatan PPI Okayama untuk periode bulan Desember, sbb:
  • Menerima Surat Undangan Peringatan Isra' Mi'raj dari KJRI-Osaka (1 Desember 1996).
  • Menerima 1(satu) kopi Berita Kansai edisi IV no. 1 (Juli-Oktober) dari PPI Korda Kansai (12 Desember 1996). Copy yang diedarkan mohon dibaca secara berantai.
  • Menerima 1 (satu) berkas Formulir Isian untuk keperluan mengurus Surat Jalan, Perpanjangan Passport, Surat Kenal Lahir, Surat Kenal Nikah, Laporan Kedatangan, dan Pengiriman Baran, dari KJRI-Osaka (12 Desember 1996).
  • Menerima surat dari Bapak Lemana Ruswan, Jakarta (cap surat 27 November 1996) yang meminta daftar nama anggota PPI Okayama yang akan kembali ke tanah air pada bulan Maret 1997 nanti. Surat tersebut juga dilampiri persyaratan dan tatacara pengiriman barang pindahan. Bagi rekan-rekan yang akan kembali ke Indonesia, silakan mengkopi surat tersebut melalui Sekretaris PPI Okayama.
  • Menerima surat Undangan Perpisahan, Perkenalan dan Tutup Tahun 1996 dari Pengurus PPI Korda Kansai melalui e-mail tanggal 24 Desember 1996.
  • Menerima kiriman 7 berkas bahan informasi tentang Timor Timur dari KBRI Tokyo (11 November 1996).
  • Menerima undangan Sayounara Party dan Ramah Tamah dari Kenshuusei-Teikoku Group (26 November 1996).
  • ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Selamat Tahun Baru 1997

  • Redaksi MPPIO mengucapkan Selamat Tahun Baru 1997 kepada seluruh anggota PPI Okayama. Semoga di tahun 1997 ini PPI Okayama dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan kerjasama.

  • Imil dari bung Gatot

  • Akhir Desember ini masuk di meja redaksi imil dari bung Gatot Dwianto (mantan Ketua PPI Okayama 1993-1994). Beliau menyampaikan ucapan Selamat Tahun baru, 1997 kepada segenap anggota PPI Okayama, dan Selamat Natal bagi rekan yang merayakannya. Terimakasih bung...

  • Formulir Surat Akte Kelahiran dll...

  • Bagi seluruh anggota PPI Okayama yang ingin mengurus Akte Kelahiran, Perpanjangan Passport, Surat Jalan, dan lain-lain, dapat menghubungi Sekretaris PPI Okayama (si tole Adrin) untuk mendapatkan fotokopi dan contoh pengisian formulir Isian untuk surat-surat di atas.

  • Malam Tahun Baru-an di Okayama City

  • Tampaknya kali ini PPI Okayama tidak memiliki program acara kumpul bersama pada malam tahun baru sebagaimana tahun-tahun yang lalu. Oleh karena itu diinformasikan bagi teman-teman yang ingin mengisi acara malam tahun baru, pada tanggal 31 Desember 1996 mulai pukul 22.00 sampai dengan pukul 02.00 (1 januari 1997) akan digelar berbagai atraksi di sekitar Okayama Castle, Korakuen, dan Asahi Gawa. Pada umumnya acara malam tahun baru di Jepang (di pusat-pusat kota/red) terasa lengang dan sepi karena mereka merayakannya di kampung halaman/ di rumah berkumpul bersama keluarga. Tapi pada malam 31 Desember nanti, kota Okayama merayakannya secara khusus karena bersamaan dengan memperingati "Okayama Castle 400th Anniversary". Nah, selamat bermalam tahun baru-an di kota Okayama...

  • Jalan-jalan ke Kyoto yuuuk...

  • Itu lho mas Ari punya ide ryouko kesana sambil menikmati keramaian kota Kyoto pada awal Tahun Baru besok...tanggal 2 Januari 1997 nanti. Kata dia bakalan banyak cewek, ibu-ibu, nenek-nenek yang berkimono-ria, bisa jeprat-jepret dech. Hayooo.....jangan sampai ketinggalan. Tapi dengan catatan....bayar sendiri-sendiri yach.

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Anggota DPR Persoalkan Setoran Dana Pemerintah ke Rekening Menteri

  • JAKARTA--Sejumlah anggota DPR mempersoalkan adanya setoran dana non-budgeter kepada rekening menteri atau perjabat tertentu. Menurut para anggota dewan, keberadaan dana-dana itu harus ditertibkan dengan memasukkannya sebagai penerimaan negara dalam APBN dan bukan ke rekening pribadi pejabat. "Seharusnya dana-dana itu tidak masuk ke rekening pribadi menteri, tetapi menjadi pendapatan APBN yang pada akhirnya digunakan untuk kepentingan rakyat," ujar Tadjudin.
    Anggota Komisi APBN lainnya, Mubha Kahar Muang, menyatakan pemerintah seharusnya berpegang teguh kepada prinsip tertib anggaran, khususnya di departemen dan nondepartemen. "Kita menganggap tertib anggaran itu perlu dilakukan," ujarnya. Tadjudin mencontohkan, dana setoran kontrak kerja sama penambangan batubara yang oleh PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) disetorkan ke rekening Menteri Pertambangan dan Energi. Padahal telah diatur dalam Keppres Nomor 21 tahun 1993 bahwa kontraktor penambangan batubara diwajibkan menyetorkan 13.5 persen hasil produksi batubaranya kepada PTBA. Dana itu, menurut Tadjudin, seharusnya dijadikan sebagai penerimaan negara dan bukan dianggap sebagai penghasilan perusahaan BUMN PT BA.
    Dituturkan Tadjudin, kasus setoran ke rekening Mentamben itu mengemuka setelah 'bocornya' surat Mentamben IB Sudjana tertanggal 24 Januri 1994. Surat itu meminta PT BA menyerahkan sebagian dana kerja sama penambangan batubara dengan investor untuk tahun anggaran 1993 sebesar Rp 100 miliar, dimasukkan ke rekening Meteri Pertambangan dan Energi. Surat itu ditanggapi Dirut PT BA dengan memindahkan dana Rp 50 miliar dari Bank Dagang Negara Cabang Tanjung Enim Sumatera Selatan ke rekening Mentamben pada BDN Cabang Thamrin Jakarta. Setoran dilakukan dalam dua transaksi masing-masing tanggal 24 April 1994 dan 2 Mei 1994.
    Menurut Tadjudin, contoh tadi hanya merupakan salah satu kasus saja. Kasus lainnya adalah setoran PP I (Pajak Pembangunan I) ke rekening Menparpostel yang kemudian dikelola oleh lembaga swasta sebagai dana promosi pariwisata. "Saya setuju promosi pariwisata itu didukung, tapi dananya harus jelas dan disetorkan dulu sebagai pendapatan pemerintah," ujarnya. Ia menduga, kasus serupa juga terjadi di instansi lainnya. Menurutunya, kondisi itu terjadi karena memang prosedur penyetoran dana di luar anggaran itu belum jelas. Seharusnya, dibuat ketentuan yang pasti agar dana-dana itu dimasukkan sebagai penerimaan negara. Itu disebutkan akan lebih bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. Menyangkut kasus penyetoran dana kerja sama penambangan batubara, kini mulai ditertibkan dengan Keppres No. 75 tahun 1996. Keppres tertanggal 25 September 1996 menyebutkaan bahwa kontraksi swasta wajib menyerahkan sebesar 13,50 persen hasil produksi batubaranya kepada pemerintah secara tunai atas harga pada saat berada di kapal atau harga di tempat. Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad belum menanggapi masalah ini. Rencananya hari Selasa (10/12) ini, Menkeu memberikan jawaban terhadap pertanyaan sejumlah anggota dewan tersebut.(Republika)

  • Ulama Purworejo Memprotes Tari Erotis

  • PURWOREJO--Para ulama dan pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Purworejo, Jateng, memprotes tari Ndolalak yang dijadikan sebagai pelajaran ekstra kurikuler di SD pada tahun ajaran 1996/1997. Mereka menilai, tarian tersebut sudah keluar dari pakemnya, sehingga yang tampak justru erotisme dan syair-syair pornonya daripada seni tradisionalnya.
    Sebagai bagian dari protes itu, Jumat lalu sebanyak 100 ulama Purworejo mengadu ke DPRD setempat. Mereka ditemui oleh Ketua DPRD Purworejo Tunggal Harmono dan beberapa ketua fraksi lainnya. Dalam pertemuan itu, para wakil rakyat berjanji akan menyampaikan keberatan para ulama itu kepada pihak-pihak yang terkait. Menurut KH Abu Bakar SH -- yang memimpin rombongan para kyai itu, protes para ulama itu didasarkan pada keluhan masyarakat.
    "Keluhan-keluhan itu dicatat para kyai. Di samping itu, para kyai juga melihat sendiri pertunjukkan Ndolalak di kampung-kampung," kata Abu Bakar yang ditemui Republika di rumahnya di Purworejo, kemarin. Dalam pertunjukan Ndolalak di kampung-kampung, lanjut Abu Bakar, para penari wanita mengenakan pakaian ketat di atas lutut. Sambil menggoyang pinggul, mereka juga menyanyikan lagu-lagu yang syairnya sangat berbau porno. "Intinya, jenis tarian itu tidak pantas diajarkan kepada para murid SD." Celakanya, lanjut Abu Bakar, tarian itu mulai tahun ajaran 1996/1997 sudah dimasukkan sebagai pelajaran ekstra kurikuler di SD, yang nilainya masuk raport. Ini, menurutnya, jelas memaksa seluruh siswa SD untuk mengikuti pelajaran ini itu. "Karena sifatnya yang wajib itulah yang membuat para kyai semakin prihatin. Lalu timbul gagasan menghadap DPRD untuk mengadukan masalah ini." (Republika).
    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

    Cakrawala Negeri Sakura kali ini berisikan hal atau peristiwa yang berkaitan dengan tahun baru, sbb.:

  • 1. Mochi-tsuki:
  • adalah suatu acara proses pembuatan mochi (kue dari beras ketan) yang biasa disajikan pada acara-acara adat di Jepang, seperti tahun baru, pembangunan rumah/gedung, perkawinan, kelulusan ujian, dan lain-lain. Khususnya pada akhir tahun, mochi-tsuki biasa dilakukan di lingkungan keluarga dengan mengundang kerabat dan handai-taulan untuk bersama-sama dengan riang gembira membuatnya di halaman rumah. Cara membuat mochi yang atractive, nasi ketan yang diletakkan dalam lumpang batu atau kayu dipukul-pukul dengan alu kayu berbentuk palu. Dua orang bergantian memukul. Setelah lumat, umumnya para ibu, remaja putri maupun anak-anak mengepalnya hingga berbentuk bulat, di dalamnya ada yang berisi anko (enten dari kacang kedelai/merah) dan ada pula yang tidak berisi. Untuk acara tahun baru mereka memakannya dengan ozouni (soup/miso), atau dipanggang, atau dicelup ke dalam soyu bergula.

  • 2. Nengajou:
  • adalah kartu tahun baru. Orang Jepang memiliki kebiasaan untuk saling mengirim nengajou terhadap sesama saudara, kenalan, kerabat maupun teman bisnis. Kartu-kartu tersebut bila dikirim pada bis surat yang bertuliskan ‘nengajou’ dan dimasukkan hingga pada batas tanggal 25 Desember, maka kartu tersebut akan tiba di rumah si penerima tepat pada 1 Januari.

  • 3. Oshougatsu:
  • berarti tahun baru. Pada umumnya orang Jepang merayakan oshougatsu di kampung halaman mereka. Mereka berbondong-bondong mudik baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum (bagi yang berjarak jauh), bus, Shinkansen, ferry atau pesawat terbang. Pada saat-saat begini di beberapa stasiun di Jepang terlihat arus manusia yang melebihi hari biasa. Pada waktu oshougatsu, orang Jepang memanfaatkan liburan untuk berkumpul dengan keluarga, kemudian pergi ke jinja (dengan berkimono dan berdoa) yang disebut hatsumoude. Sementara itu tempat-tempat rekreasi yang paling digemari orang Jepang pada oshougatsu biasanya onsen.

  • 4. Osechiryouri:
  • adalah makanan dalam bentou box yang luxery. Makanan tersebut dipesan dari perusahaan cattering dan tepat tiba (pesanan sendiri ataupun kiriman dari relasi) di rumah pada pagi 1 Januari. Masakan tersebut dimakan oleh segenap keluarga, biasnya dilengkapi pula dengan ozouni (serupa misoshiru, soup a la Jepang) dan mochi.

  • 5. Otoshidama :
  • adalah purusento yang berupa uang dalam amplop yang diberikan oleh para orang tua kepada anak-anaknya, atau nenek-kakek kepada cucunya, dan lain-lain pada hari-hari oshougatsu. Pada umumnya otoshidama diberikan kepada anak-anak yang belum menginjak dewasa (di bawah 20 tahun).

  • 6. Nanakusagayu:
  • adalah bubur beras yang diramu dengan 7 macam jenis rerumputan yang disajikan pada tanggal 7 bulan Januari, sebagai rangkaian acara Oshougatsu. Acara makan bubur nanakusagayu tersebut bagi orang Jepang mempunyai makna ritual, tapi sayang penulis di MPPIO tidak dapat menggali lebih jauh apa arti dan maknanya.

  • 7. Shinnenkai:
  • adalah suatu acara pesta yang biasanya dilaksanakan pada lingkungan kelompok teman seprofesi atau teman dalam kegiatan bisnis untuk menyambut/mengawali pekerjaan di tahun yang baru. Sama halnya dengan bonenkai (pesta menutup tahun), shinnenkai biasanya dilaksanakan di restauran-restauran, dan mereka (orang Jepang/red) akan banyak meminum bir dan shake. Setelah 2 jam sebagai acara pesta utama, berikutnya mereka akan melanjutkan acara di tempat-tempat minum shake atau pun berkaraoke sambil setengah teler...

  • 8. Seijin no hi:
  • merupakan suatu perayaan bagi remaja Jepang yang menginjak dewasa, telah mencapai usia 20 tahun (hatachi). Perayaan Seijin no hi dilaksanakan pada setiap tanggal 15 Januari. Pada hari tersebut remaja yang menginjak dewasa dan berumur 20 tahun, baik laki-laki maupun perempuan akan mengenakan pakaian kimono. Pada hari tersebut akan kita saksikan gadis dan perjaka Jepang yang berkimono ria berpotret-potretan di tengah kota. Mereka merayakannya di kota tempat tinggal/ kelahiran (home town). Mereka berkumpul di pusat kota dan hampir mirip dengan acara re-uni sesama teman kecil. Pemerintah Kota juga biasanya menyelenggarakan acara Seijin no hi di Shinmin kaikan, dan mengucapkan selamat kepada mereka yang sudah mencapai hatachi.

    ke atas

    Berita Khusus

  • Undangan Sayounara Party dari Teikoku

  • Rahayu, trainee leader dari Teikoku Group melayang-kan surat ke Ketua PPI Okayama yang ditujukan kepada segenap anggota PPI Okayama. Ia mengundang kita untuk hadir pada acara Sayounara Party (9 trainee Teikoku akan kembali ke Indonesia), pada:
    Hari/Tanggal : Sabtu/ 4 Januari 1997
    Waktu : Pk. 11.00 s.d. 17.00
    tempat : Teikoku 1212 Oosaki Hachihama-cho Tamano-shi, Okayama
    Untuk itu, bang Us lewat imil mempersilakan kepada anggota yang berminat dan punya waktu untuk dapat menghadirinya (PPI Okayama juga perlu mengirim delegasi tuh/red), agar tali silaturahmi kita dan mereka tetap terjalin baik.


    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version