Media PPI Okayama Edisi Januari 1997

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Hadi Susilo Arifin
Anggota: Adrin Tohari, Usman Ahmad dan Adli
Distributor : Rhizni Estini Makmur & Putu Sukarmen
Alamat Redaksi : Tanimannari 1-15-3, Okayama 700,
Tel: (086) 255-7197, Fax: (086) 252-6321
e-mail : arifin@ccews1.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Vol. II/No.01/Januari/97
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
OutLook
Khusus

Sekapur Sirih

Hallo, para pembaca MPPIO yang budiman, selamat berjumpa kembali. Semoga semuanya, khususnya rekan-rekan di Okayama senantiasa ‘genki’, sekali pun udara dingin setiap hari masih akrab menyelimuti kita.
Walau tidak ada perayaan ulang tahun, potong tumpeng, saresehan atau pun seminar sebagaimana hari ulang tahun mass media profesional, maka sebagai newsletter yang berstatus amatir, kami merasa bersyukur dan bergembira masih bisa menjumpai Anda pada tahun yang ke dua. Jadi, sebenarnya bulan Januari ini merupakan ulang tahun pertama MPPIO, di mana pada bulan yang sama pada tahun 1996 yang lalu diprakarsai oleh usul bung Gatot Dwianto, kemudian ide digalak dan diwujudkan oleh kang Hadi yang didukung penuh oleh bang Us sebagai designer logo dan selanjutnya juga yang me-manage MPPIO ke dalam homepage, maka pada saat akhir bulan tersebut lahirlah MPPIO edisi nomor perdana. Tentu saja keberlanjutan usaha yang bertujuan membangun hubungan silaturahmi dan kelancaran informasi sesama anggota PPI Okayama ini tidak lepas dari dukungan seluruh staf redaksi dan anggota PPI Okayama sendiri. Nah, sebagai Vol. II pada edisi nomor1 ini, MPPIO mencoba tampil dengan wajah baru, yaitu berganti logo yang merupakan karya disain bang Us. Selain itu, kami telah melahirkan satu kolom baru yang kita beri judul: "Outlook", di mana berisikan rencana kegiatan PPI Okayama di waktu mendatang.
A Happy Anniversary for MPPIO, teman setia Anda setiap akhir bulan.

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Bermalam tahun baru di Okayama

  • Kota Okayama, khususnya di seputar Momotaro Douri, Ishikawa Kouen, Asahi Gawa, Kyou Bashi dan Okayama Castle tampak semarak oleh aneka tata hias lampu (iluminasi) dan sculpture yang disebut Fantasy Okayama. Pada setiap malam tahun baru suasana kota di Jepang yang biasanya sunyi senyap (karena mereka berkumpul di rumah, di kampung halamannya atau berkunjung ke jinja-jinja), pada malam itu kota Okayama berwajah lain karena puncak acara 400th Anniversary Okayama Castle digelar pada malam tahun baru.
    Kawula muda PPI Okayama pun tidak ketinggalan. Setelah cape membuang...eh menyumbang suara di acara karaoke Malam Tahun Baru-an PPI Okayama, mereka dipimpin oleh mas Ari dan teteh Tiara cabut ke down town dan menuju ke Okayama Castle untuk menikmati acara-acara istimewa yang ada. Suasana malam yang dingin tetapi diwarnai dengan lansekap kota yang meriah membuat mereka jadi betah untuk menunggu saat-saat tiba menjelang tahun baru, sekalian foto-foto bersama dengan latar belakang Okayama Castle yang malam itu betul-betul terlihat indah dan romantis di bawah pancaran sinar lampu warna-warni..., dan dilanjutkan dengan menikmati jajanan udon dan soba untuk mengisi perut yang lapar. Pada malam itu digelar berbagai atraksi seni traditional Jepang, concert dll. yang berlangsung hingga pukul 02.00 pagi. So, pasti acara yang ditunggu-tunggu oleh semua hadirin di sana yaitu count down to zero for the coming new year 1997 yang dipusatkan di pelataran Okayama Castle dimeriahkan dengan pancaran permainan sinar lasser dari atas panggung raksasa dan disusul pesta kembang api yang disulut di sekitar Kyou Bashi. Berhubung malam itu Okayama Castle dibuka gratis untuk umum....so pasti kesempatan ini tidak disia-siakan oleh anggota PPI Okayama untuk melihat tayangan dan sajian sejarah kejayaan Edo Jidai melalui tayangan seni panggung.

  • One day Ryoukou to Kyoto

  • Sambil ngantuk dan cape karena malamnya baru begadang menikmati acara malam tahun Baru di Okayama Castle...mas Ari dan mas Bambang memimpin acara ryoukou ini yang diikuti oleh mas Djati, mas Winarso, beli Putu, boku Adrin, teteh Tiara, uni Esti dan mbak Kunti. Mereka cabut ke Kyoto dengan futsu densha (biasa cari murah dan lambat/red) dan menghabiskan waktu di perjalanan untuk tidur...membalas dendam semalam.
    Selama setengah hari penuh tuch mereka berkeliaran dengan berjalan kaki di sana...mengunjungi Kiyomizu Temple dan Heian Jingu Shrine sambil menikmati suasana keramaian dan keindahan pemandangan di awal tahun plus borong o-miyage. Mana cuacanya juga lumayan cerah lagi...wah tambah nyaman dech. Bagi para bujang suasana tahun baru di sana tidak dilewatkan dengan mencari kesempatan untuk dapat berfoto dengan cewek Jepang berkimono (betul enggak, Om?/ red.). Katanya mumpung dech, lagi ada kesempatan. Dan yang tidak ketinggalan, Trio T's menggunakan kesempatan dan film sebanyak-banyaknya untuk mengabadikan lansekap di sepanjang perjalanan...., indah sih kata mereka... !!!
    Sebelum cabut ke Kyoto Eki, rombongan diajak jalan muter-muter menyelusuri sela-sela kota Kyoto oleh sang komandan...., katanya biar tahu sikitlah tempat-tempat yang rame dan OK punya. Tapi yach mbok jangan jalan terus donk...pegel nich betis-ku... Enggak mau lah yauu punya betis kayak pemain bola....enggak nyentrik, kata salah seorang dari mereka. Sebelum sampe di Okayama, mereka sempat menyeruput kuah soba dkk. di Himeji Eki sambil menunggu KA menuju Okayama.

  • Menghadiri sayonara party kensushei teikoku

  • Pada hari Sabtu, 4 Jan ‘97, enam orang anggota PPI beserta keluarga berkesempatan mengunjungi Tamano-shi, memenuhi undangan para trainee Indonesia di Teikoku Co. dalam acara sayonara party bagi 9 trainee yang akan meninggalkan Jepang pada tanggal 23 Januari 1997. Pada kesempatan tsb. teteh Tiara, mbak Kunti, bang Us dan keluarga, lae Siagian, beli Buda dan beli Swasta mencicipi hidangan ala Indonesia hasil kreasi para trainee di sana. Acara yang dimulai pk. 12 dan berakhir sekitar pk. 15 itu diisi dengan sambutan-sambutan, hiburan dan ramah-tamah melepas kepulangan 9 trainee ke tanah air. Bang Us sebagai wakil PPI memberikan aisatsu-nya dengan mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang terbina selama ini, selamat jalan dan berpesan kepada yang masih tinggal untuk rukun dan kompak selalu. Saat ini jumlah mereka yang masih akan tinggal di Tamano adalah 14 orang dengan leader yang baru, yaitu mbak Ani.

  • Menjenguk Ridla Jr

  • Dengan dibarengi turunnya salju, rombongan PPI berduyun-duyun mendatangi apato keluarga kang Ridla pada hari Minggu, 5 Januari ‘97. Acara kunjungan khusus kepada warga baru PPI Okayama ini dibarengi dengan pengajian bulanan kaum muslim/muslimah PPI Okayama di tempat yg sama. Turunnya salju membuat acara pengajian agak terhambat, karena tamu-tamu terlambat datang. Tamu baru berkumpul setelah pengajian selesai dan acara ramah-tamah dengan Ridla Jr. dimulai. Alhasil, apato kang Ridla bagaikan taman hiburan layaknya, ramai oleh jerit canda Aga-kun dan Adi-kun, serta kawan-kawannya. Pada kesempatan itu uda Adrin, mewakili PPI Okayama menyerahkan bingkisan berupa kereta bayi sebagai ungkapan turut bergembira dari keluarga besar PPI Okayama, seraya berpesan agar bingkisan tersebut untuk dipakai oleh Ridla Jr. bukan seniornya. Rombongan meninggalkan apato kang Ridla sekitar pk. 14, masih dalam guyuran salju. "Selamat Datang Muhammad Rasyid Ridla, semoga kelak menjadi anak yang pintar dan bertaqwa".

  • Demonstrasi masakan Indonesia di OPIEF

  • Tanggal 15 Februari y.a.d. kang Hadi berkesempatan memperkenalkan masakan Indonesia (yang terdiri dari main meal, dessert & Indonesian soft drink) bertempat di gedung Okayama Prefecture International Exchange Foundation. Acara yang diprakarsai oleh OPIEF tersebut akan dihadiri oleh sekitar 25 orang masyarakat Jepang.

  • Presentasi mengenalkan kebudayaan Indonesia

  • Tanggal 19 Februari y.a.d. teteh Tiara, uni Esti dan mbak Kunti yang dikomandoi oleh kang Hadi akan memperke-nalkan kebudayaan Indonesia di Okayama Kyokuryu Elementry School dalam acara International Culture Session. Mereka berempat akan mengenakan pakaian daerah dan mengenalkan tentang seluk beluk Indonesia melalui satu course dan diselingi dengan satu tarian serta ditutup dengan atraksi musik dan lagu Indonesia.

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Karaoke menyambut tahun baru di Fairlanes Okayama

  • Diprakarsai oleh bang Us dan kang Hadi serta menyambut usulan lae Siagian, maka acara malam tutup tahun 1996 serta menyambut tahun baru 1997, tanggal 31 Desember malam PPI Okayama mengadakan acara karaoke-an di Fairlanes, Okayama. Sambil menyantap makanan ringan, para jago-jago karaoke PPI Okayama beraksi mengobarkan semangat karaoke-nya dengan iringan lagu-lagu pilihannya. Acara ini terlihat menjadi ajang kekuatan pita suara dan tempat bernostalgia karena banyak lagu-lagu lama yang berkumandang. Suasana yang dingin di luar tidak terasa, karena satu karaoke box dijejali oleh tidak kurang dari 17 anggota PPI plus 4 orang keluarga anggota PPI.

  • Rapat kecil rencana acara ski

  • Bertempat di Lobby Kaikan, mas Ari memimpin rapat kecil untuk membicarakan rencana acara ski bulan Februari mendatang. Berdasarkan kesepakatan bersama diputuskan bahwa acara ski akan diadakan pada tanggal 15 Februari 1997.

    ke atas

    Info Pendidikan

  • Disertasi teteh Erly

  • Dengan judul disertasi ‘Identification of Antibacterial Triterpene Acid Occurring in Tectona grandis Callus and Their Production by Cell Suspension Culture’, teteh Erly telah mempresentasikannya dalam seminar program Doktor-nya di Sangokan Nogakubu, Okadai pada 17 Januari 1997 pukul 10.00 - 11.00. Okay, selamat atas keberhasilannya..!!!

  • Perguruan Tinggi asing boleh masuk ke Indonesia

  • Jakarta--Perguruan Tinggi dari luar negeri boleh saja masuk ke Indonesia asalkan mau mengikuti berbagai ketentuan penyelenggaraan perguruan tinggi yang berlaku di Indonesia. Peraturan itu mencakup keharusan penyelenggara pendidikan tinggi untuk membentuk yayasan, jumlah minimal satuan kredit semester (SKS) yang disyaratkan, maupun muatan kurikulum-nya. Demikian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojonegoro pada acara buka puasa bersama redaksi Kompas dengan pimpinan Depdikbud di Jakarta, Senin (27/1).
    Hadir dalam pertemuan itu Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Zainal Arifin Achmady, Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Soedijarto, dan Inspektur Jenderal Depdikbud Harsono, serta sejumlah direktur dan pejabat eselon II lainnya. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Sukowaluyo Mintorahardjo, sebelumnya mengemukakan, sebaiknya pemerintah resmi membuka kemungkinan PT dari luar negeri beroperasi di Indonesia. Cara itu, menurut dia, lebih baik daripada membiarkan mereka diam-diam menggunakan lembaga pendidikan dalam negeri sebagaimana terjadi selama ini.
    Wardiman tidak menyangkal bahwa untuk menyong-song persaingan global, Indonesia perlu membuka diri terhadap masuknya perguruan tinggi luar negeri ke Indonesia. Namun ia mengingatkan, tidak semua perguruan tinggi dari luar negeri yang mau datang ke Tanah Air adalah yang berkualitas. Karena itu, untuk melindungi konsumen, ketentuan mengenai pendidikan tinggi harus diberlakukan bagi lembaga pendidikan asing yang mau masuk ke Indonesia. "Kalau kualitasnya bagus, mereka tidak akan keberatan mendirikan yayasan di Indonesia. Fakultas Ekonomi di Indonesia yang bagus juga tidak kalah kualitasnya dengan Fakultas Ekonomi di luar negeri," kata Wardiman.
    Lebih lanjut dikatakan, lembaga pendidikan di luar negeri yang mau melakukan investasi pendidikan ke Indonesia harus didorong agar mau mengikuti peraturan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan itu ditempuh guna mencegah keragaman penyelenggaraan pendidikan di Tanah Air yang dapat menimbulkan kebingungan masyarakat. "Aturan kita tidak terlalu sulit, buktinya tiap tahun ada sekitar 40 sampai 50 PTS baru berdiri," ujarnya. Wardiman juga menengaskan, perguruan tinggi di Indonesia tidak mengenal adanya cabang. Menurut dia, bila perguruan tinggi diperbolehkan membuka cabang, akan terjadi sebuah perguruan tinggi swasta yang bagus membuka cabang di daerah lain dengan nama yang sama dan menjanjikan ijazah yang sama. "Namun bisa saja hanya nama dan bajunya saja yang sama, tetapi isinya lain," kata Wardiman. Oleh karena itu, lanjut Wardiman, sampai saat ini pemerintah menempuh kebijakan tidak mengizinkan perguruan tinggi membuka cabang di daerah lain. Bila mereka mendirikan lembaga pendidikan di daerah lain, mereka harus mengajukan izin yang baru sama sekali agar mutunya tetap terjamin. "Nanti kalau kualitas profesor di Wamena dan di Jakarta sudah sama, silakan saja buka cabang," tuturnya.
    Direktur Perguruan Tinggi Swasta Joetata mengemukakan keprihatinannya masih adanya perguruan tinggi swasta yang membuka cabang di mana-mana dan belum mempunyai izin. Keberadaan lembaga pendidikan seperti itu melecehkan pendidikan tinggi swasta yang ada di Tanah Air. Kenyataan masih adanya lembaga perguruan tinggi swasta yang membuka cabang di berbagai daerah dikemukakan pula oleh Harsono. Ketika mereka ditindak, justru pejabat daerah yang mempertanyakan. "Ada gubernur yang menanyakan: Menterimu itu bagaimana, baik-baik kok malah dilarang," kata Harsono.
    Soedijarto mempertanyakan sejumlah pejabat yang tahu-tahu memperoleh gelar sarjana atau magister tanpa pernah melepaskan jabatannya. Hal itu, menurut Soedijarto, memiliki dampak yang negatif pada anak-anak. "Bagaimana anak-anak dapat terdorong untuk belajar bila melihat bapaknya yang sibuk ke mana-mana, tiba-tiba bisa mendapatkan banyak gelar tanpa belajar," ujarnya. (Kompas)

    ke atas

    Dapur PPI

    Dapur PPI kali ini merangkum beberapa surat yang di terima oleh kesekretariatan PPI Okayama di awal tahun, sbb:
  • Menerima Kartu Ucapan Tahun Baru dari Bapak Kenzou Kondou /President PPOI (1 Januari).
  • Mengirimkan Kartu Tahun Baru balasan kepada Bapak Kenzou Kondou (3 Januari).
  • Menerima e-mail dari PPI Korda Kansai tentang Susunan Panitia Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai (8 Januari).
  • Menerima e-mail dari PPI Korda Kansai tentang Edaran Call for Paper Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai (9 Januari).
  • Menerima e-mail dari PPI Korda Kansai tentang Kerjasama PPI Korda Kansai dengan IDC ( 14 Januari).
  • Menerima surat dari Bapak Lemana Ruswan tentang kelanjutan prosedur Pengiriman Barang/ Buku Secara Kolektif melalui jasa MKL (20 Januari).
  • Menerima surat dari Bapak Lemana Ruswan sebagai balasan surat PPI Okayama tertanggal 31 Desember 1996 (24 Januari 1997).
  • Menerima fax dari KJRI tentang Edaran Pengumpulan Zakat Fitrah melalui KJRI (17 Januari).
  • Menerima surat dari Panitia Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai tentang pemberiathuan kegiatan dan permohonan bantuan, serta call paper leaflet (28 Januari 1997). Bagi yang berminat membaca silakan kontak uda Adrin.
  • ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Penyaluran zakat fitrah oleh PPIO

  • Digalang oleh bang Adli, bahwa zakat fitrah dari 5 anggota PPI Okayama sejumlah 7500 yen telah dikirimkan ke Konsulat Jendral RI di Osaka pada hari ini, 27 Januari 97. Selanjutnya zakat fitrah tersebut oleh KJRI akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya di tanah air.

  • Tanggapan pembaca MPPIO via e-mail

  • Beberapa tanggapan dan komentar yang positif telah masuk di meja redaksi MPPIO yang berasal dari para pembaca MPPIO melalui internet (homepage PPIO). Pada umumnya mereka mengucapkan selamat atas karya ini dan berharap semoga MPPIO dapat berkelanjutan. Tanggapan-tanggapan yang masuk pada awal Januari ini berasal dari Khairurijal (staf ITB, karyasiswa di Hiroshima Univ.), Richard Soesilo (Reporter surat kabar Bisnis Indonesia di Tokyo), Yanuarso Eddy (alumni Okadai, staf BPPT), dan Gatot Dwianto (alumni Okadai, staf BPPT). Redaksi mengucapkan terimakasih.

  • Jadwal tanki ryuugakusei yang akan kembali ke Ina...

  • Teman-teman yang tergabung dalam short-term program (1 tahun), yaitu beli Sukrasena, mas Djati dan teteh Tiara akan segera kembali ke tanah air. Jadwal yang masuk ke meja redaksi, sebagai berikut:
    a. 17 Februari 1997: beli Sukrasena (dari Kansai Air Port)
    b. 25 Februari 1997: mas Djati (dari Kansai Air Port)
    c. 27 Februari 1997: teteh Tiara (dari Kansai Air Port).
    Bagi rekan-rekan yang hendak mengantar beliau-beliau sekali pun hanya di Okayama Eki, silakan menghubungi yang bersangkutan untuk konfirmasi detil jadwal Shinkansen yang akan digunakannya. Selamat jalan, yaaaa…… semoga sukses selalu bersama Anda!!!

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Tunjangan guru naik selektif

  • Jakarta--Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara TB Silalahi memberikan isyarat bahwa tunjangan guru akan naik tahun ini. Tapi, katanya, kenaikan itu "dilakukan secara selektif." Silalahi menjawab pertanyaan wartawan kemarin seusai pidato Presiden Soeharto tentang RAPBN 1997\1998. Menurutnya, kenaikan secara selektif itu diutamakan bagi mereka yang bekerja di daerah terpencil dan sangat terpencil. Ia menyebut contoh daerah-daerah Gunung Kidul, Samosir, dan Irian Jaya.
    Presiden dalam pidatonya mengemukakan meski kesejahteraan pegawai negeri sekarang telah jauh lebih baik, "kita masih merasakan beratnya kehidupan pegawai negeri." Karena itu, katanya, pemerintah bersama dewan akan membahas masalah itu dengan sungguh-sungguh "dengan mengkaji segala seginya dan berbagai dampaknya pada perekonomian nasional." Silalahi menjelaskan sejumlah kriteria bagi mereka yang akan dinaikkan tujangannya. Pertama adalah mereka yang lebih banyak mengabdi. Maksudnya, bukan saja mereka yang sudah lama bekerja, tapi juga menunjukkan prestasi yang baik. Kedua, lanjut Silalahi, adalah mereka yang sungguh-sungguh mau meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. "Mereka akan mendapat penghasilan yang lebih baik. Ukurannya adalah seperti peneliti: menghasilkan karya-karya. Mereka tekun dan sungguh-sungguh mengabdi," ujarnya.
    Gaji PNS secara keseluruhan, seperti kata Menkeu Mar'ie Muhammad, masih harus dibahas bersama dengan DPR. Menurutnya, DPR akan memberikan pandangan umum pada 20 Januari, dan kemudian pemerintah akan menjawab. (Republika)

  • Per 1 April, UMR naik 10.07 persen

  • Jakarta--Pemerintah akhirnya memutuskan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) pekerja rata-rata 10.07 persen. Kenaikan UMR yang akan berlaku per 1 April ini diumumkan Menaker Abdul Latief usai melapor ke Presiden Soeharto bersama Menko Prodis Hartarto dan Menperindag Tunky Ariwibowo, di Bina Graha, kemarin.
    "Dalam melaksanakan (kenaikan UMR) ini, pemerintah mengacu pada UU dan peraturan," kata Menaker membuka keterangannya pada wartawan. Dengan UMR baru ini, kata Latief, maka dalam tiga-empat tahun terakhir sejak 1993 - awal Pelita VI -- UMR total sudah naik 125.6 persen. Kenaikan kali ini menjadikan rata-rata UMR nasional mencapai 95.32 persen dari Kebutuhan Hidup Minimum (KHM). Bahkan di beberapa daerah, menurut Menaker, UMR-nya telah mencapai 100 persen KHM. Sedangkan pada 1996, rata-rata nasional UMR terhadap KHM 92.49 persen. Menaker menggambarkan mekanisme penetapan UMR ini sangat demokratis. UMR diusulkan dari bawah -- Pemda. Gubernur mengangkat Dewan Pengupahan Daerah beranggotakan semua instansi terkait dan pekerja maupun pengusaha. Lalu dewan pengupahan ini, dengan persetujuan gubernur, menyerahkan usulan kepada Menaker. Menakerlah yang kemudian menyerahkan usulan tadi pada Dewan Pengupahan Nasional (DPN). Berdasar rekomendasi DPN, Menaker berkonsultasi lagi -- sesuai petunjuk Presiden -- dengan Menko Prodis dan menteri terkait.
    UMR di masing-masing provinsi, kata Latief, berpegang pada UU maupun arahan GBHN. Yaitu, berdasarkan komponen KHM setara kebutuhan 3.000 kalori per hari. Komponen dalam KHM itu kemudian dicek dengan harga setempat mengingat harga di Jakarta dengan di Irian atau Banda Aceh berbeda. Selain itu, kenaikan UMR juga memperhatikan laju inflasi karena inflasi masing-masing daerah juga berbeda. (Republika).
    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

  • 1. Setsubun no hii:
  • Setsubun no hi jatuh pada setiap tanggal 2 Februari. Pada hari itu, di malam hari anggota keluarga dalam masyarakat Jepang, khususnya anak-anak akan melempar kacang kedelai ke halaman. Mereka mempercayainya sebagai simbol pengusiran roh jahat keluar dari rumah dan memanggil roh baik masuk ke dalam rumah. ‘Oni’ adalah lambang roh jahat, berbentuk raksasa bertanduk dan bertaring. Sebagai usaha pelestarian budaya, setiap keluarga membuat acara ritual tersebut semenarik mungkin menjadi suatu permainan di mana sang ayah mengenakan topeng oni dan menakut-nakuti anaknya sementara sang anak akan mengusirnya ke luar halaman dengan cara melempari kedelai ke sang oni.

  • 2. Kenkoku kinenbi:
  • adalah hari jadi negeri Jepang, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 11 Februari. Tanggal tersebut merupakan hari libur Nasional. Biasanya instansi dan sebagian rumah-rumah masyarakat Jepang akan memasang bendera kebangsaan. Tapi sepengamatan penulis, hanya sebagian kecil saja masyarakat Jepang yang memasang bendera di depan pintu gerbang halaman rumahnya pada hari tersebut.

  • 3. Valentine day:
  • atau yang di Indonesia disebut dengan hari kasih sayang, yang dirayakan pada setiap 14 Februari merupakan budaya yang diimpor dari negeri barat. Tetapi di Jepang, khususnya kawula mudanya sulit membedakannya dengan budayanya sendiri, sama halnya dengan christmas. Yang menarik perhatian, valentine day di Jepang merupakan hari kasih sayang yang hanya diungkapkan oleh kaum hawa ke kaum adam, dan tidak sebaliknya. Sejak pertengahan Januari sudah banyak kita lihat paket coklat atau parcell yang berisi kosmetik hingga ke pakaian dalam cowok tersedia mulai dari boutique hingga ke convenient store. Hampir semua anak muda merayakannya, dan jejaka-jejaka yang tidak menerima kiriman coklat atau parcell biasanya merasa minder … Penulis pikir, hebat sekali pengaruh iklan dan komasaaru terhadap mereka dan tentu saja pola konsumtif begini banyak menguntungkan para pelaku bisnis.

    ke atas

    OutLook

  • Ski to Onbara..., don’t miss it……
  • Acara yang ditunggu-tunggu ini akan diadakan pada tanggal 15 Februari mendatang (berdasarkan kesepakatan anggota pada pendaftaran). Hingga saat ini sudah terdaftar 25 orang anggota PPI Okayama beserta keluarga dan mungkin juga beberapa anggota PPOI (Perhimpunan Persahabatan Okayama Indonesia/red). Mohon bagi anggota yang berminat ikut tapi belum mendaftar segera menghubungi mas Ari atau sekretaris PPI Okayama lewat e-mail, telepon, surat... ya lewat apa aja dech. Untuk informasi jam keberangkatan, biaya dll. akan disebar-luaskan lewat e-mail, surat edaran atau telpon.

  • Deadline paper untuk Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai
  • Bagi reka-rekan anggota PPI Okayama yang berminat menyajikan paper ilmiah pada acara Temu Ilmiah I PPI Korda Kansai, deadline pengiriman abstrak adalah tanggal 10 Februari via pos atau 12 Februari via e-mail. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi carik PPI Okayama.

  • Sayounara Party
  • Untuk menglepas kepulangan beberapa anggota PPI Okayama ke tanah air, yaitu mas Jati, teteh Tiara dan teteh Erly (kecuali beli Sukrasena yang akan pulang lebih dulu), PPIO merencanakan akan mengadakan acara Sayounara Party pada hari Sabtu, 22 atau Minggu, 23 Februari. Diharapkan kerjasama semua anggota PPI untuk terlaksananya acara ini. Rekan-rekan di Kaikan siap khan untuk urusan konsumsi??? Hayoo… siapa yang siap jadi ketua panitia-nya....????

  • Merencanakan partisipasi dalam beberapa event
  • Fureai Sentaa (a/n Honjo san), per telefon melalui lae Siagian, memberitahukan bahwa 23 & 24 Maret '97 (Sabtu dan Minggu) akan diadakan Haru Matsuri. PPI Okayama dimohon kesediaan kita untuk membuka stand masakan Indonesia seperti matsuri sebelumnya.
    Melalui perantaraan Honjosan juga, PPI Okayama diminta untuk berpartisipasi pada acara Aatorando Kurashiki (Artland Kurashiki Festival...kanaa??) pada bulan Mei y.a.d. di Kurashiki. Untuk kepastian acara serta tanggal pelaksana-annya, PPI Komisariat Okayama akan dihubungi lagi oleh panitia secara langsung.

    ke atas

    Khusus

  • Selamat Idul Fitri 1417H

  • Kepada segenap pembaca Media PPI Okayama yang beragama Islam di mana saja berada, seluruh staf Redaksi Media PPIO dan pengurus PPI Komisariat Okayama mengucapkan Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1417H, Mohon Maaf Lahir & Batin, 'Ied Mubarrok.

    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version