Media PPI Okayama Edisi Mei 1996

Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Hadi Susilo Arifin
Tim Redaksi : Adli, Arifin Siagian, Hadi Susilo Arifin, Usman Ahmad, Yohanes Alen
Alamat Redaksi : Tani Manari 1-15-3, Okayama 700
Tel/Fax : (086) 255-7197

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...

Sekapur Sirih

Pembaca Media PPI Okayama, selamat bertemu kembali dalam edisi ke 5 bulan Mei 1996. Sekalipun pada bulan Mei ini kegiatan kita tidak terlalu marak, tetapi sajian Media PPI Okayama diusahakan lebih bervariasi sehingga dapat menjadi "teman hiburan Anda di akhir bulan".
Semakin memanasnya udara di awal summer ini semoga tidak membuat lekang aktivitas kita baik dalam belajar maupun kegiatan ekstra lainnya. Media PPI Okayama pun terbukti masih bisa meliput beberapa kegiatan anggota PPI Komisariat Okayama, antara lain liputan partisipasi pada Amigo de Spain Festival di Tamano-shi, menerima kunjungan staf KJRI Osaka serta beberapa liputan kegiatan lainnya. Pada edisi ini dapat pembaca ikuti kolom-kolom rutin, serta sajian ‘tip bulan ini’ berupa resep masakan yang semoga memberi variasi menu Anda di musim panas. Terkumpulnya formulir pendaftaran/ pendaftaran ulang anggota PPI, pada terbitan kali ini pula kami lampirkan daftarterbaru anggota PPI. Agar terbitan Media PPI Okayama dapat berlanjut, sekali lagi kami harapkan masukan tulisan dari rekan-rekan anggota PPI maupun pembaca lainnya untuk mengisi kolom-kolom yang tersedia.
Sekali lagi bahwa udara di Okayama akan semakin panas dan pada bulan-bulan mendatang akan semakin terasa "mushi atsui", udara panas seiring dengan kelembaban tinggi menyebabkan badan kita terasa berat dan lengket. Jangan lupa, jaga diri dan kesehatan baik-baik, dan selamat belajar.

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Kang Wawan menjemput keluarga

  • Kang akan berada di Indonesia dari tanggal 8 hingga 25 Mei 1996 dalam rangka menjemput keluarganya. Pada 26 Mei mereka sekeluarga telah tiba di Okayama dengan selamat. Kepada teteh Indah, neng Dinitha dan cep Akira, segenap warga PPI Komisariat Okayama mengucapkan selamat datang, Nihon e youkoso, semoga cepat beradaptasi.

  • Bendahara PPI dijabat teteh Tiara

  • Sehubungan dengan kepergian sementara kang Wawan ke Indonesia, bendahara PPI dijabat oleh teteh Tiara sampai dengan ada pengumuman berikutnya dari Ketua PPI. Oleh karena itu segala urusan yang menyangkut soal keuangan (pembayaran iuran dan sebagainya) mohon berhubungan dengannya. Bagi staf PPI dan panitia kegiatan insidentil yang meng-claim pengeluaran keuangan dimohonkan menyertakan kuitansi atau rincian biayanya secara jelas. Sebaliknya setiap pembayaran iuran, anggota juga berhak meminta tanda bukti pembayaran. Hal tersebut akan sangat membantu kelancaran tugas bendahara dan ketertiban organisasi.

  • Hallo yang berulang tahun di bulan Juni

  • Diam-diam teman kita yang di kepalanya selalu melekat salju abadi, bang Adli, akan berulang tahun yang ke 35 pada 11 Juni yang akan datang. Ngomong-ngomong kalau di Aceh, setiap hari ulang tahun dirayakan tidak bang? Kalau kagak, dirayain dong mumpung di Okayama. Okay, selamat dan semoga semakin berjaya di masa mendatang.

  • Hari Besar Nasional

  • Pada bulan Mei dan Juni terdapat 3 hari besar nasional, yaitu Kenaikan Isa Almasih (16 Mei), Tahun Baru Hijriah (19 Mei) dan Hari Raya Waisak (2 Juni). Kepada para pembaca Media PPI Okayama yang merayakan, selamat merayakannya.

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Pengumpulan Kartu Pemilih Luar Negeri

  • Sekretariat PPI Komisariat Okayama dan Ketuanya, kang Hadi, menerima mandat dari KJRI Osaka untuk menampung secara kolektif Kartu Pemilih Luar Negeri dan Daftar Jumlah Penduduk Warganegara Republik Indonesia yang berada di Luar Negeri.
    Kartu-kartu yang diterima melalui pos maupun secara langsung tersebut berjumlah 30 berasal dari anggota PPI Komisariat-komisariat Okayama, Tottori, Ehime, Yamaguchi dan Shimane. Anggota PPI Okayama sendiri ada yang sudah terlanjur mengirim ke KBRI Tokyo, karena mereka menerima kiriman kartu kuning ganda baik dari KBRI maupun dari KJRI.
    Lembar contoh pengisian dari KJRI Osaka yang relatif kurang jelas/konsisten dan ada sedikit perbedaan dengan lembar penjelasan dari KBRI Tokyo tentang bagian tanda terima pada kartu kuning, menyebabkan sebagian pengisi tidak menyobek bagian tanda terima yang telah ditandatangani "pendaftar" tersebut. Hal lain adalah kerancuan pengisian data khususnya pada Daftar Jumlah Penduduk. Bagi rekan-rekan di Okayama yang merasa belum memegang tanda terima (kartu kuning) silakan menghubungi sekretariat PPI, sedangkan yang dari kota lain Ketua PPI akan mengirimnya kembali melalui pos. Dan bagi pembaca yang belum menerima kiriman kartu kuning dipersilakan mengambil/menghubungi sekretariat PPI Komisa-riat Okayama. Pendaftaran ulang akan ditutup pada 20 Juli 1996.

  • Amigo de Spain Festival di Tamano-shi

  • Pada hari Minggu, tanggal 26 Mei 1993 telah berlangsung matsuri tahunan di kota pelabuhan Uno, Tamano-shi, Okayama. Matsuri yang diberi nama Amigo de Spain Festival ini seperti tahun sebelumnya merupakan arena berbagai macam bazar dan pertunjukan dengan acara utamanya adalah pawai/parade busana yang dilombakan.
    Pada tahun ini parade busana tersebut diikuti oleh 19 grup terdiri dari grup-grup Jepang, masyarakat asing, dan mahasiswa asing yang berdomisili di Okayama. Nama Indonesia sendiri dibawakan oleh dua kelompok. Kelompok pertama dengan urutan barisan ke 10 yaitu 24 kenshuusei Teikoku membawakan parade pakaian Upacara Adat Pengantin Indonesia. Arak-arakan mereka dilengkapi para pagar ayu, mempelai pengantin yang dinaungi payung kebesaran berhias kertas mas dan didampingi dua pasang orang tuanya, serta pembawa lamaran/seserahan, juga ada kelompok penari. Kelompok kedua dengan urutan barisan juru kunci, yaitu nomor 19 adalah kelompok PPI Okayama dengan parade pakaian Upacara Pengantin Sunat. Pasukan yang dipimpin teteh Pipin ini beranggotakan 8 orang, yaitu bung Grevo sebagai pemandu jalan (membawa name board nama negara dan tema merangkap pembawa stereo set, pengganti tanjidor atau terbang musik pengiring pengantin sunat), mas Djati bertindak sebagai pengawal/ponggawa yang membawa dua umbul-umbul merah putih sekaligus berdemonstrasi pencak silat, beli Nyoman yang memang belum disunat menjadi lakonnya yaitu si pengantin sunat, mas Yunus sebagai pembawa payung kebesaran yang mengiringi pengantin sunat, mpok Rita dan mas mBambang pura-pura jadi ibu & bapak si pengantin sunat, sedangkan teteh Pipin dan kaka Andi membawa tumpeng dan bekakak ayam. Sementara itu peserta asing lainnya datang dari kelompok Cina, Malaysia, Brazilia, Spanyol, dan Turki.
    Kesuksesan kelompok PPI tahun lalu yang memperoleh hadiah urutan II, tahun ini diperbaiki oleh kelompok kenshuusei Teikoku yang merebut hadiah urutan I dan kelompok PPI puas dengan merebut hadiah khusus, masing-masing menerima 10 man en dan 2 man en. Selain hadiah tersebut seluruh participant asing termasuk suporter masing-masing negara mendapat omiyage T-shirt dan kartu telefon 50 pulsa. Kepada segenap kenshuusei Teikoku dan anggota PPI yang telah membawa dan mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang di Tamano-shi, PPI Komisariat Okayama menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas usaha teman-teman dan omedetou, selamat atas segala keberhasil-annya. Gokurosama deshita.

  • Kunjungan staf KJRI Osaka ke PPI Okayama

  • Pada hari Selasa, 28 Mei 1996 PPI Komisariat Okaya-ma menerima kunjungan 2 staf Konsulat Jendral Republik Indonesia, Osaka. Beliau adalah Bapak Bambang (Kasubag. TU) dan Bapak Barlian (bid. Ekonomi).
    Mas Bambang dan mas Barlian (panggilan ‘mas’ ini sesuai permintaan beliau/red.) tiba di halaman Okayama University International House pukul 13.00 on time disambut oleh ketua PPI, kang Hadi. Pertemuan tersebut berlangsung di Conversation Hall, yang dihadiri oleh sebagian anggota PPI yaitu lae Arifin, bang Usman, mas Yunus, teteh Pipin, teteh Erli, kang Wawan, kaka Andi, dan bang Adli. Kita maklumi anggota lain tidak bisa hadir karena mereka terikat dengan jadwal kegiatan di laboratorium yang tidak bisa ditinggalkan.
    Pembicaraan yang berlangsung sekitar 2 jam diawali dengan obrolan ringan dan adanya beberapa pertanyaan dari hadirin mengenai perpanjangan passport, pembuatan akta kelahiran, serta beberapa masukan kepada pihak KJRI mengenai informasi keadaan para kenshuusei yang berada pada perusahaan-perusahaan di Okayama dan sekitarnya. Dari pihak mas Bambang dan mas Barlian juga menyampaikan undangan pendahuluan secara lisan kepada PPI Komisariat Okayama tentang acara perpisahan dengan Bapak Subagyo (Konjen) dan Ibu di Wisma Indonesia, Kobe pada 22 Juni 1996 yang akan datang. Selanjutnya dilakukan penyerahan Kartu Pemilih Luar Negeri dari kang Hadi kepada mas Bambang yang kemudian beliau langsung memberikan penjelasan-penjelasan tentang Pemilu, batas waktu pendaftaran ulang, dan berlakunya kartu AB bagi teman-teman yang kelak waktu Pemilu sudah berada di Indonesia. Juga diinformasikan bahwa semua suara pemilih yang berada di luar negeri akan masuk ke wilayah DKI Jakarta.

    ke atas

    Info Pendidikan

  • Okadai dan Japan Education Fair di Jakarta

  • Seperti tahun-tahun sebelumnya, Okayama University bersama puluhan universitas Jepang lainnya sekitar minggu ke 3 bulan Juni 1996 juga akan berpartisipasi dalam Japan Education Fair yang digelar di salah satu Hotel berbintang lima di Jakarta. Tujuan pameran tersebut adalah memberikan informasi dan gambaran pendidikan tinggi secara langsung dari perguruan tinggi Jepang kepada masyarakat Indonesia, sekaligus menjaring peminat untuk bersekolah di sini.
    Sehubungan dengan hal tersebut di atas, seperti tahun lalu, kang Hadi diminta bantuan untuk men-translate brosur prospektus Okayama University ke dalam bahasa Indonesia. Brosur tersebut berisi riwayat Okadai, fakultas-fakultas dan sekolah pasca sarjana berikut departemen-departemen yang tersedia di Okadai, serta sekilas tentang kampus Okadai dan kota Okayama. Pada pameran tersebut, kepada stand Okadai kang Hadi juga menitipkan Daftar Nama Anggota PPI untuk dibagikan ke pengunjung yang berminat akan belajar ke Okadai. Dengan asumsi, diketahuinya bidang studi, alamat, nomor telefon & facimile, serta e-mail anggota PPI, mereka dapat mengkontak bila mereka membutuhkan informasi lebih jauh yang berhubungan dengan bidang studi kita.

  • Lomba Karya Tulis Ilmiah II dan Temu Ilmiah V

  • Sesuai dengan isi leaflet Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) II Mahasiswa Indonesia 1996 dan leaflet undangan makalah (Call for Papers) Temu Ilmiah (TI) V di Tokyo, 28-30 Agustus 1996, kami sarikan isinya di bawah ini. LKTI II bertema "Peningkatan Kualitas Bangsa Indonesia untuk Menghadapi Tantangan Era Globalisasi dalam Tahapan Pembangunan Mendatang". Lomba tersebut terbuka bagi individu, kelompok, maupun perwakilan komisariat PPI- Jepang. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan tampilnya para peneliti dengan karyanya yang mampu menjawab tantangan serta persoalan dalam pembangunan bangsa. Bersamaan dengan LKTI II yang akan diselenggarakan pada 28-30 Agustus 1996 di Tokyo, PPI Jepang juga menyelenggarakan Temu Ilmiah V. Acara yang bertema " Me-nuju Kemandirian Bangsa dalam Menyongsong Pembangunan Indonesia Abad 21", bertujuan sebagai wadah tukar menukar informasi, melatih kemampuan akademis dalam penulisan dan presentasi, serta mempererat tali persadauraan antar pelajar di Jepang. Keterangan LKTI II dan TI V lebih lanjut dapat dibaca pada leaflet-leaflet yang terlampir pada Media PPI Okayama edisi Juni 1996 ini. Dihimbau kepada anggota PPI Komisariat Okayama untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Sekretariat akan membantu mengkordinasikannya apabila ada rekan-rekan yang berminat mengikutinya.
    ke atas

    Dapur PPI

    Seperti biasanya, dapur PPI mengatur menu surat keluar masuk dari/ke sekretariat, sebagai berikut:

  • Tanggal 14 Mei, mengirim surat ucapan terimakasih kepada Banquet Supply Corporation (sponsorship acara Momo Taro Matsuri) sekaligus mengirim 3 lembar foto tarian Indonesia yang ditampilkan pada acara Momo Taro, 21 April 1996.
  • Tanggal 16 Mei, terima surat dari Ketua Baru PPI Korda Hiroshima yang bermarkas di Matsuyama. Surat tersebut berisi ‘Hasil Rapat Korda Hiroshima’, di mana Ketua Komisariat Okayama diputuskan sebagai salah satu Pembantu Umum bersama Ketua-ketua Komisariat lainnya dan diminta kesediaannya untuk mengisi kedudukan Wakil Ketua PPI Korda Hiroshima.
  • Terima leaflet Lomba Karya Tulis Ilmiah II dan leaflet Undangan Makalah Temu Ilmiah V masing-masing 10 ex. dari Panitia LKTI PPI Pusat, Tokyo (20 Mei 1996).
  • Tanggal 23 Mei terima leaflet LKTI II dan Temu Ilmiah V masing-masing 3 ex. dari PPI Korda Kansai.
  • Tercatat telah diterima 6 e-mails dari PPI Korda Kansai yang menginformasikan hal-hal sebagai berikut:

  • Pembuatan Kartu Anggota PPI Korda Kansai akan selesai awal Juni, untuk hal tersebut PPI Komisariat Okayama telah mengirim Daftar Terbaru Anggota PPI dan keluarga. Kelak, kartu anggota tersebut berlaku untuk fasilitas discount ticket Garuda Indonesia serta fasilitas IDC (?).
  • Rencana Rapat Korda Kansai pada 23 Juni 1996 yang akan diselenggarakan di Osaka. Telah ditunjuk Sdr. Suroso (Ket. PPI Kom. Osaka) sebagai Ketua Pelaksana Pemilihan Ketua Baru Periode 1996/97 serta acara serah terima jabatan. Pada hari itu juga akan dilaksanakan seminar dengan pembicara Bapak Tony Manulang, Konsul Muda KJRI Osaka. Mail berikutnya memberitahu bahwa pada hari dan tempat yang sama juga akan diselenggarakan acara perpisahan dengan Bapak Subagjo (Konjen Osaka) dan Ibu, juga perpisahan dengan Bapak Aldi (Direktur Nusantara Gas/Far East Oil Co.).
  • Kerjasama PPI Korda Kansai dengan Garuda Indonesia telah disepakati pada 23 Mei 1996. PPI Korda Kansai telah mengeluarkan surat Penugasan No. 007/ Kansai/V/96 kepada Sdr. Rahmat Ceha (Tel/Fax 0722-50-9116, e-mail pss@ie.osakafu-u.ac.jp) dan Sdr. Krisantini Rahayu (Tel 0722-86-3861) sebagai penghubung anggota PPI dan Garuda Indonesia. Bagi teman yang akan menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia, silakan menghubungi alamat di atas.
  • Keuntungan dari tiket Garuda Indonesia dibagikan kepada Komisariat PPI yang anggotanya menggunakan jasa Garuda Indonesia. Tercatat 7 orang anggota PPI Okayama telah menggunakan jasa PPI-Garuda hingga April 1996, maka PPI Okayama akan menerima fee sebesar 7000 yen. Uang tersebut akan diserahkan pada tanggal 23 Juni saat rapat di Osaka nanti dari PPI Korda Kansai ke PPI Komisariat Okayama.
  • Informasi e-mail lainnya, adalah sepintas tentang polemik di PPI net mengenai status PPI Komisariat Okayama, dan juga ada sepintas keterangan dari Ketua PPI Korda Kansai tentang kejadian di saat Kongres XXII PPI Pusat, 1995 berlangsung, bahwa disepakati sebelum ditetapkan dalam AD/ART hendaknya PPI Komisariat Okayama dihubungi terlebih dahulu.
  • ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Undangan KJRI dan PPI Korda Kansai

  • Adanya undangan acara perpisahan Bapak Subagyo dan Ibu (di Wisma Indonesia, Kobe) dari KJRI Osaka pada 22 Juni serta undangan rapat PPI Korda Kansai (pemilihan Ketua PPI Korda Kansai 1996/97, serah terima jabatan, serta seminar) pada 23 Juni di Osaka, PPI Komisariat Okayama merencana-kan akan mengirimkan perwakilan sekitar 5-7 orang. Khusus-nya kepada staf PPI juga anggota yang berminat mohon segera mendaftar ke Sekretariat. Hal tersebut diperlukan untuk reconfirm dengan pihak KJRI maupun PPI Korda Kansai.
    Sekretariat akan menanggulangi biaya perjalanan pp dengan kereta biasa, sedangkan akomodasi penginapan akan mencoba minta bantuan pengurus PPI Korda Kansai/Komisariat Kobe/Komisariat Osaka.
  • Foto pada formulir pendaftaran anggota PPI

  • Formulir pendaftaran/pendaftaran ulang anggota PPI telah terkumpul semuanya (22 anggota) di sekretariat, tetapi ada beberapa yang tidak dilengkapai dengan pasfoto sebagai salah satu persyaratannya. Kepada rekan-rekan yang namanya tercantum di bawah ini mohon segera menyerahkan posfoto ke sekretariat, yaitu Bambang Trisakti, Yohanes Allen dan Wawan Hermawan.
  • Berita Gembira

  • Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin.... Inilah kalimat yang paling tepat untuk mengawali berita ini. Telah lahir bayi perempuan kami pada hari Minggu, 26 Mei 1996, pukul 17:32 di Saiseikai Byoin, dengan berat 2680 gram. Lahir dalam kondisi dan melalui proses yang normal, keduanya kini dalam keadaan sehat.
    Selanjutnya bayi kami akan kami beri nama: DIAN INAYAH, yang artinya kurang lebih cahaya pertolongan (Allah). Semoga bayi ini dapat mencapai usia dewasa, mensyukuri karunia-Nya, dan berbakti pada pencipta-Nya serta pada orang tuanya. Amin ya rabbal 'alamin.

    Billahittaufik Walhidayah,
    Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Usman Ahmad & Anis Noviati

    Dengan tibanya berita di atas, kami segenap staf dan anggota PPI Komisariat Okayama mengucapkan ‘Selamat Berbahagia’ kepada bang Us & mbak Anis atas kelahiran putri pertama. Semoga si kecil kelak menjadi anak solekhah. Amin
  • Tip Bulan Ini

  • IKAN SANTAN LEMON, bahan terdiri dari:
    a) seekor ikan berat 500 g; b) setengah bawang bombay; c) 4 siung bawang putih; d) 1 buah piman merah; e) 1 buah tomat; f) ˝ sendok tea turmeric powder; g) 2 buah asam kandis; h) 125 g coconut powder; i) ˝ buah lemon; j) daun selada.
    Cara membuatnya, sbb.:
    a) seekor ikan seberat 500 g merupakan yang paling pas untuk masakan ini, misalnya ikan ‘tai’, setelah dibersihkan kedua sisi badan ikan disayat-sayat berjarak 2.5 cm. Kemudian dikucuri perasan lemon, dan digoreng; b) bawang bombay diiris, sementara bawang putih dan setengah buah piman digiling halus, kemudian digoreng bersama-sama asam kandis dan turmeric sampai keluar aroma sedap. Sisa piman dipotong empat bagian dan digoreng tersendiri sampai agak layu, c) ikan yang telah digoreng, gorengan bumbu dan santan yang telah dicairkan dimasukkan bersama-sama ke dalam panci serta dipanaskan dengan nyala api sedang hingga mendidih. Kemudian dimasukkan gorengan piman dan tomat yang sudah dipotong 4 bagian. Sesuaikan rasa asin dengan selera. Setelah 5 menit, masakan siap dihidangkan. Cara penyajian: ikan diletakkan pada sebuah piring besar dihiasi dengan selada, kemudian tuangkan gulai santan kental serta piman merah dan tomat secukupnya, sementara sisa gulai di tempatkan pada wadah lain. Penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi uda Alen di ppi no daidokoro, telefon (086) 256-0882. Nah, selamat mencoba…..
    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Bintang divonis 34 bulan

  • Sepanjang sejarah Orde Baru, inilah pertama kali seorang bekas anggota parlemen diganjar hukuman penjara. Doktor Sri Bintang Pamungkas dihukum penjara dua tahun 10 bulan. Rabu, 8 Mei 1996, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, bekas anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan ini dinyatakan majelis hakim terbukti menghina Presiden Republik Indonesia ketika berceramah di Technische Universitet Berlin pada 9 April 1995.
    Vonis yang diketok setelah majelis hakim yang dipimpin Sjoffinan Sumantri bersidang 28 kali sejak 8 November tahun lalu itu memang lebih ringan ketimbang tuntutan empat tahun penjara dari Jaksa P.Sitinjak. Tapi, Bintang menganggap putusan ini tak adil dan langsung menyatakan naik banding. Begitupun para pembelanya, antara lain Adnan Buyung Nasution dan Luhut Pangaribuan. Keputusan ini juga diprotes sekitar 500 orang pendukung Bintang yang memadati ruang sidang dan halaman gedung pengadilan. Bahkan, saking kesalnya, seorang pemuda melemparkan sepatunya ke mimbar majelis hakim. Peristiwa langka ini mengingatkan orang kepada ulah Mimi Lidyawati di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 8 Agustus 1987, yang juga karena kecewa terhadap putusan hakim, lalu melemparkan sepatunya ke arah hakim duduk. (dikutip dari Tempo Interaktif)
  • Setelah 129 hari yang menegangkan

  • TIMIKA, drama penyanderaan 129 hari itu berakhir Rabu (15/5). Sembilan sandera yang disekap Gerombolan Pengacau Keamanan (GPK) Irian Jaya berhasil dibebaskan dalam suatu operasi militer. Namun, dua sandera warga Indonesia, Navy Th Panekenan dan Yosias Mathias Lasamahu ditemukan tewas dengan luka bacok. Di pihak GPK, dilaporkan delapan orang tewas dan dua lainnya ditangkap.
    Setelah dibebaskan, seluruh eks sandera dievakuasi dari Mampenduma ke Timika, selanjutnya dilakukan serah terima dari Satuan Tugas (Satgas) Pembebasan Sandera kepada pihak Kodam VIII/Trikora. Usai serah terima, 11 eks sandera, termasuk jenazah Nevy dan Yosias diterbangkan ke Jakarta. Pada 14 Mei, pukul 19.35, pesawat Hercules C-130 mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Para eks sandera keluar satu per satu didahului Komandan Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto. Eks sandera muncul dalam kaos putih tanpa kerah dengan lambang bendera RI pada bagian dada. Kasum ABRI Letjen TNI Soeyono menyambut, memeluk, dan menyalami mereka satu per satu.
    Operasi militer bersandi "Operasi Satgas Cendera-wasih" di Mapenduma Irja, itu merupakan langkah akhir Satgas ABRI, setelah selama empat bulan lebih, sejak 8 Januari 1996, ABRI bersikap persuasif. Di antaranya ABRI memberikan kesempatan kepada Palang Merah Internasional (ICRC) dan pemuka agama di wilayah itu untuk melakukan perundingan dengan GPK. Namun hasilnya tak menggembi- rakan, bahkan ICRC 1 pekan sebelumnya menyatakan mundur.
  • Unjuk rasa soal Eddy Tansil di DPR & Bepeka

  • Sekitar 500-an pemuda yang menamakan dirinya Komite Nasional Anti Korupsi-Kolusi hari Kamis (23/5) melakukan unjuk rasa di DPR dan Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (Bepeka). Di DPR pengunjuk rasa ingin bertemu Ketua DPR Wahono namun gagal. Kemudian, mereka "long march" menuju gedung Bepeka untuk menemui Ketua Bepeka JB Sumarlin juga gagal. Pengunjuk rasa tiba di DPR sekitar pukul 10.30. Mereka membawa poster-poster yang mengecam kaburnya Eddy Tansil dan mencela tindakan Sudomo, JB Sumarlin, Oetojo Oesman, dan Sjahrir. Nama Gani Djemat yang menjadi pengacara Eddy Tansil juga dibawa-bawa. Di DPR, beberapa kelompok membagikan pernyataan tertulis. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta dalam pernyataan sikap yang ditandatangani George Edwin Sugih Arto (Ketua Umum) dan Ahmad Gazali Baadilla (Sekum) menyesalkan terjadinya kecerobohan oknum petugas LP yang mengakibatkan Eddy Tansil kabur. HMI Jakarta juga menuntut agar Sudomo, Sumarlin, dan Oetojo Oesman dan seluruh pejabat instansi terkait dalam kasus larinya Eddy Tansil mengundurkan diri dari jabatannya agar stabilitas politik dan keamanan tetap terjamin. Pada saat unjuk rasa berlangsung di DPR, Menteri Kehakiman Oetojo Oesman sedang melakukan rapat kerja dengan Panitia Khusus (Pansus) membahas RUU Perairan. Sekitar pukul 12.00 rapat kerja berakhir, dan Menkeh Oetojo Oesman meninggalkan DPR lewat pintu belakang. (dikutip dari Kompas).
    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama
    Kembali ke halaman utama