Media PPI Okayama Edisi Juni 1996

Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Hadi Susilo Arifin
Tim Redaksi : Adli, Arifin Siagian, Hadi Susilo Arifin, Usman Ahmad, Yohanes Alen, Tiara PRV Rachman
Alamat Redaksi : Tani Manari 1-15-3, Okayama 700
Tel/Fax : (086) 255-7197

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...

Sekapur Sirih

Media PPI Okayama edisi nomor ke enam hadir di hadapan para pembaca sekalian, selamat berjumpa kembali. Dalam kurun enam bulan setelah diterbitkan edisi nomor perdana, kami dapat menjumpai pembaca secara reguler pada setiap akhir bulan. Memang, seusia dua musim atau satu semester ini merupakan perjalanan yang sangat singkat, tetapi kehadiran Media PPI Okayama merupakan suatu usaha serius para anggota dewan redaksi yang ingin menjadikannya sebagai media informasi baik di dalam maupun di luar PPI Komisariat Okayama. Oleh karena itu mulai akhir Juni 1996 Media PPI Okayama (mulai edisi nomor pertama hingga nomor terbaru) dapat dibaca melalui media electronic dengan cara meng-click halaman Home Page PPI Okayama: http://www.lookup.com/Homepages/ 81131/ahmad.html
Selain liputan kegiatan rutin, edisi kali ini kami menyajikan pula liputan khusus pengiriman delegasi PPI Komisariat Okayama pada acara Malam Perpisahan dengan Keluarga Bp. Drs. Subagiyo Wiryohadisubroto di Wisma Mikage, Kobe serta acara Rapat PPI Korda Kansai di Osaka pada 22 dan 23 Juni yang lalu. Sementara itu hasil diskusi informal dengan Konsul Muda Bp. Tony Manulang, SH tentang kiat menghadapi pertemuan/ceramah Tim-Tim yang akhir-akhir ini bermunculan di kota Okayama dan sekitarnya, juga disajikan pada terbitan kali ini.
Akhir kata, segenap dewan redaksi mengucapkan selamat membaca Media PPI Okayama, semoga dapat menjadi teman Anda di akhir bulan. Dan selamat belajar, semoga kesuksesan akan senantiasa menyertai kita semua.

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Menengok Inayah-chan

  • Pada hari Minggu, 9 Juni 1996 PPI Komsat PPI Okayama beserta hampir seluruh anggotanya dengan ketua rombongan mas Yunus mengadakan kunjungan ke keluarga bang Usman dan mbak Anis dalam rangka menengok atarashi akachan: Dian Inayah.
    Bertepatan pada hari kunjungan tersebut di rumah bang Us diadakan acara selamatan dan pengajian. Sekali lagi kepada keluarga bang Us, kami mengucapkan selamat berbahagia atas kehadiran putri tercinta, semoga kelak menjadi anak sesuai harapan orang tuanya. Amin ya robbal alamin.

  • Masakan Indonesia di Tsudaka Koukuminkan

  • Pada musim panas tahun lalu kang Hadi pernah berkunjung ke salah seorang warga Jepang di Okayama (seorang Dosen Hiroshima University) dengan membawa oleh-oleh masakan Indonesia. Beberapa bulan kemudian ada undangan untuk mendemonstrasikan masakan Indonesia tersebut di Tsudaka Koukuminkan. Kesepakatan waktu terlaksana pada 11 Juni 1996.
    Di dapur Tsudaka Koukuminkan yang besar dan lengkap, kang Hadi mendemonstrasikan sekitar 2 jam dari pembuatan hingga penyajian masakan Indonesia untuk 20 orang hadirin yang terdiri dari 18 wanita dan 2 pria. Adapun menu yang dibuat adalah nasi uduk, teri kacang dan dadar, sambal goreng kerang, acar kuning, kerupuk udang dan emping melinjo, serta minuman penutup es buah nangka, rambutan dan manggis.

  • Mengenalkan Indonesia di forum International

  • Teteh Pipin yang sungguh piawai dalam berbahasa Jepang (dari Jurusan Bahasa Jepang/red.), akan tampil mengenalkan Indonesia meliputi alam, kebudayaan dan adat kebiasaan serta lain-lainnya di lantai III Okayama-ken Sogo Bunka Sentaa pada tanggal 13 Juli 1996, pk. 14.00-16.00.
    Selain akan disampaikan presentasi oral dan diskusi, pada kesempatan tersebut juga akan dilakukan presentasi poster-poster dan pemutaran slide tentang pakaian adat, pemandangan alam Indonesia dan lain sebagainya.

  • Teteh Pipin akan masuk ke Rumah Sakit

  • Pada tanggal 28 Juni masuk informasi di meja redaksi bahwa teteh Pipin akan dirawat di Rumah Sakit Okayama University mulai tanggal 1 Juli 1996 dan akan menjalani operasi di bagian telinga pada tanggal 4 Juli. Diperkirakan perawatan di rumah sakit akan memerlukan waktu selama 2 bulan. Beliau mengajukan permohonan istirahat dalam membantu kegiatan PPI khususnya menghadapi acara Indonesian Day yad.
    Kepada teteh Pipin, kami semua rekan-rekan di PPI Okayama akan siap membantu semampu kami. Jaga kesehatan baik-baik untuk menghadapi waktu operasi, dan semoga lekas sembuh... odaijini.

  • Yanti Juara I Japanese Speech Contest

  • Yanti, kenshuusei dari Teikoku merebut juara I lomba pidato bahasa Jepang yang diselenggarakan di Tamano-shi Okayama-ken pada tanggal 23 Juni yang lalu. Materi pidato yang bertema Dasar Negara Pancasila dapat menyisihkan rival lainnya yang di antaranya adalah ryuugakusei dari Spain dan Brazil. Buat Yanti, omedetou... Semoga keberhasilan Yanti dapat memacu rekan-rekan lainnya untuk tampil mengenalkan Indonesia pada berbagai forum International, khususnya untuk masyarakat Jepang.
  • Selamat Datang Buat beli Sukanten

  • Seorang staf Universitas Udayana yang mengikuti program ronpaku di Okadai, beli I Wayan Sukanten telah tiba kembali di Okayama pada 31 Mei yang lalu. Kedatangan pada tahun ke tiga ini diharapkan sebagai tahap akhir penyelesaian studi S-3-nya. Baiklah, kita ucapkan selamat datang kembali di PPI Komsat Okayama, semoga lancar & berhasil menyelesaikan studi tepat pada waktunya.
    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Home Page PPI Okayama

  • Tenaga sukarelawan di PPI Okayama, bang Usman, telah merevisi home page PPI Okayama yang sebenarnya telah dibangunnya sejak beberapa waktu sebelumnya. Pada tanggal 11 Juni 1996, home page PPI Korda Kansai telah me-linked home page PPI Okayama sehingga membuka peluang bagi pengunjung home page Korda Kansai juga dapat melongok home page Komsat Okayama.
    Bang Usman akan terus membenahi halaman-halaman home page tersebut selain menyajikan susunan organisasi dan daftar anggota PPI Komsat Okayama, juga sudah dapat ditengok pemberitaan Media PPI Okayama dari edisi perdana hingga edisi terbaru. Selanjutnya kita juga dapat mengunjungi daftar alumni PPI Komsat Okayama, serta jenis dan jadwal kegiatan rutin kita selama kurun waktu satu tahun. Kepada para pembaca yang ingin bersilaturahmi ke home page PPI Okayama silakan click alamat yang tercantum di Sekapur Sirih.

  • Rapat Calon Delegasi Okayama ke Osaka

  • PPI Okayama yang beranggotakan 23 orang memutuskan mengirimkan delegasi ke Rapat PPI Korda Kansai sejumlah 6 orang dengan berpedoman dalam persidangan yang disebut "peserta rapat" adalah 1/3 jumlah anggota dari setiap Komsat. Dengan mengirim 6 orang, sebenarnya delegasi Okayama masih di bawah kuota yang diberikan, yaitu 8 orang.
    Pada tanggal 20 Juni para calon delegasi mengadakan rapat kecil bertempat di lobby Okayama University International House. Rapat tsb. membahas agenda-agenda yang akan dibicarakan dalam rapat nanti, dan memutuskan perwakilan yang akan menghadiri sidang-sidang komisi. Untuk itu, kang Hadi dan teteh Pipin akan mengikuti sidang Komisi A (AD/ART), bang Adli dan teteh Tiara dialokasikan untuk mengikuti sidang Komisi B (Program Kerja dan RAPB) dan mas Yunus dan teteh Erli akan menghadiri sidang Komisi C (Pemilihan Ketua Korda). Perencanaan dan penentuan perwakilan pada setiap komisi bertujuan agar para anggota delegasi yang dikirim atas biaya organisasi ini tidak duduk melamun, tetapi mempersiapkan dan mempelajari agenda rapat dengan baik serta dapat mengikuti rapat dengan tujuan/sasaran yang diharapkan.

  • Menghadiri Acara di Kobe dan Osaka

  • Pada hari Sabtu siang tanggal 22 Juni bertolak 5 delegasi PPI Okayama dipimpin kang Hadi yang akan menghadiri dua acara, yaitu Pesta Perpisahan Bapak Konjen KJRI Osaka dan Ibu Subagiyo Wiryohadisubroto di Wisma Mikage, Kobe (22 Juni 1996 malam) dan Rapat PPI Korda Kansai di kantor KJRI Osaka (23 Juni 1996). Satu orang delegasi, karena tidak bisa meninggalkan kegiatan di lab. pada hari Sabtu, maka beliau menyusul datang pada hari Minggu langsung ke acara Rapat Korda.
    Selama ini perwakilan PPI Okayama jarang menghadiri undangan-undangan di Kobe, Osaka atau Kyoto dikarenakan selain sering undangan diterima pada waktu yang sangat mendesak atau kesempatan waktu yang memang tidak memungkinkan. Sementara itu pada acara Rapat Korda, PPI Okayama terakhir mengirimkan delegasinya sekitar 5 tahun yang lalu pada saat PPI Okayama dipimpin oleh mas Iwantono. Sesungguhnya menghadiri acara-acara seperti tersebut di atas banyak manfaat yang diperoleh anggota delegasi maupun organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

    ke atas

    Info Pendidikan

  • Judul Penelitian Anggota PPI Okayama

  • Pada edisi ini di meja dewan redaksi telah masuk 5 judul penelitian dari 5 orang anggota PPI Komisariat Okayama. Seperti pada edisi sebelumnya, kami akan menyajikannya di bawah ini agar sesama anggota PPI mengetahui tentang proyek penelitian yang sedang dan atau sudah dikerjakan oleh rekan lainnya. Judul-judul penelitian yang diterima, sebagai berikut :
    Andi Salamah/S-2:
    Analysis mechanism regulation of PSPAL gene expression in trangenic plant.
    Ahmad Yunus/S-3:
    Genetic engineering of endophyte.
    Arifin Siagian/S-3:
    Liquid-gas dual fuel diesel engine.
    I Wayan Gara/S-3:
    Three poty virus infecting in orchids biological, phisicochemical, cerological, clonning and secuencing analysis.
    Erly Marwani Gumilang/S-3:
    Study identification and production of bioactive compounds in tissue culture of tropical plant, Tectona grandis.

  • Cross Cultural Sociality

  • Judul di atas merupakan judul salah satu makalah pada acara Seminar PPI Korda Kansai pada 23 Juni yang lalu yang disampaikan oleh Bp. Tony Manulang, SH. Materi paper yang merupakan tinjauan buku atas disertasi berjudul "Grappling With A New Culture: Dynamic Courses of Action and Cognition of Indonesian University Students in Japan" (Dr. Tomoko Arikawa).
    Pembahasan disertasi diantaranya menyebutkan bahwa dalam menghadapi kebudayaan baru di Jepang, mahasiswa Indonesia mungkin mengalami 7 proses, yaitu: performance, evaluation, breakdown, no breakdown, coherence, evaluation of the subgoal dan plan. Ada satu hal yang menarik dicatat, khususnya dalam proses ketiga yang disebut "breakdown" akan terjadi jika melalui cultural model, koherensi tidak bisa dicapai si mahasiswa mengenai interpretasinya akan suatu pengalaman yang diterima. Pada tahap tersebut mahasiswa bisa berpan-dangan negatif, kaget, bingung, frustasi, kecewa, marah, sedih atau menjadi penyendiri.
    Penulis Media PPI sendiri tidak membaca buku Arikawa secara langsung. Proses breakdown merupakan tahap yang crucial dalam masa studi si mahasiswa yang diperkirakan dapat menyebabkan kegagalan. Pengambilan kelas sampel yang tidak diketahui dalam paper apakah dari golongan S-1, S-2, atau S-3, maupun mahasiswa sihi atau kokuhi, membuat kesimpulan/statement Arikawa agak rancu. Karena sebenarnya bagi mahasiswa, khususnya karya siswa yang dikirim melalui program G to G, sebelum berangkat ke luar negeri terlebih dulu dibekali pendidikan bahasa maupun kebudayaan negara tujuan studi melalui program Pre Overseas Training (POT). POT diselenggarakan sejak awal tahun 80-an dengan tujuan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya proses breakdown tersebut di atas. Hasil penelitian Arikawa akan dapat terbaca dengan jelas apabila diketahui lapisan sampel yang diambil. Begitu pula bila disajikan data persentase mahasiswa yang mengalami proses breakdown, berapa lama proses tersebut terjadi dan berasal dari lapisan sampel yang mana, tentu hasil tsb. akan memberikan gambaran yang jelas kondisi mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Jepang (sampel penelitian adalah mahasiswa Indonesia yang studi di Osaka/red.).
    ke atas

    Dapur PPI

    Seperti biasanya, kolom ini menyajikan kesibukan kesekretariatan PPI Okayama, sebagai berikut :
  • Mengirim Media PPI Okayama edisi Mei 1996 ke KJRI Osaka, PPI Pusat, INFO PPI Jepang, Perhimpunan Persahabatan Jepang-Indonesia di Okayama, dan para Kenshuusei (1 Juni).
  • Menerima fax. (5 Juni) dari Korda Kansai tentang kelengkapan biodata anggota serta permohonan laporan kegitan komisariat.
  • Mengirim floopy disk berisi file daftar anggota PPI Okayama ke PPI Korda Kansai (5 Juni).
  • Menerima undangan (5 Juni) Acara Perpisahan dengan Keluarga Bp. Drs. Subagiyo Wiryohadisubroto, Konsul Jendral RI di Osaka yang diselenggarakan di Wisma Mikage, Kobe pada 22 Juni 1996.
  • Menerima pengumuman (6 Juni) dari PPI korda Kansai tentang cara pemesanan dan harga tiket Garuda Indonesia. Sebelumnya diterima pula pengumuman yang sama melalui e-mail. Pengumuman tsb. telah diedarkan kepada anggota PPI Okayama. Rekan-rekan yang belum mengetahui pengumuman tsb., dipersilakan menghubungi Sekretariat.
  • Pada 14 Juni diterima SK KU PPI Pusat No. 7/SK/KU/PPI/VI/96 tentang masa transisi pemindahan Kedudukan Komisariat Okayama dan Komisariat Tottori. Sebelumnya, pada 8 Juni telah diterima SK tersebut melalui e-mail dan telah diedarkan kepada anggota PPI Okayama.
  • Mengirim Media PPI Okayama edisi nomor 4 dan 5 melalui e-mail ke PPI Korda Kansai untuk memasok kolom dalam Berita Kansai (15 Juni).
  • Undangan Seminar dan Rapat PPI Korda Kansai diterima pada 18 Juni. Dan berikutnya agenda acara Rapat/ Persidangan diterima melalui e-mail yang di-posting-kan oleh mas Suroso dari Osaka.
  • Menerima kiriman 5 ex. Berita Kansai dari PPI Korda Kansai (19 Juni). Berita Kansai No.2 Vol.3 ini dilampirkan pada Media PPI Okayama edisi bulan ini (khusus untuk anggota PPI Okayama).
  • Menerima hasil keuntungan tiket Garuda dari PPI Korda Kansai (23 Juni) sebesar 9000 yen atas penggunaan jasa Garuda oleh 7 anggota PPI Okayama.
  • Menerima berita via e-mail dari Bp. Tony Manulang, SH bahwa KJRI Osaka (Bp. Subagiyo W.) akan mengirimkan Piagam Penghargaan kepada Perhimpunan Persahabatan Jepang Indonesia di Okayama melalui PPI Komsat Okayama (27 Juni)
  • Menerima berita via e-mail dari mantan Ketua PPI Korda Kansai (28 Juni) bahwa Korda Kansai akan menyumbang biaya perjalanan delegasi Okayama ke Rapat Korda di Osaka (23 Juni yang lalu) sebesar 15000 yen.
  • ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • PPI Korda Kansai: Mbak Siwi ke Bang Nizarli

  • Kepengurusan PPI Korda Kansai periode 1995-1996 baru saja mengalihkan tanggung jawabnya kepada Ketua baru untuk periode 1996-1997 yang terpilih lewat Rapat Korda yang berlangsung pada hari minggu 23 Juni 1996 di kantor KJRI Osaka.
    Pengurus sebelumnya dipandu oleh mbak Siwi (Harsiwi Tristianti/red). Dari hasil laporan pertanggung jawaban dan kemudian dari penilaian para peserta rapat, disimpulkan bahwa kepemimpinan mbak Siwi ini dinyatakan cukup berhasil.
    Sebelum acara Rapat Korda dimulai, berlangsung seminar yang disajikan oleh dua pembicara yaitu: Bp. Tony Manulang, SH (KJRI Osaka) dan Bp. IG. Swetja, MA (Wakepri KBRI Tokyo). Acara makan siang diselingi spontanitas, dan puisi bang Adli mewakili Okayama yang mendapat sambutan hangat.
    Persidangan dalam Rapat Korda berlangsung cukup aman dan lancar. Sidang Komisi terbagi dalam tiga, yaitu Komisi A (AD/ART), komisi B (Program kerja dan RAPB) dan Komisi C (Pemilihan Ketua). Komisi A diduga sebelumnya adalah salah satu komisi yang paling riskan dan salah satu agenda acaranya membahas SK KU PPI Pusat No.7/SK/KU/PPI/VI/96 tanggal 8 Juni 1996 tentang masa transisi komsat Okayama dan Tottori.
    Ternyata berkat kegigihan dan tanggung jawab masing-masing komisi, dimana Komisi A diketuai oleh kang Hadi (Okayama), Komisi B diketuai oleh mas Suroso (Osaka) dan Komisi C diketuai oleh cak Rudy (Tokushima) semua keputusan sidang dapat disepakati dengan baik dan lancar. Kesuksesan Rapat Korda ini tidak lain karena kepiawaian pemimpin dan sekretaris sidang yang dikoordinir oleh mas Suyoto (Osaka) dan mas Sugeng (Kyoto). Secara keseluruhan tidak terlepas dari upaya kerja keras tim panitia yang dimotori oleh mas Suroso.
    Sebagai calon tunggal (calon terdaftar lainnya tidak bersedia dijagokan/red), bang Nizarli dari Komsat Osaka yang memang telah dijagokan oleh Komsatnya di hari sebelumnya bersedia diangkat jadi kepala suku untuk memegang amanah kepengurusan PPI Korda Kansai untuk periode 1996-1997.
    Serah terima jabatan dari mbak Siwi kepada bang Nizarli ini disaksikan oleh Bapak Konjen KJRI Osaka & Ibu yang begitu setia turut hadir hingga acara berakhir, kira-kira sampai jam 5 sore. Hari yang bersejarah ini turut dihadiri pula oleh para pengamat dan peninjau serta undangan lainnya baik dari masyarakat pengusaha Indonesia maupun masyarakat Jepang. Sebelum acara berakhir, Ketua Umum PPI Pusat bang Dani Mustaqim memberikan amanatnya dan kemudian ditutup dengan foto bersama.
  • Timor Timur di Okayama

  • Pada kesempatan sebelum Rapat Korda dimulai, sekitar 1 jam kang Hadi yang didampingi teteh Pipin dan teteh Tiara telah diterima Bp. Tony Manulang di ruangnya di kantor KJRI Osaka untuk berdialog tentang kegiatan di Okayama, khususnya tentang acara-acara yang bertemakan Timor Timur. Perlu diketahui, dengan mengambil tema kejadian Santa Cruz, akan diadakan ceramah di lantai III gedung Fakultas Hukum, Okayama University pada tanggal 28 Juni pukul 18.00, serta di Okayama YMCA pada 21 Juli 1996 pukul 14.30.
    Dari hasil dialog dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Kita tidak perlu menghadiri kegiatan mereka sekalipun hanya sebagai pendengar. Berdasarkan pengalaman (pengalaman-pengalaman kang Hadi saat kejadian di event APEC Osaka maupun pengalaman pihak KJRI/red) selama ini, pertemuan serupa tidak banyak menyedot peminat masyarakat Jepang. (2) Bila kita menghadirinya secara pasif, bisa berdampak bagi penyelenggara yang mengira kita memberikan suport dalam usaha propaganda mereka. (3) Bila kita hadir dan terlibat secara aktif, kemungkinan kita terpancing secara emosional atau meskipun kita beradu argumentasi dengan kepala dingin, namun sebenarnya tetap akan menguntungkan penyelenggara karena kejadian tersebut diduga akan mengundang mass media dan sekali lagi propaganda mereka menjadi berhasil menarik perhatian.
    Jadi kepada rekan-rekan di Okayama, menghadapi adanya acara seperti tersebut di atas diharapkan kita tidak terlibat langsung tetapi cukup meng-counter-nya dengan menghimpun informasi dari pihak ketiga. Dan bila dirasakan ada sesuatu yang dianggap penting dilaporkan maka segera didiskusikan dengan rekan lain dan dilaporkan ke pihak KJRI di Osaka.
  • Hallo yang akan berulang tahun ...

  • Seorang rekan kita yang datang dari kota Solo, kang mas Yunus diam-diam akan berulang tahun pada tanggal 17 Juli yang akan datang. Eh, ngomong-ngomong yang ke berapa, ya ? Hehehe, selamat ulang tahun, panjaaaang umur, selalu berjaya dan semoga senantiasa dalam lindungan Allah S.W.T. amin.
  • Ucapan Terimakasih

  • PPI Komisariat Okayama mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Sunarmin (KJRI Osaka) dan Ibu di Kobe, serta bang Nizarli dan kak Nina di Osaka yang telah menyediakan dan membantu penginapan untuk delegasi PPI Okayama. Rasa terimakasih kami sampaikan juga kepada mbak Siwi yang telah membantu pengaturan akomodasi tersebut. Semoga segala kebaikan dan amalnya diterima Allah SWT. Amin.
    Kepada PPI Korda Kansai (c/q mbak Siwi) juga disampaikan ucapan terimakasih atas dukungan 50 % biaya perjalanan delegasi Okayama. Semoga kerjasama yang baik dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.
  • Jumlah Anggota PPI di Korda Kansai

  • Berdasarkan Buku Laporan Kepengurusan PPI Korda Kansai 1995/1996 dapat diketahui jumlah anggota PPI di setiap Komsat di wilayah Korda Kansai, sbb.: Kobe (16), Kyoto (51), Okayama (23), Osaka (62), Tokushima (3 mahasiswa & 14 trainee) dan Tottori (4). Jadi totalnya adalah 173 anggota. Sebenarnya di Komsat Kagawa ada 3 orang tetapi tidak tercatat dalam laporan. Begitu pula di Komsat-komsat Shiga, Wakayama dan Nara tanpa data. Semoga kepengurusan 1996/97 dapat mendata keanggotaannya sesuai dengan cakupan wilayahnya.
  • Tip Bulan Ini

  • Khusus bagi anggota PPI Komsat Okayama, Media PPI Okayama edisi ke enam ini disisipi foto copy Berita Kansai. Selamat membaca...!!!
    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Penggunaan Traktor Tangan Meningkat

  • Penggunaan peralatan pengolahan tanah seperti traktor tangan di Indonesia terus meningkat. Jika pada tahun 1990 jumlah penggunaan traktor tangan di Indonesia baru mencapai 23.000 unit, pada tahun 1994 telah meningkat menjadi sekitar 50.000 unit. Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura, Amrin Kahar mengemukakan hal itu dalam sambutannya sekaligus membuka Pelatihan Manajemen dan Investasi Usaha Alsintan (Alat Mesin Pertanian) dan Perbengkelan di Auditorium Rektorat Kampus IPB Darmaga Bogor, hari Senin (24/6). Pelatihan diselenggarakan oleh Pusbangtepa (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan) IPB dan Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura. Sekitar 100 pengusaha bengkel produsen alat dan mesin pertanian dari 26 propinsi yang terdiri dari 88 peserta akan dilatih membuat power thresher dan 12 peserta yang khusus memproduksi traktor tangan. Pelatihan yang akan berlangsung sampai 5 Juli nanti, dilaporkan oleh Kepala Pusbangtepa IPB Prof. Dr Ir Rizal Syarief, merupakan angkatan V. Jumlah pengusaha bengkel yang telah dilatih sampai angkatan V berjumlah 345 orang. Perkembangan penggunaan power thresher juga meningkat tajam, bahkan ada peluang didorong lebih cepat lagi. Kalau tahun 1990 sebelumnya ada upaya pelatihan pengusaha bengkel, jumlah power thresher yang digunakan sekitar 10.000 unit, maka pada tahun 1994 mencapai 25.000 unit atau naik 150 persen. Dalam kurun waktu empat tahun meningkat 17.5 persen. (Kompas)
  • Bahasa & Budaya IBT, PNG dan Australia

  • Untuk menelusuri hubungan bahasa dan budaya di tiga kawasan, sejak Senin (24/6) hingga Selasa dilaksanakan Konferensi Internasional Mengenai Hubungan Bahasa dan Budaya di Kawasan Indonesia Bagian Timur, Papua Nugini danAustralia. Penelusuran dilakukan melalui pendekatan multidisipliner, dari segi kajian linguistik, antropologi, arkeologi, dan sejarah.
    Menurut Ketua Panitia, Dr PM Laksono, konferensi ini dalam konteks kawasan Asia Pasifik memiliki arti penting karena banyak negara di kawasan ini tidak dikenal bahasa, budaya, dan masyarakatnya di dunia internasional. Padahal, negara-negara ini merupakan satu kesatuan utuh di kawasan Asia Pasifik. Oleh sebab itu, bahasa, sejarah, budaya, dan identitas mereka hendaknya dipelajari dan didokumentasikan untuk kepentingan sejarah. Dikatakan, Kawasan Asia Pasifik tidak akan bisa menjadi suatu kawasan yang dikenal secara internasional dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi maju tanpa pengakuan latar belakang budaya masing-masing negara. Untuk itu, dalam konferensi ini diupayakan kemungkinan diskusi dan penyelidikan pada setiap kawasan dari sudut pandang bahasa dan budaya masing-masing.
    Diungkapkan pula, sejumlah bahasa di kawasan Indonesia Timur tidak tergolong kelompok Austronesia, seperti bahasa di Halmahera Utara, di Timor Timur, di kepulauan Alor-Pantar, dan sebagian besar bahasa di Irian Jaya, terutama di pedalaman. Bahasa di PNG dan Australia, kecuali bahasa Maori di Selandia Baru, juga merupakan kelompok bahasa Non-Austronesia, di wilayah yang berbatasan dengan kawasan timur Indonesia.
    Label Non-Austronesia untuk bahasa dan budaya di ketiga kawasan ini belum tegas diidentifikasikan sebagai wilayah yang mempunyai hubungan bahasa dan budaya yang homogen, seperti bahasa dan budaya Austronesia di wilayah Asia Pasifik lainnya. Dikemukakan, Kawasan Timur Indonesia merupakan kawasan peralihan, tempat percampuran kelompok bahasa Austronesia dan Non-Austronesia. Secara khusus, kelompok bahasa di IBT yaitu bahasa Austronesia di Nusa Tengara Timur dan Maluku, demikian juga bahasa Halmahera Selatan dan Irian Jaya, berbatasan dengan bahasa Non-Austronesia seperti kelompok Phylum Nugini Barat, Phylum Trans Nugini Barat. Demikian pula, berbatasan dengan Nugini Tengah, Nugini Timur, serta bahasa Aborigin di Australia.Oleh karena itu, di kawasan ini terdapat ciri-ciri bahasa dan budaya daerah peralihan. Selain dapat ditemukan relasi historis antar bahasa di kawasan itu, kontak bahasa dan budaya di kawasan ini memperlihatkan saling pengaruh antar bahasa dan budaya yang menonjolkan ciri tersendiri yang menarik untuk diteliti dengan kajian multidisipliner. (Kompas)
    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version