Media PPI Okayama Edisi Agustus 1997

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Hadi Susilo Arifin
Anggota: Adrin Tohari, Usman Ahmad dan Adli
Distributor : Rhizni Estini Makmur & Kunti Indra Karmadewi
Alamat Redaksi : Tanimannari 1-15-3, Okayama 700,
Tel: (086) 255-7197, Fax: (086) 252-6321
e-mail : arifin@ccews1.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Vol. II/No.09/September/97
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
OutLook
Khusus Bulan ini...

Sekapur Sirih

Sidang Pembaca yang budiman.
Tidak terasa bahwa kita selalu berpacu dengan waktu. Musim pun selalu berganti, dan di akhir bulan September ini kita telah merasakan suasana musim gugur yang sejuk telah menggantikan udara musim panas. Begitu pula struktur keorganisasian PPI Komsat Okayama, sesuai dengan derap waktu, maka melalui Rapat Anggota yang berlangsung pada 21 September yang lalu, telah terpilih ketua baru yaitu Sdr. Agus Aribowo menggantikan ketua lama, Sdr. Usman Ahmad.
Seiring dengan pergantian pengurus dalam badan organisasi PPI Komsat Okayama, maka staf redaksi MPPIO pun tentu akan berwajah baru mulai edisi Oktober yang akan datang. Saya sebagai pimpinan redaksi selama ini, semenjak terbentuknya MPPIO pada bulan Januari 1996, dan telah dilanjutkan genap satu tahun pada kepengurusan PPI 1996/1997 mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh anggota PPI Komsat Okayama serta para pembaca di mana saja berada yang setia menikmati MPPIO melalui tayangan dalam homepage PPI Okayama. Komentar dan saran Anda telah memacu MPPIO untuk tetap bisa terbit. Penghargaan yang tinggi saya sampaikan pula kepada rekan-rekan staf redaksi yang telah membantu terwujud terbitnya MPPIO yang lancar pada setiap akhir bulan. Karena posisi saya dalam tahun terakhir mengikuti pendidikan di Jepang, maka tiba saya mengundurkan diri dari kancah MPPIO. Siapa pun kelak yang akan menerima estafet redaksi MPPIO, harapan saya semoga dapat meneruskan media sarana komunikasi ini agar dapat bertahan sebagai "monthly newsletter", dengan motto Teman Setia Anda Setiap Akhir Bulan....
Sekali lagi, bila ada kekurangan MPPIO selama ini, atau pun ada suatu artikel yang tidak berkenan dalam penayangannya, segenap staf redaksi MPPIO menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-beasrnya. Hidup PPI Komsat Okayama, dan jayalah selalu MPPIO.....

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Keluarga mas Winarso telah tiba di Okayama

  • Keluarga mas Winarso, yaitu sang isteri dan dua putranya, mbak Nuraeni, Nugraha Adi Pratama dan Mahambara Agung Prabawa telah tiba di Okayama pada pertengahan September yang lalu. Kehadiran keluarga ini semoga akan dapat lebih memacu kerja dan konsentrasi belajar mas Winarso. Oya, saluran telepon telah tersambung di apaatonya dengan nomor 086-251-2515. Selamat datang di Okayama semoga cepat beradaptasi dengan udara sejuk musim gugur .....

  • Teteh Yesi telah kembali di Okayama

  • Setelah sekitar satu bulan teteh Yesi berliburan musim panas ke tanah air, pada pertengahan September yang lalu telah tiba kembali di Okayama. Selain pulang kampung ke tanah kelahiran, Bandung, teteh Yesi juga sempat melancong ke Bali bersama teman-teman dari Jepang. Dan sebelum kembali ke Jepang, juga jalan-jalan ke Singapore, tapi waduhh.... itu asap kiriman dari tanah air memang benar-benar berlimpah ruah di negara kota tersebut, katanya...! Tapi teteh kagak bawa oleh-oleh sakit mata atau sesak pernapasan, kan? Oya, bila sang adik sudah tiba di Okayama dan sudah berstatus sebagai pelajar/mahasiswa jangan lupa didaftarkan menjadi anggota PPI Komsat Okayama, ya?! Selamat kembali di Okayama!

  • Keluarga uni Esti datang menjemput.....

  • Bapak dan Ibu Amris Makmur, kedua orang tua uni Esti tiba di Okayama pada 18 September yang lalu. Kehadiran Prof. Amris Makmur bersama Dr Didi Sopandie (alumni Okadai) dalam rangka menghadiri symposium terbatas tentang Al di Okayama University, Kampus Kurashiki. Bagi keluarga Pak Amris, seusai acara symposium dimanfaatkan sekaligus menjemput putrinya yang juga menjelang berakhir mengikuti program pertukaran mahasiswa IPB-Okayama University.

  • Ibu Ramlah Ronron kembali ke tanah air

  • Masuk informasi ke meja redaksi bahwa Ibu Ramlah Ronron yang akan mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi, Okadai, dan juga adiknya (?) telah kembali ke Ujung Pandang lagi karena urusan keluarga (orang tuanya sakit?). Keterangannya tidak begitu jelas, apakah mereka hanya kembali sementara atau pulang seterusnya.

  • Hallo, yang berultah di bulan September...

  • Pada bulan Oktober yang akan datang ada dua rekan kita yang berulang tahun, yaitu mas Bambang Trisakti pada tanggal 1, dan teteh Yesi pada tanggal 18. Untuk keduanya, kami mengucapkan Selamat Ulang Tahun, semoga selalu berbahagia dan sukses dalam belajar......

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Pertemuan dengan panitia Okayama AI Festival

  • Pada tanggal 4 September bertempat di Ruang Serba Guna Ryuugakusei Kaikan, bang Us, Ketua PPI Komsat Okayama didampingi sekretarisnya, uda Adrin menghadiri acara pertemuan negara-negara peserta Okayama Ai Festival dengan pihak panitia dan volunteer. Dalam acara ini dibahas jadwal susunan acara festival (performance) dan perlengkapan booth yang akan disediakan oleh panitia.

  • Persiapan Sayounara Party dan Rapat Anggota

  • Tanggal 7 September yang lalu, ketua pelaksana, bang Adli memimpin rapat persiapan pelaksanaan acara Sayounara party dan Rapat Anggota PPI Komsat Okayama. Dalam rapat ini dibahas rincian susunan acara, dan teknis persiapan konsumsi serta perlengakapan kedua acara tersebut.

  • Sayonara Party

  • Pada tanggal 21 September, PPI Komsat Okayama mengadakan acara Sayounara Party untuk melepas beberapa anggota yang akan kembali ke tanah air, yaitu mbak Kunti dan uni Esti, maupun rekan-rekan yang akan melanjutkan studinya ke tempat lain, yaitu uda Herman (ke Shimane University) dan mas Irawan (Kagawa Medical School/Idai). Acara perpisahan diisi dengan sambutan kesan-kesan para anggota yang akan meninggalkan Okayama dan juga sambuta oleh bang Us, sebagai Ketua PPI yang dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dari PPI kepada mereka yang disampaikan oleh bang Us, beli Wayan, kang Hadi dan kang Ridla. Kenang-kenangan khusus juga diberikan oleh keluarga Kurosawa kepada 4 anggota yang akan meninggalkan Okayama tersebut. Acara yang diketuai bang Adli ini dihadiri pula oleh Ketua Perhimpunan Persahabatan Okayama-Indonesia, Tanimoto san; kedua orang tua uni Esti, Bapak dan Ibu Amris Makmur; serta kanrinin Okadai Ryuugakusei Kaikan, Tanaka san dan Osakada san. Acara Sayounara Party ditutup dengan makan siang bersama.

  • Rapat Anggota PPI Okayama 1997

  • Pada hari, tanggal dan tempat yang sama dengan sayounara party, PPI Komsat Okayama juga punya program kerja tahunan yang terbesar, yaitu RAPAT ANGGOTA tahun 1997. Acara dimulai setelah makan siang bersama, yaitu tepat pukul 13.00. Diawali dengan penjelasan dan peraturan persidangan oleh Panitia Pengarah, yaitu kang Hadi dan mas Irawan, dan langsung pembentukan presidium persidangan yang dalam hal ini sekaligus terpilih kang Hadi sebagai ketua Sidang dan mas Irawan sebagai Sekretaris Sidang.
    Laporan pertanggungjawaban Pengurus PPI Komsat Okayama periode 1996/1997 disampaikan oleh bang Us. Setelah diadakan tanya jawab secara pleno pada akhirnya seluruh anggota Dewan Sidang menyetujui secara bulat laporan pertanggungjawaban tersebut, dan Keua Sidang langsung menyatakan demisioner kepada kepengurusan PPI Komsat Okayama Periode 1996/97.
    Selanjutnya dilaksanakan Sidang-sidang Komisi, yang terdiri dari Komisi A (Komisi Rekomendasi) dipimpin oleh beli Wayan, Komisi B (Komisi Program Kerja dan Anggaran Pendapatan/Belanja Organisasi) dipimpin oleh lae Siagian, dan Komis C (Komisi Tata Tertib Pemilihan Formatur/Ketua PPI Komsat Okayama) dipimpin oleh daeng Syahruddin. Sidang Pleno yang membahas hasil-hasil sidang komisi berjalan cukup dinamis diwarnai oleh pertanyaan-pertanyaan oleh anggota sidang. Sementara pada puncak acara, yaitu pemilihan Formatur/Ketua PPI Komsat Okayama Periode 1997/1998 dengan berbagai kriteria yang ditetapkan dan setelah melalui proses pencalonan dan screening calon ketua, akhirnya muncul tiga nama sebagai kandidat ketua (uda Adrin, mas Ari dan mas Bambang), sementara itu dua calon lain mengundurkan diri yaitu bang Adli dan mas Yunus yang menyatakan tidak bersedia untuk dicalonkan dengan alasan yang dapat diterima oleh dewan sidang. Ketiga calon setelah berunding sesaat akhirnya sepakat, mereka sepenuhnya menyerahkan kepada Dewan Anggota untuk memutuskan siapa yang akan menjadi Ketua melalui pemungutan suara. Setelah bertiga mengisi acara kampanye tentang program kerjanya masing-masing tiga menit, maka langsung dilanjutkan dengan pemungutan suara. Dalam penghitungan suara diperoleh hasil mas Ari memimpin dengan memperoleh 15 suara, yang diikuti oleh uda Adrin dengan 8 suara, dan mas Bambang dengan 2 suara. Selanjutnya penandatanganan naskah pelantikan Ketua/Formatur terpilih untuk periode 1997/ 1998 oleh mas Ari dipimpin oleh kang Hadi dan disaksikan oleh seluruh dewan anggota. Acara Rapat Anggota diakhiri dengan serah terima secara simbolik harta kekayaaan/inventaris organisasi dari ketua lama ke ketua baru, kemudian sambutan dari ketua/formatur terpilih dan ditutup dengan acara foto bersama.

    ke atas

    Info Pendidikan

    Tiga anggota PPI Komsat Okayama, yaitu daeng Syahruddin, uda Hermansyah dan mas Irawan telah menyelesaikan Japanese Intensive Course di International Studen Center, Okayama University. Program yang berlangsung sekitar 6 bulan tersebut diikuti oleh berbagai mahasiswa asing yang akan mengikuti program Master dan Doktor di berbagai Universitas di wilayah Chugoku-Shikoku. Selamat ya! dan selanjutnya selamat mengikuti research student program di masing-masing universitas!

    ke atas

    Dapur PPI

    Kesibukan di dapur PPI pada bulan September ini adalah, sebagai berikut:
    1. Menerima edaran melalui e-mail dari BKI PPI Kansai tentang Susunan Kepengurusan PPI Korda Kansai periode 1997/ 1998 dan hasil rapat pembentukan pengurus PPI Korda Kansai (4 September)
    2. Menerima Proposal kegiatan acara Sayounara party dan rapat Anggota PPI Okayama periode 1996/ 1997 dari pihak panitia pelaksana (7 September)
    3. Mengirimkan undangan dan proposal kegiatan sayounara party dan Rapat Anggota PPI Okayama kepada Ketua PPI Korda Kansai (16 September)
    4. Menerima surat pemberitahuan dari Ketua PPI Korda Kansai tentang permintaan calon anggota pengurus Bidang Ilmiah PPI Pusat periode 1997/ 1999 (16 September)
    5. Mengirimkan surat melalui e-mail kepada Ketua PPI Korda Kansai tentang calon anggota pengurus bidang Ilmiah PPI Pusat dari komisariat Okayama (17 September)
    6. Menyebar-luaskan undangan acara sayounara party dan Rapat anggota kepada para anggota dan perwakilan PPIO (17 September)
    ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Beli Wayan kenalkan Indonesia di Kurashiki

  • Pertengan bulan September yang lalu beli Wayan telah mengenalkan Indonesia di hadapan murid-murid SD di salah satu sekolah di Kurashiki. Salah satu acara tersebut diisi dengan penayangan slide tentang alam dan budaya Indonesia.

  • Kang hadi akan kenalkan Indonesia di Oku-cho

  • Pada tanggal 12 Oktober, pk. 10.00 s.d. 11.30 yang akan datang kang Hadi akan mempresentasikan tentang lansekap dan budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang di Oku-cho kouminkan. Acara yang diperkirakan akan dihadiri oleh 40 orang tersebut akan diisi dengan penayangan slide, penyajian poster-poster wisata dan alam Indonesia, demonstrasi alat musik angklung dan tanya jawab. Pada kesempatan tersebut kang Hadi akan membagikan pamflet/brosur wisata Pulau Lombok yang dipasok oleh KJRI Osaka.

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Sungai Panas di Matahari, El Nino di Bumi

  • Pernahkah Anda membayangkan ada sungai di Matahari? Para astronom Amerika Serikat dan Eropa, menurut laporan CNN, telah menemukannya dalam jumlah lumayan banyak. Terdapat di bawah kerak matahari, sungai-sungai itu berukuran raksasa, mengalir dengan laju 80 mil per jam [128 km/jam] dan terkait erat dengan kemarau panjang atau gejala El Nino di Bumi.
    CNN melaporkan, sungai-sungai itu sangat panas dan terletak di kedalaman 15.000 mil di bawah muka Matahari.
    Sungai itu ditengarai memacu ledakan-ledakan panas matahari yang menimbulkan badai angin panas dan meningkatnya intensitas bintik matahari. "Temuan ini memungkinkan kita lebih dalam dapat memahami dinamika matahari. Saya percaya kita akan memasuki era meteorologi baru," kata Douglas Gough dari Universitas Cambridge. Para saintis berharap adanya pemahaman yang lebih baik tentang aliran gas-gas di matahari akan memungkinkan mereka dapat meramal dan mengantisipasi dampak badai panas ke iklim di Bumi.
    Temuan sungai-sungai panas itu merupakan hasil interpretasi para ahli terhadap sejumlah gambar yang dikirim oleh pesawat SOHO [Solar and Heliospheric Observatory] satu pesawat riset yang dioperasikan secara bersama oleh Badan Antariksa AS [NASA] dan Badan Antariksa Eropa [ESA]. Pesawat itu kini sedang mengorbit pada jarak satu juta mil di atas Bumi atau sekitar 92 juta mil dari Matahari Sejak pertengahan 1996 hingga akhir Agustus 1997 intensitas bintik Matahari memang meningkat, kata pakar iklim Dr Paulus Agus Winarso. Padahal, jelas Kepala Bidang Ramalan & Jasa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) ini, sejak 1993 bintik Matahari dilaporkan cenderung menurun. "Hingga kini belum diketahui secara tepat penyebab mengapa sunspot itu kembali meningkat." Lantas, apa dampaknya? "Musim kemarau 1997 bakal berlangsung lebih panjang dan kering dibanding beberapa tahun sebelumnya," kata Winarso. Dia bahkan memprakirakan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia akan mencapai 42 derajat Celcius mulai akhir September hingga Oktober. (Republika)

  • Teh Hijau Tunda Munculnya Kanker

  • Beberapa tahun terakhir sejumlah penelitian pada binatang dan manusia menunjukkan teh hijau bisa membantu mencegah penyakit tertentu. Sampai kemudian para ahli dari Universitas Kansas di Amerika Serikat meneliti khasiat teh hijau dibandingkan dengan sejumlah antioksidan yang populer, yaitu vitamin C, vitamin E dan anggur merah.
    Mereka meneliti ratusan sampel teh hijau, teh hitam, oolong tea, dan sejumlah antioksidan menggunakan uji Ames, uji laboratorium untuk mendeteksi mutasi tingkat sel. EGCG ditambahkan pada contoh DNA yang telah diberikan peroksida, sebagai radikal bebas kuat. Hasil penelitian mereka, seperti diungkapkan dalam siaran pers Universitas Kansas dan perusahaan obat Pharmanex minggu kedua September, mengungkapkan, teh hijau mengandung apigallocatechin gallate (EGCG), bahan antioksidan yang lebih efektif daripada vitamin C, vitamin E atau resveratrol bahan antioksidan dalam anggur merah. Teh hitam dan oolong tea juga mengandung EGCG tetapi jumlahnya lebih sedikit.
    Terbukti EGCG memberikan 63 persen perlindungan pada DNA. Tingkatan perlindungan pada contoh DNA oleh Tegreen lebih tinggi ketika dibandingkan dengan kelompok DNA tanpa Tegreen sebagai kontrol. Antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau paling sedikit 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C, 25 kali lebih baik dibandingkan vitamin E, dan dua kali lipat efektivitas resveratrol dalam melindungi sel dan DNA dari kerusakan yang dipercaya berkaitan dengan kanker, penyakit jantung dan penyakit lainnya.

  • Mafia...dari mana ...?

  • Banyak sumber yang menyebutkan asal nama organisasi Mafia. Ada yang menyebutkan bahwa kata Mafia berasal dari bahasa Arab, "mehia" yang berarti gabungan antara kegagahan dan keindahan.
    Sementara itu sumber lain mengatakan bahwa Mafia adalah singkatan dari "Morte alla Francia Italia anela", yang berarti : kematian orang Perancis adalah sorak gembira orang Italia. Suatu istilah yang berakar sejak pendudukan Sisilia oleh Perancis yang berakhir di tahun 1282.
    Para anggota Mafia sendiri, tidak seperti kepercayaan banyak orang, tidak pernah menyebut diri dengan nama itu. Mereka menyebut kelompok mereka dengan nama "La Cosa Nostra", atau "Ini urusan kami". (Caraka)

  • Belum Berhasil, Hujan Buatan untuk Jatiluhur

  • Tingkat keberhasilan penyemaian hujan buatan yang sekarang sedang dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu akan ikut berpengaruh terhadap kemampuan Waduk Jatiluhur memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, industri, dan air baku PAM DKI Jakarta pada musim kemarau tahun depan. Demikian dikemukakan staf ahli Perum Otorita Jatiluhur (POJ) Ir Iie Sutaryan, Sabtu (27/9) siang.
    Karena itu, jika sampai menjelang musim kemarau tahun depan tinggi duga muka air (DMA) Waduk Jatiluhur terlalu rendah dibanding DMA yang direncanakan, tidak tertutup kemungkinan POJ melakukan penyemaian hujan buatan untuk kedua kalinya. Waktu yang paling bagus pada bulan Maret-April karena pada saat itu masih cukup tersedia awan yang bisa disemai.
    Penyemaian hujan buatan sudah dilakukan POJ bekerja sama dengan UPT Hujan Buatan BPP-Teknologi sejak Selasa 23 September lalu. Tetapi, sampai Sabtu siang, penyemaian awan di sekitas DAS Citarum masih belum membawa hasil. Ketua Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, Ir Sri Woro, dalam laporannya kepada Menko Kesra Azwar Anas dan Sesdalopbang Hendrowiyono mengungkapkan, hingga hari kelima, belum ada hujan yang bisa terukur secara kuantitatif di lima pos pengamatan meteorologi.
    Hujan gerimis kecil hanya terjadi di Nagrek, 30 kilometer timur Bandung dan Katapang, 15 kilometer arah selatan kota Bandung. "Setelah itu tidak ada lagi laporan turun hujan," kata seorang petugas di Posko Hujan Buatan.
    Hujan buatan di DAS Citarum dilakukan untuk menolong petani agar bisa segera menggarap sawahnya pada awal musim tanam (MT) 1997/1998 pada awal Oktober. Jika tanpa hujan buatan, menurut Sri Woro, musim tanam baru bisa dimulai November sehingga panen baru bisa dilaksanakan Maret-April. Padahal puncak paceklik terjadi pada bulan Februari.Menko Kesra Azwar Anas mengemukakan, pelaksanaan hujan buatan, walaupun biayanya tinggi tetapi tetap menguntungkan jika dilakukan tepat waktu dan kondisi daerah aliran sungainya. Seraya mengutip laporan POJ, Azwar Anas mengungkapkan beberapa keuntungan dalam pelaksanaan hujan buatan di DAS Citarum Hulu.
    Dengan mengeluarkan biaya Rp 800 juta, volume air Waduk Jatilkuhur bisa bertambah 300 juta meter kubik. Sehingga keuntungannya sebenarnya bukan hanya bagi PLN tetapi juga bagi petani. Tingkat keberhasilan penyemaian hujan buatan di DAS Citarum Hulu, menurut Ir Sri Woro, juga dipe- ngaruhi kondisi daerahnya yang berbentuk cekungan dengan sejumlah anak sungai yang seluruhnya bermuara ke Citarum Hulu sebelum waduk Saguling. Paktis, hasil semaian awan yang jatuh di DAS Citarum Hulu menjadi hujan di daerah tangkapan tersebut akan masuk ke sungai, meskipun penyemaian dilakukan pada radius 42 kilometer.
    Di daerah-daerah lain seperti di Jateng atau Jatim, pelaksanaan penyemaian hujan buatan sebenarnya bisa dilakukan, tetapi ia mengakui ada hambatan sempitnya daerah tangkapan hujan (catchment area) dan birokrasi. Di DAS Citarum, penyemaian awan dibiayai oleh POJ, tetapi di daerah lain bukan otorita.
    Menanggapi hal ini, Azwar Anas berjanji akan mengupayakan pengurangan birokrasi. Karena itu, melalui Sesdalopbang, ia minta ada satu badan yang merupakan bridging. "Jadi badan itu yang nalangi lebih dulu. Sumber dananya dari Banpres dan kemudian akan ditagih ke pemda setempat," katanya (Kompas).

  • Apapun Alasannya, tidak Tepat Naikkan BBM

  • Apa pun alasannya, tidak tepat kalau pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sekarang. Sebab tindakan itu dipastikan akan membebani masyarakat karena saat ini daya beli mereka sudah turun akibat depresiasi rupiah terhadap dollar AS. Selain itu, kalau BBM dinaikkan niscaya akan mendongkrak laju inflasi bahkan sangat mungkin terjadi inflasi tahun ini boleh jadi menembus angka dua digit. Rencana pemerintah menaikkan BBM, jangan sampai menambah beban persoalan perekonomian nasional.
    Demikian pengamat ekonomi perminyakan Bachrawi Sanusi, yang dihubungi Kompas di Jakarta, Minggu (28/9), berkaitan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Kendati sudah banyak kalangan yang menyatakan tidak setuju dengan rencana kenaikan harga BBM, tapi Mentamben IB Sudjana tetap bersikukuh untuk menaikkan harga BBM.
    Sebelum menaikkan harga BBM, kata Bachrawi, mestinya pemerintah melihat kepentingan perekonomian secara luas. Sebab kalau sekarang BBM dinaikkan, semua lapisan masyarakat akan terkena dampaknya, termasuk karyawan yang berpenghasilan tetap. Selama ini saja, akibat melemahnya rupiah terhadap dollar AS masyarakat sudah mengalami kesulitan. Mengenai subsidi BBM, Bachrawi Sanusi menyebutkan, keuntungan yang diperoleh pemerintah dari hasil penjualan BBM diperuntukkan bagi kegiatan pembangunan nasional. Penerimaan migas dalam neraca RAPBN 1997/1998, diproyeksikan sebesar Rp 14,8 trilyun, terdiri atas penerimaan minyak bumi Rp 10,7 trilyun, dan penerimaan gas alam Rp 4,1 trilyun.
    Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi harga minyak dunia sebesar 16,5 dollar AS per barrel, sekarang harga minyak dunia sudah naik menjadi 20 dollar AS per barrel. "Namun keuntungan dari hasil penjualan minyak itu tidak digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat luas," kata Bachrawi yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta itu.
    Kondisi ekonomi masyarakat sekarang, kata Bachrawi, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Mereka sekarang sudah menanggung beban menurunnya daya beli akibat depresiasi rupiah. Kalau keadaan ini ditambah lagi dengan kena- ikan harga BBM, bisa dibayangkan bagaimana terpuruknya daya beli masyarakat Indonesia. Sementara itu, Mentamben IB Sudjana menyatakan, tingkat konsumsi BBM masyarakat Indonesia masih tergolong boros, yaitu sekitar enam persen. Keadaan ini harus ditekan hingga tiga persen, apabila Indonesia ingin menunda menjadi negara net importir sampai dasawarsa kedua abad 21 mendatang.
    IB Sudjana menyatakan hal itu dalam orasi ilmiah berjudul "Pembangunan Sektor Pertambangan dan Energi yang Berkesinambungan Menyosong Abad 21: Visi Strategik", yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pertambangan Umum, Dr Ukar W Sulistiyo MSc, pada Dies Natalis ke-35 Universitas Mulawarman (Unmul) di Auditorium Kampus Gunung Kelua, Samarinda, Sabtu (27/9).
    Menurut Sudjana, untuk menekannya dapat dilakukan melalui diversifikasi dan konservasi pemanfataan sumber daya alam lainnya. Pemanfaatan gas bumi di dalam negeri, di samping batu bara yang semakin besar misalnya akan menekan laju konsumsi BBM ke tingkat yang lebih rendah. Dalam 5-10 tahun mendatang kapasitas kilang yang diperlukan sekitar 1,5 juta barrel per hari.

    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

  • Keiro no hi

  • Keiro no hi adalah hari lansia (hari bagi orang-orang tua/ lanjut usia). Masyarakat modern Jepang banyak menempatkan orang tua yang sudah lanjut usia di panti-panti jompo dan fure ai senta. Pada hari ini orang lansia baik yang di rumah-rumah pribadi maupun di asrama mendapat perlakuan istimewa dari anak-cucunya dengan menerima berbagai bingkisan, kartu ucapan selamat atau hadiah. Pemerintah pun tidak menutup mata, dan salah satu bentuk apresiasi terhadap lansia ini maka 15 September dijadikan hari libur nasional.

  • Shuubun no hi

  • Shuubun no hi atau disebut pula dengan Equinox Day yang jatuh pada tanggal 23 September, juga merupakan hari libur nasional di Jepang. Pada hari tersebut, panjang hari di mana siang dan malam tepat sama, yaitu 12 jam, merupakan titik kulminasi peralihan musim panas (natsu) ke musim gugur (aki). Setelah hari ini biasanya udara terus-menerus akan semakin sejuk dan dingin, serta panorama musim gugur akan semakin nampak dengan munculnya kouyou, yaitu perubahan warna-warna dedaunan dari hijau menjadi kuning, merah atau coklat sebelum menggugurkan diri.

    ke atas

    OutLook

  • Okayama Ai Festival dan Fureai Matsuri

  • PPI Okayama sudah mempunyai rencana untuk berpartisipasi dalam dua acara besar di bulan Oktober yang akan datang yang jatuh pada tanggal yang sama, 25-26 Oktober nanti, yaitu berpartisipasi dalam Okayama AI Festival dan Fure Ai Festival. Segenap anggota PPI Okayama dan keluarga diharapkan partisipasi aktifnya untuk mensukseskan rencana PPI Komsat Okayama dalam dua festival tersebut.

    ke atas

    Khusus Bulan ini..

    Staf redaksi MPPIO mengucapkan Selamat kepada bang Us (Usman Ahmad) serta jajaran pengurusnya atas selesainya masa bakti kepengurusan PPI Komsat Okayama periode 1996-1997 di bawah kepimpinan Anda. Juga kepada mas Ari (Agus Aribowo), kami ucapkan Selamat atas terpilihnya Saudara sebagai ketua/formatur pengurus PPI Komsat Okayama periode 1997/ 1998. Semoga Saudara bisa segera membentuk susunan kepengurusan dan menjalankan segala amanat anggota yang tertuang dalam Keputusan Rapat Anggota PPI Okayama Periode 1996/ 1997.
    MPPIO Vol. II/No.09/September/97

    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version