Media PPI Okayama Edisi Agustus 1997

oooOOO()OOOooo
STAF:
Pelindung : Konsul Jendral KJRI Osaka, Bapak Yulwis Yatim
Penanggungjawab : Ketua PPI Komisariat Okayama, Usman Ahmad
Ketua Redaksi : Hadi Susilo Arifin
Anggota: Adrin Tohari, Usman Ahmad dan Adli
Distributor : Rhizni Estini Makmur & Kunti Indra Karmadewi
Alamat Redaksi : Tanimannari 1-15-3, Okayama 700,
Tel: (086) 255-7197, Fax: (086) 252-6321
e-mail : arifin@ccews1.okayama-u.ac.jp
Home Page: http://mama.agr.okayama-u.ac.jp/ahmad/ahmad.html
Vol. II/No.08/Agustus/97
oooOOO()OOOooo

Daftar Isi

Sekapur Sirih
Seputar Kita
Aneka Aktifitas
Info Pendidikan
Dapur PPI
Serba-serbi Kue Serabi
Tahukah Anda? Bahwa ...
Cakrawala Negeri Sakura
OutLook
Khusus Bulan ini...

Sekapur Sirih

Sidang Pembaca yang budiman.
Bulan Agustus, bulan liburan musim panas..., tetapi bagi PPI Komsat Okayama merupakan bulan yang penuh kegiatan mulai dari mengirimkan delegasi ke Rapat Korda Kansai di Osaka, delegasi ke TI VI dan Kongres XXIII PPI di Gifu, mengkordinasi rekreasi pada Okayama Hanabi Taikai, mengirim interpretor pada acara Okayama International Festival, hingga acara tahunan terbesar bagi PPI Komsat Okayama, yaitu pelaksanaan "HARI INDONESIA". Liputan aneka kegiatan tersebut kami coba untuk dapat menyajikannya pada MPPIO edisi kali ini. Oleh karena itu sebagai edisi yang terbit pada bulan istemewa, kali ini MPPIO tampil dengan 6 halaman. Jelas, kami tidak menaikkan harga per eksemplar, bahkan dengan kemampuan finansial PPI Komsat Okayama hingga saat ini alhamdulillah MPPIO masih bisa didistribusikan secara "muryou" alias "gratis".
Setelah PPI Korda Kansai dan PPI Pusat memilih ketua barunya masing-masing melalui Rapat Korda dan Kongres PPI pada tanggal 2 dan 22 Agustus yang lalu, maka pada 21 September yang akan datang giliran PPI Komsat Okayama akan mengadakan RAPAT ANGGOTA untuk menerima laporan pertanggungjawaban pengurus periode 1996/97 sekaligus memilih Ketua formatur pengurus periode 1997/98. Bursa calon ketua PPI di tingkat Komsat Okayama tampaknya jauh lebih seru dibanding dengan tingkat PPI Korda Kansai, atau PPI Pusat sekali pun.
Marilah kita sukseskan RAPAT ANGGOTA PPI Komsat Okayama pada 21 September yang akan datang...

Redaksi

ke atas

Seputar Kita

  • Telah tiba rekan dari Ujung Pandang

  • Pada 8 Agustus yang lalu telah tiba kembali Kakak Ramlah Ronron dari Universitas Hasanudin yang akan melanjutkan studi di Kedokteran Gigi, Okayama University (beliau pernah datang di awal tahun ini dan beberapa saat kemudian kembali lagi ke tanah air). Pada kesempatan Hari Indonesia, beliau datang mengajak adiknya (siapa namanya?/red.) yang baru lulus dari Fakultas Teknik UNHAS dan berniat melanjutkan studi di Okayama University juga. Baiklah, selamat datang ..... dan silakan segera mendaftar menjadi anggota PPI Komsat Okayama bila sudah masuk program Kenkyuusei. Semoga cepat beradaptasi di sini !!!

  • Telah tiba kembali mas Ari dan mas Tris

  • Mas Ari dan mas Bambang yang telah cuti ke tanah air sejak bulan Juli lalu, kini keduanya telah tiba kembali di Okayama. Hanya bedanya, mas Ari kini berstatus sebagai "suami", sementara mas Bambang masih bangga mempertahankan pendidikannya. Yuk, mas Bambang.... buruan atuh... (itu lho... bagi-bagi oleh-oleh Bandung-nya!).
    Buat mas Ari, go-kekkon omedetou gozaimasu..., ngomong-ngomong kapan nyonya akan diboyong ke Jepun ? Jangan lama-lama lho..., gaman dekinai deshou...!

  • Hallo, yang berultah di bulan September...

  • Bulan September yang akan datang ada dua rekan kita yang akan berulang tahun, yaitu mas Hasan (4 September) dan mpok Rita (17 September). Selamat berulang tahun, banyak rezeki, sehat-walafiat, dan sukses dalam belajar....

    ke atas

    Aneka Aktifitas

  • Rapat Korda di PPI Korda Kansai

  • Pada tanggal 2 Agustus yang lalu, bos PPI Okayama, bang Us didampingi oleh mas Yunus, bang Adli, mas Irawan dan daeng Syahru pergi memenuhi undangan Rapat Korda dan Pemilihan Ketua PPI Korda Kansai periode 1997-1998 bertempat di Kantor KJRI-Osaka. Delegasi PPI Okayama ini juga membawa misi ke dalam rapat itu untuk menyampaikan hasil keputusan Rapat Anggota PPI Okayama 1996 tentang kejelasan status PPI Komsat Okayama. Hal tersebut diharapkan dapat diagendakan oleh delegasi PPI Korda Kansai untuk acara Kongres XXIII PPI di Gifu, 20-23 Agustus.
    Rapat Korda Kansai tersebut menghasilkan Ketua formatur PPI Korda Kansai periode 1997/1998, yaitu bung Chusnul Hidayat (dari PPI Komsat Osaka). Segenap jajaran pengurus dan anggota PPI Komsat Okayama mengucapkan selamat kepada bung Chusnul, semoga dapat segera menyusun pengurus baru, dan sukses akan mendampingi kepemimpinan Anda. Tak lupa ditunggu untuk kunjungannya ke Okayama...

  • Hari Indonesia' 97

  • HARI INDONESIA, merupakan acara yang sudah menjadi agenda besar tahunan PPI Komsat Okayama untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI, karena alasan teknis maka pada tahun ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus bertempat di Ryuugakusei Kaikan dengan dihadiri oleh bapak Bonifatius, perwakilan Konsulat Jendral RI-Osaka, anggota Perkumpulan Persahabatan Okayama-Indonesia, 3 orang perwakilan PPI Komsat Kobe, segenap anggota PPI Komsat Okayama dan keluarga, serta seluruh masyarakat Indonesia (kenshuusei) di Okayama dan sekitarnya.
    Hari Indonesia di Okayama tahun ini diketuai oleh daeng Syahruddin, sedangkan acaranya dipandu oleh kang Hadi dan didampingi oleh Nonaka san sebagai pembawa acara dalam bahasa Jepang. Setelah upacara resmi selesai, beberapa hiburan ditampilakan dalam beberapa session dengan diselingi acara santap siang bersama. Perlu dicatat, bebrapa atraksi yang ditampilkan adalah tari Pasambahan/Sumbar (Ica Allen), vocal grup Wake & Seno, tari Penyambutan/Bali (orang Jepang, siswa tari Ibu Wayan), Lomba Pidato Bahasa Indonesia bagi masayarakat Jepang (bertujuan memacu semangat mereka khususnya dalam mengapresiasi bahasa Indonesia), tari Gandrung Banyuwangi (mbak Lia), vocal group PPI Okayama, tari Yapong (mbak Wiji/Saidaiji), tari Piring (Icha Allen), tari Madura dan operete (kenshuusei Teikoku), serta spontanitas karaoke dangdut serta sumbangan lagu dengan iringan keyboard dari PPI Komsat Kobe.
    Acara santap siang bersama menikmati masakan Indonesia sajian tim dharma wanita PPI Okayama yang dikoordinir oleh ibu Allen cs. Acara makan siang ini diiringi hiburan lagu-lagu dan iringan piano (kang Hadi dan uni Esti), dan iringan keyboard (kenshuusei Wake dan Seno). Para undangan juga dapat menyaksikan stand pameran kriya Indonesia. Atas kerjasama PPI dengan IDC, maka pada hari Indonesia kali ini IDC memberikan pelayanan gratis untuk telepon Internasional selama 3 menit bagi setiap undangan yang hadir.

  • Rapat Pertanggungjawaban Panitia Hari Indonesia' 97 dan Rapat Pengiriman Interpretor

  • Pada tanggal 13 Agustus bertempat di ruang perpustakaan Ryuugakusei Kaikan, diadakan rapat laporan panitia pelaksanaan Hari Indonesia dan evaluasi kegiatan tersebut. Daeng Syahru, ketua panitia HI menyampaikan laporan jalannya pelaksanaan acara dan juga laporan keuangan. Seperti biasanya hadirin secara terbuka mengadakan evaluasi bersama terhadap kekurangan dan kelebihan yang ada selama pelaksanaan acara Hari Indonesia agar pelaksanaan di tahun mendatang diharapkan dapat jauh lebih berhasil.
    Acara dilanjutkan dengan membahas jadwal tugas interpretor PPI Okayama yang dipimpin oleh lae Siagian di mana beberapa anggota PPI Okayama diminta bantuannya oleh Okayama Prefecture International Exchange Foundation (OPIEF) untuk menjadi penterjemah bahasa Jepang-Indonesia-Jepang untuk memandu rombongan kesenian dari Bali dalam acara Okayama International Festival yang diselenggarakan oleh Okayama Prefecture Office pada 22 Agustus 1997 sampai dengan 4 September 1997. Pada acara tersebut selain rombongan Tari Bali dari Indonesia, juga 2 tim kesenian negara China dan Amerika juga turut mempergelarkan atraksi seninya di beberapa kota di Prefecture Okayama.

  • Acara HUT RI ke 52 di Kobe

  • Bertempat di Sanbo Hall-Kobe, acara HUT Kemerdekaan RI ke 52 diselenggarakan oleh pihak KJRI-Osaka pada tanggal 17 Agustus yang lalu. Acara yang dibuka langsung oleh bapak Yulwis Yatim, Konsul Jendral RI-Osaka di meriahkan dengan segala macam hiburan lagu-lagu yang dibawakan oleh anggota masyarakat Indonesia juga pemberian hadiah bagi pemenang turnamen olah raga memperingati HUT RI ke 52. Rombongan PPI Okayama yang hadir dalam acara itu dipimpin langsung oleh boss PPI, bang Us beserta keluarga dengan membawa pengawal si tole Adrin dan kang Ridla. Pertemuan beberapa pejabat teras PPI di wilayah Kansai, maka kesempatan ini dimanfaatkan pula untuk berembug secara informal membahas rencana pengiriman delegasi Korda Kansai ke Kongres XXIII di Gifu, 20-22 Agustus.

  • Laporan Delegasi ke Kongres PPI Jepang serta Rapat Pembentukan Panpel Rapat Anggota PPI Okayama

  • Bertempat di ruang perpustakaan ryuugakusei kaikan, pada tanggal 26 Agustus bang Us membuka rapat untuk memdengar laporan anggota PPI Komsat Okayama yang menjadi delegasi PPI Korda Kansai (daeng Syahru, bang Adli dan kanh hadi), pembawa makalah (bang Adli, mbak Kunti, uni Esti dan kang Hadi) dan pengamat (mas Irawan) pada TI VI dan Kongres XXIII PPI Jepang di Gifu yang telah berlangsung pada tanggal 20-22 Agustus yang lalu.
    Kang Hadi sebagai ketua rombongan dari Okayama melaporkan beberapa hal, sebagai berikut:
    1. PPI Komsat Okayama mewakilkan 4 pemrasaran dari 72 paper yang disajikan dalam TI VI tersebut (PPI Korda Kansai dengan demikian terwakili oleh 6 makalah, yaitu 4 dari Okayama dan 2 dari Osaka).
    2. Seorang dari PPI Komsat Okayama, yaitu kang Hadi telah bertindak sebagai Moderator pada salah satu session.
    3. Sepuluh orang delegasi PPI Korda Kansai di antaranya diwakili oleh 3 orang dari PPI Komsat Okayama. Delegasi lainnya dari Kobe dan Kyoto masing-masing seorang, dan 5 orang berasal dari Osaka.
    4. Dua orang delegasi dari Okayama mengikuti persidangan di Komisi B (Komisi AD/ART), dan seorang duduk di Komisi C (Komisi Garis Besar Rencana Kerja).
    5. Persidangan di Komisi B (AD/ART) membahas agenda dari Korda Kansai (tentang pengembalian status Okayama/ Tottori, dan tentang penentuan perwakilan jumlah delegasi Kongres), dan dari Korda Hiroshima (tentang lambang PPI, masa jabatan di PPI Korda, dan definisi pengwilayahan Korda). Atas perjuangan para delegasi Kansai akhirnya misi tentang pengembalian status PPI Komsat Okayama dan Tottori dari Korda Hiroshima ke Korda Kansai dapat di-goal-kan dengan baik.
    Acara dilanjutkan dengan membahas pembentukan panpel acara Rapat Anggota PPI Komsat Okayama yang direncanakan akan diadakan pada tanggal 21 September mendatang. Terpilih sebagai ketua panitia pelaksana (OC) adalah bang Adli dengan sekretarisnya adalah mas Bambang. Sementara panitia pengarah (SC) terdiri dari kang Hadi, bang Us dan mas Irawan. Disepakati pula acara Rapat Anggota ini akan dilaksanakan bersamaan dengan acara sayounara party bagi rekan-rekan PPI Okayama yang akan kembali ke tanah air atau pindah ke tempat studinya diluar Okayama pada akhir bulan September mendatang.

    ke atas

    Info Pendidikan

  • Abstrak TI VI PPI Pusat

  • Empat anggota PPI Komsat Okayama telah menjadi pemrasaran pada acara Temu Ilmiuah VI di Gifu, 20 Agustus yang lalu. MPPIO edisi Juli telah memuat abstrak kang Hadi dan bang Adli, dua lainnya disajikan di bawah ini.

  • Abstract TI V PPI Pusat

  • Identifikasi Struktur Pekarangan pada Berbagai Tingkat Urbanisasi di Daerah Tingkat II Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia (Kunti Indra Karmadewi KARTONO dan Hadi Susilo ARIFIN).
    Identifikasi struktur pekarangan pada berbagai tingkat urbanisasi di daerah Tk. II Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah telah diteliti pada bulan Januari dan Februari 1996. Kota Surakarta merupakan salah satu kota budaya dengan pusat pertumbuhan yang cukup pesat, sehingga perubahan urbanisasi diperkirakan dapat mempe- ngaruhi struktur pekarangan. Pengklasifikasian tingkat urbanisasi menggunakan peubah keadaan sosial, ekonomi, latar belakang pemilik pekarangan yang meliputi jumlah anggota keluarga, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan dan status kependudukan. Karena itu lokasi penelitian dapat dibagi menjadi daerah tingkat urbanisasi rendah, tinggi, dan sedang. Ukuran dan bentuk pekarangan, komposisi vegetasi pekarangan dan elemen pekarangan berbeda-beda untuk setiap daerah karena dipengaruhi oleh urbanisasi. Elemen pekarangan seperti pagar hidup, lubang sampah, tempat jemuran hasil pertanian, dan jalan setapak untuk umum sangat dominan dijumpai di daerah tingkat urbanisasi rendah. Bentuk pekarangan dengan pola blok, strip, dan irregular tersebar merata di daerah tingkat urbanisasi sedang dan rendah, sedangkan untuk daerah tingkat urbanisasi tinggi hanya di dominasi oleh bentuk blok. Semakin luas ruang terbuka, jumlah spesies semakin besar di daerah tingkat urbanisasi rendah. Jumlah spesies tanaman hias sangat tinggi dijumpai di daerah tingkat urbanisasi sedang dan tinggi.

    Identifikasi Struktur Pekarangan pada Berbagai Tingkat Urbanisasi di batusangkar, Kabupaten Daerah Tingkat II Tanah Datar, Dumatera Barat, Indonesia (Rhizni Estini MAKMUR dan Hadi Susilo ARIFIN).
    Struktur pekarangan pada berbagai tingkat urbanisasi diteliti di Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia pada bulan Februari-Maret 1996. Tingkat urbanisasi diidentifikasi secara deskriptif melalui data sosial-ekonomi dan infrastruktur. Berdasarkan peubah tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, periode tinggal, status kependudukan, jarak ke pusat kota Kabupaten dan luas panen maka lokasi-lokasi penelitian di Sungai Tarab, Tanjung Emas dan Lima Kaum dapat ditetapkan sebagai daerah dengan tingkat urbanisasi rendah, sedang dan tinggi. Dampak urbanisasi terhadap struktur pekarangan diamati melalui ukuran area, zonasi, elemen, jumlah dan fungsi spesies tanaman serta strata tanaman di pekarangan. Ukuran pekarangan yang terbesar dijumpai di daerah tingkat urbanisasi sedang. Pekarangan yang berbentuk blok mendominasi di ketiga daerah pada berbagai tingkat urbanisasi. Untuk daerah tingkat urbanisasi rendah dan sedang umumnya memiliki pekarangan depan, belakang dan samping. Sedangkan di daerah tingkat urbanisasi tinggi sebagian besar tidak memiliki pekarangan belakang. Di daerah tingkat urbanisasi rendah ternyata jumlah tanaman non hias lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tanaman hias. Sebaliknya, di daerah tingkat urbanisasi sedang dan tinggi jumlah tanaman hias lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tanaman non hias. Di daerah tingkat urbanisasi sedang dijumpai hubungan yang nyata antara luas ruang terbuka pekarangan dengan jumlah spesies berdasarkan fungsi tanaman. Semakin besar luas ruang terbuka semakin tinggi rasio antara jumlah tanaman non hias dan tanaman hias.

  • Call for papers, First'97-ISTECS

  • Bagi rekan-rekan dari kalangan teknik diberitahukan bahwa Institute for Science and Technology Studies (ISTECS), akan menyelenggarakan simposium International-nya di Tokyo pada tanggal 13 Desember 1997 yang akan datang. Di bawah ini secara ringkas kami sajikan persyaratan mengajukan makalah pada simposium tersebut.
    1. Pertama, penulis diminta mengirim abstrak penelitian yang terdiri kata 250-500 dalam bahasa Inggris.
    2. Abstrak terdiri dari judul, nama penulis, afiliasi, dan alamat, termasuk nomor telepon/facimile dan e-mail.
    3. Setelah melalui penyeleksian, maka bagi penulis yang abstraknya diterima akan diminta mempersiapkan makalah penuhnya untuk dipresentasikan pada acara simposium.
    4. Batas waktu penerimaan abstrak, 8 september 1997.
    5. Batas waktu pengiriman makalah penuh, 10 November 1997 (makalah ditulis dalam bahasa Inggris pada kertas ukuran A-4; abstrak pada makalah terdiri tidak lebih dari 120 kata).
    6. Pelaksanaan simposium, 13 Desember 1997.
    Pengiriman abstrak pertama dapat dilakukan melalui e-mail dengan alamat: istecs@kmitl.et.u-tokai.ac.jp, atau mela-lui pos:
    c/o Muhammad B. Setiawan
    Kitamoto Lab., Research Lab. for Nuclear Reactor
    Tokyo Institute of Technology,
    2-12-1 O-okayama, Meguro-ku, Tokyo 152
    Bagi para pembaca yang berminat, untuk mengetahui informasi secara rinci silakan kontak redaksi MPPIO. Atau langsung melihat dari homepage yang ber URL: http://kmit.et.u-tokai.ac.jp/~istecs

    ke atas

    Dapur PPI

    Kegiatan dapur PPI Okayama selama bulan Juli ini dapat diringkas sebagai berikut:
    1. Menerima Laporan Pertanggungjawaban PPI Korda Kansai Periode 1996-1997 (2 Agustus).
    2. Menerima undangan acara HUT RI ke 52 di Kobe dari pihak KJRI (6 Agustus).
    3. Menerima laporan pertanggungan jawab ketua pelaksana Hari Indonesia' 97 (13 Agustus).
    4. Mengirimkan ucapan terima kasih kepada pihak KJRI atas kehadiran dan bantuan moral dan materiil dalam acara Hari Indonesia' 97 (15 Agustus).
    5. Menerima surat undangan dari KMI-ICMI Orsat Kansai tentang kegiatan KOBE CAMP pada tanggal 23-24 Agustus 1997 (17 Agustus).
    6. Menerima laporan ketua tim perwakilan PPI Komsat Okayama untuk Konggres PPI Jepang di Gifu pada tanggal 20-22 Agustus (25 Agustus).
    ke atas

    Serba-serbi Kue Serabi

  • Hanabi Taikai

  • Pesta kembang api pada musim panas selalu di gelar di berbagai kota di Jepang, termasuk di Okayama. Tetapi PPI Komsat Okayama mengkordinir anggotanya untuk menyaksikan pesta kembang api baru dilaksanakan pada tahun ini.
    Senin malam, 18 Agustus 1997, sebagian anggota PPI-Okayama bersama keluarga mempunyai acara yang menarik, yaitu menonton pertunjukan kembang api di tepian Asahigawa. Pagi harinya, uda Adrin dan bang Us menyempatkan diri untuk me-'reserve' tempat yg cukup strategis di depan Sankoso. Tercatat kang Wawan dan kel, uda Allen dan kel., mas Yunus dan kel., bang Adli dan kel. serta bang Us dan kel. hadir di sana. Hanya kang Ridla dan daeng Syharu saja yang datang tanpa keluarga. Selain itu beberapa rekan lainnya seperti kakak Andi, mbak Sri dan mbak Lia, bang Herodi dan beberapa kawan dari Malaysia ikut bergabung. Suasana group Indonesia menjadi hangat dengan munculnya komentar-komentar segar di sela-sela waktu istirahat. Bahkan beberapa penonton Jepun permisi menumpang di wilayah group Indonesia yg memang cukup luas. Mereka pun ikut tertawa-tawa saat celetukan segar diterjemahkan ke dalam Nihonggo atas permintaan mereka. Acara yang dimulai sekitar pkl 19:00 dan berakhir pkl 21:00 itu pun selesai dengan meninggalkan kepuasan yang tersirat di wajah para penonton, tak terkecuali group Indonesia. Mudah-mudahan tahun depan bisa menonton bersama-sama lagi ...... bagi yang belum pulang.

  • Tentang persahabatan

  • "Don't walk in front of me, I may not follow; don't walk behind me, I may not lead; walks beside me, and just be my friend." (Albert Camus, 1913-1960). Tahukah anda? Bahwa ....

    ke atas

    Tahukah Anda? Bahwa ...

  • Kloning makin maju, dulu domba kini sapi

  • Chicago, Teknik kloning rupanya terus mengalami perkembangan yang luar biasa. Setelah keberhasilan mengklon domba Dolly dari ambing domba betina disusul Polly yang sudah disisipi materi genetik manusia, kini sebuah perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat mengumumkan keberhasilannya mengklon sapi jantan.
    Sapi hasil pengklonan ini direkayasa oleh ABS Global Inc, perusahaan spesialisasi dalam sains reproduksi hewan ternak yang bermarkas di DeForest, Wisconsin, AS. Sapi yang diberi nama Gene itu lahir enam bulan lalu, dan disebutkan hasil teknik paling maju tanpa merinci lebih jauh. "Prosedur pengklonan akan diungkap rinci dalam jumpa pers hari Kamis (waktu setempat/Red)," papar Tom Gahm, juru bicara perusahaan bioteknologi itu.
    Sementara para ilmuwan Cina yang tak mau ketinggalan dari para koleganya di Inggris dan Amerika, juga mengumumkan keberhasilannya mengklon sebuah gen panda raksasa. Suatu terobosan yang bisa membantu mencegah penyakit pada satwa yang terancam punah itu. Para ahli di Beijing yang mengumumkan hari Selasa (5/8), berhasil mengkopi gen panda yang berhubungan dengan kelainan saraf, ungkap peneliti dari Kebun Binatang Chengdu di sebelah barat daya Propinsi Sichuan. "Keberhasilan ini penting, karena menandai tingkatan baru dalam penelitian sel klon panda yang masih jauh saat ini," komentar para peneliti dari KB Chengdu. Keberhasilan mengklon gen panda itu merupakan kerja sama para ahli dari Kebun Binatang Chengdu dengan ahli dari Departemen Biologi Sichuan United University. Hitam putih
    Tom Gahm dari ABS Global Inc lebih lanjut mengatakan, gene berwarna hitam-putih dari jenis Holstein. "Teknik yang dikembangkan sangat cocok untuk mengklon sapi perah maupun sapi pedaging. Tetapi kami tidak menggunakan sel dari sapi dewasa," katanya. Jenis ternak seperti domba, sapi, kelinci, monyet dan tikus, memang sudah bisa diklon dari sel embrio yang lebih mudah berhasil dibandingkan mengklon dari sel mahluk dewasa. Maret 1997 para ilmuwan dari Australia melaporkan berhasil mengklon 400 sapi.
    "Khusus kasus Gene, tidak diklon dari sapi jantan dewasa. Tetapi teknologi pengklonan juga memungkinkan kami menghasilkan klon dari sel dewasa," kata Dale Schwartz, CEO anak perusahaan ABS yang dibentuk untuk memasarkan teknologi pengklonan. "Ada sejumlah variasi manfaat komersil dan efisiensi dalam ilmu khusus yang kami gunakan untuk menghasilkan Gene," kata Schwartz. ABS memulai program klonnya tahun 1987 dan kini sedang dipatenkan prosesnya.
    Ahli etika dari Universitas Wisconsin, Madison, Alta Charo mengatakan ia tidak kaget mendengar keberhasilan itu. "Mereka sedang mencoba keras memindahkannya ke arah di mana teknologi itu bisa dikomersialisasikan," kata Charo, guru besar hukum yang menjadi anggota National Bioethics Advisory Committee yang dibentuk Presiden Bill Clinton.
    Dihasilkan tanpa reproduksi seksual, klon secara genetik sama persis sama dengan sumber embrionya. Sapi hasil pengklonan sangat berguna dalam pertanian karena sapi-sapi itu bisa dimanipulasi gennya untuk memproduksi jumlah susu yang banyak atau daging yang lebih baik.
    Gen panda
    Gen yang berhasil diklon pada panda, dikenal sebagai gen BDNF atau Brain Derived Neyritriphic Factor. ini untuk pertamakalinya di dunia ada yang berhasil menggunakan teknik pengkopian pada panda. Pencapaian itu menandai langkah penting menyelamatkan panda, karena penyakit sistem saraf menjadi penyebab utama kematian panda. Epilepsi telah membunuh kurang lebih 10 ekor panda sejak tahun 1980-an dan teknik baru itu bisa menolong mendiagnosis dan menyembuhkannya.
    "Pencapaian itu memberikan dasar yang baik untuk mencegah penyakit sistem syarat pada panda dan mendemonstrasikan penelitian panda di negara kami telah menembus dasar baru biologi," demikian dikutip kantor berita Xinhua. Hanya kurang lebih 1.000 ekor panda raksasa yang masih hidup di habitat aslinya di Cina. Rendahnya dorongan seks dan kemampuan reproduksi menjadi penyebab utama kepunahan satwa lucu itu. (Kompas).

  • Kisah kehidupan Rubinstein

  • Di usia 21, Arthur Rubinstein (1889-1982) nama yang kemudian menjadi pianis terbesar Amerika, merasa bahwa hidup tidak lagi tertahankan. Sendirian, kelaparan, dan ditimbuni hutang, Rubinstein yang berimigrasi ke Amerika dari Polandia, memutuskan untuk mengakhiri hidup.
    Namun masalahnya, dengan cara apa? Ia tidak punya pistol, tidak punya racun, dan meloncat dari jendela bukan pilihan yang baik ('Saya bisa saja tidak mati tapi malah cacat seumur hidup'). Akhirnya Rubinstein memilih jalan menggantung diri dengan sabuk dari jubahnya. Ia pergi ke kamar mandi, mempersiapkan gantungan di atas pipa.
    Saat telah menggantung, Rubinstein menendang kursi yang dipakainya, dan ia tergantung di udara pada lehernya. Namun, sabuk tua itu tidak sanggup menahan berat Rubinstein, dan sabuk itu putus membawa Rubinstein jatuh ke atas lantai. Rubinstein pun menangis sejadi-jadinya.
    Selanjutnya, ia mendatangi sebuah piano dan 'menangiskan' kehidupan malangnya di atas tuts piano. Segera setelah peristiwa itu, Rubinstein memandang dunia dari sisi lain. Belajar dari pengalaman, sang maestro tidak melupakan peristiwa itu dan selalu mengatakan "Cintailah kehidupan, di masa senang dan di masa susah, tanpa embel-embel apapun..." (Sumber: Caraka, 30/8/97).

  • Nilai tukar Rupiah 'tenggelam': AS $ 1 = Rp 3.100,-

  • Ketika saat berita ini Saudara baca ada kemungkinan nilai rupiah sudah membaik kembali. Sebagai bahan informasi betapa nilai Rupiah sempat terguncang, maka ada baiknya berita ini kami turunkan.
    MEDAN, Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar AS semakin 'tenggelam' menyusul kebijaksanaan Bank Indonesia melepaskan band intervensi mata uang lokal itu akhir pekan lalu.
    Pantauan Waspada, Senin (18/8) di beberapa bank swasta nasional dan money changer yang masih melakukan transaksi valuta asing di Medan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin merosot sangat tajam, yakni antara 120 hingga 205 poin dibanding posisi akhir pekan lalu (Jumat).
    Sementara itu bank-bank milik pemerintah, hingga kemarin masih belum membuka transaksi jual valuta asing terutama dolar AS, sedangkan Bank Indonesia Cabang Medan telah menghentikan pengeluaran daftar kurs intervensi dan konvensional valuta asing. Kemerosotan nilai rupiah terbesar kemarin terjadi dalam transaksi jual dolar AS di Sejahtera Bank Umum Cabang Medan. Bank ini membuka transaksi jual dolar AS Senin senilai Rp 3.100, sedangkan penutupan akhir pekan lalu (Jumat) tercatat Rp 2.895, yang berarti terjadi penurunan nilai rupiah 205 poin. Di Bank Central Asia, penurunan nilai rupiah tercatat 125 poin dalam transaksi beli dan 175 poin dalam transaksi jual. BCA Medan Senin beli dolar AS senilai Rp 2.824,50 (sedangkan akhir pekan lalu ditutup pada tingkat Rp 2.699,50) dan jual Rp 2.975,50 (akhir pekan lalu Rp 2.800,50).
    Anjloknya nilai rupiah juga terjadi dalam transaksi di Bank Danamon Cabang Medan. Bank ini membeli dolar AS Rp 2.800, berarti rupiah turun 150,5 poin dibandingkan nilai pembelian akhir pekan lalu Rp 2.649,50/dolar AS. Dalam transaksi jual bank ini menawarkan Rp 3.100 setiap dolar AS, sedangkan akhir pekan lalu masih Rp 2.950.50, yang berarti penurunan nilai rupiah 149,50 poin. Demikian juga halnya di Bukit Indah, salah satu money changer di kawasan Jalan Palang Merah Medan. Dalam transaksi yang berlaku kemarin money changer ini beli dolar senilai Rp 2.850 dan jual Rp 3.025.
    Posisi ini menunjukkan kemerosotan nilai rupiah sebesar 120 poin dalam transaksi beli dan 175 poin dalam transaksi jual. Akhir pekan lalu (Jumat) beli Rp 2.730 dan jual Rp 2.850 untuk setiap dolar AS.(Sumber: Waspada)

  • Aparat Pemda Surabaya bakal Dilengkapi Pistol

  • SURABAYA -- Aparat Pemda Kotamadya Surabaya kemungkinan bakal dilengkapi senjata pistol. Rencana ini terungkap setelah pemda mendapat penawaran senjata sejenis pistol dari sebuah yayasan. Jenis senjata itu adalah senter kejut dan pistol gas air mata.
    Jenis senjata yang berfungsi sebagai sarana membela diri dari ancaman tindak kejahatan tersebut tidak dapat untuk mematikan jika ditembakkan. Senjata itu hanya bisa digunakan untuk melumpuhkan orang yang ditembak. Rencana pengadaan senjata itu dimaksudkan sebagai perlengkapan kerja aparat pemda. Kabag Humas Pemda Surabaya M Faruq SH mengatakan, penawaran dari sebuah yayasan itu memang pernah dipresentasikan di depan aparat Pemda Surabaya. Mereka yang hadir, antara lain, pejabat eselon lima, empat, tiga, dan dua. Termasuk di dalamnya para camat dan 163 lurah se-Surabaya. "Mereka kita undang untuk diberi penjelasan tentang alat pengamanan yang ditawarkan oleh yayasan tersebut," ujar Faruq yang dikonfirmasi Republika tadi malam (12/8).
    Meskipun telah dipresentasikan, kata Faruq, tidak berarti aparat pemda diwajibkan memiliki senjata itu karena senjata itu tergolong mahal dan tidak semua aparat pemda, khususnya lurah, mampu membeli. Menurutnya, senter kejut berharga Rp 2,1 juta dan pistol gas air mata berharga Rp 5 juta. Di samping itu, katanya, tak ada paksaan untuk membelinya. "Kalau aparat pemda ada yang berminat, silakan membeli. Tentunya harus melalui izin Polri dan prosedur yang berlaku," tutur Faruq. Faruq mengaku belum mengetahui persis jenis senjata itu. Ia juga tak mengetahui cara penggunaannya dan tak
    Paham cara memberi pertolongan pertama jika seseorang kena tembak senjata tersebut. Saat, penawaran, Senin (11/8), ia tidak hadir. "Pokoknya, bisa untuk melumpuhkan penjahat," katanya.
    Walau Faruq mengaku hal itu baru penawaran, pemilikan senjata pistol dan senter kejut di lingkungan Pemda Surabaya bukanlah hal baru. Salah seorang camat di wilayah Surabaya Utara mengaku bahwa ia sering mendapat penawaran membeli pistol. Akhirnya ia membeli satu unit senjata jenis senter kejut beserta pelurunya. Untuk membeli senjata itu, kata camat tersebut, ia menggunakan prosedur resmi, yakni mengajukan izin ke Polri. "Waktu itu yang ditawari baru beberapa pejabat tertentu saja. Tapi sekarang, rupanya lurah-lurah juga ditawari," katanya pada Republika.
    Sejak membeli senjata itu setahun lalu, ia mengaku belum pernah menggunakannya untuk memembak penjahat. "Alhamdulillah saya memang belum pernah dihadang penjahat. Di samping itu, saya takut membawa senjata itu. Jadi praktis saya taruh di rumah saja," ujarnya.
    Kasat Intel Polwiltabes Surabaya Letkol Pol Drs Sunaryono mengatakan, pemilikan senjata bagi aparat pemda dianggapnya sebagai hal yang wajar. "Ada kepala bank atau pejabat teras dari sipil yang memiliki senjata untuk antisipasi terhadap ancaman tindak kejahatan. Saya kira wajar, toh pemakaiannya juga masih di bawah pengawasan Polri," ujarnya. Ia menambahkan, status lurah yang tergolong sebagai pejabat yang memiliki kewenangan teritorial dianggap setara dengan pejabat lain. "Jabatan lurah itu mengatur massa, sehingga setiap saat dia juga menghadapi ancaman yang bisa membahayakan. Hanya saja, pemakaian senjatanya yang perlu diperketat," katanya. Di setiap markas kepolisian daerah (Mapolda), memang selalu terdapat bagian pengawas senjata api dan bahan peledak yang mendata status dan jenis senjata yang dimiliki seseorang. Karena itu, kepemilikan senjata tersebut dianggap sah asal memenuhi izin yang ditetapkan oleh Polri. (Sumber: Republika).

    ke atas

    Cakrawala Negeri Sakura

  • Tradisi Obon
  • Masyarakat Jepang mempercayai Obon, suatu tradisi ritual dalam agama Budha di mana mereka merayakannya pada 13, 14, 15 Agustus pada setiap tahunnya. Pada hari-hari tersebut mereka akan bersembayang di depan Butsudan, tempat abu para leluhur mereka (biasanya terdapat pada setiap rumah) dengan menyalakan lilin serta dupa dan aneka sesajen. Mereka percaya pada tanggal 13 para arwah nenek moyang mereka akan kembali ke rumah dan pada tanggal 15-nya arwah tersebut kembali lagi ke alamnya. Pada hari-hari tersebut, mereka juga berziarah ke makam para leluhurnya.
    Yang menarik, meskipun bukan hari libur nasional tetapi masyarakat Jepang akan mengambil cuti secara bergantian pada sekitar hari-hari tersebut untuk dapat mudik ke kampung halamannya, apakah bertujuan mengunjungi tempat leluhurnya, atau pun sekedar memanfaatkan liburan karena letih setelah setiap hari bekerja keras. Suasananya mirip dengan saat libur Lebaran di Indonesia, toko-toko dan restaurant serta tempat hiburan, tempat olah raga, kantor-kantor swasta dan sebagainya akan tutup beberapa hari, dan lalu-lintas luar kota akan menjadai sangat padat. Terjadi antrian panjang di pintu jalan tol, serta meningkatnya kepadatan arus penumpang berbagai alat transportasi umum, terutama kereta. Hanya bedanya, di sini antrian berjalan tertib, semua penumpang mendapat tempat sekali pun harus berdiri, dan .... tidak ada calo!!!

    ke atas

    OutLook

    Agenda kegiatan PPI Okayama bulan September, yaitu akan mengadakan Rapat Anggota PPI Okayama, berisi sidang pertanggunjawaban ketua PPI Komsat Okayama periode 1996/1997 dan sekaligus pemilihan ketua formatur PPI Komisariat Okayama periode 1998/1999. Acara yang akan diadakan pada 21 September ini direncanakan akan digabung dengan Sayounara Party sehubungan dengan adanya beberapa rekan-rekan kita yang akan kembali ke tanah air, yaitu mbak Kunti dan uni Esti, serta yang akan pindah ke Shimane, yaitu uda Herman dan ke Kagawa, yaitu mas Irawan. Partisipasi rekan-rekan sangat diharapkan khususnya untuk menyuarakan hak pilihnya pada Rapat Anggota. Selamat ber- Rapat Anggota, kompak dan jayalah selalu PPI Komsat Okayama.....

    ke atas

    Khusus Bulan ini..

  • Laporan khusus: Anak yang Hilang Telah Kembali...

  • Di suatu tempat yang sunyi dan jauh dari hiruk pikuk kota, yaitu di kawasan rekreasi alam Seki-Shiritsu Shounen Shizen no Ie, Seki-shi, Gifu-ken di mana kawasan tersebut terkenal dengan industri rumah tangganya dalam memproduksi KATANA (pedang para Samurai) sejak dahulu kala, di sanalah TI VI dan Kongres XXIII PPI Jepang telah berlangsung selama 3 hari, pada 20-22 Agustus 1997 yang lalu.
    Alamnya yang indah sangat menunjang bagi penyelenggaraan acara tersebut karena para delegasi dari berbagai penjuru Jepang yang datang harus berkosentrasi untuk bersama-sama memikirkan masa depan dan langkah maju suatu organisasi, yang disebut dengan Persatuan Pelajar Indonesia, Jepang dalam media yang disebut Kongres PPI yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Memang diskusi-diskusi di sini tidak dilakukan sambil main golf atau pun berenang, meskipun lapangan golf terhampar luas di depan mata dan birunya kolam renang mengiming-iming kesegaran di tengah udara musim panas. Diskusi-diskusi ilmiah di ruang-ruang persidangan tidak mengurangi kegairahan para peserta dalam bertemu ilmiah. Di sini kita dapat menambah wawasan pengetahuan karena banyaknya keragaman ilmu yang ditampilkan melalui presentasi makalah di acara temu ilmiah. Begitu pula debat dan adu argumentasi mulai dari yang sekedar iseng hingga yang serius dan menegangkan terjadi pula di persidangan Komisi-komisi serta saat pemilihan KU PPI periode 1997-1999. Acara selingan dan obrolan ringan pun selalu muncul saat di tempat makan, di lobby sambil merokok, di sentou sambil mandi, dan juga di tempat tidur sambil melepas letih dan meluruskan badan. Semuanya, sangat mengesankan. Di situlah kita sebagai pelajar, mencoba belajar yang lain di luar rutinitas kegitan belajar di kampus, yaitu belajar bermasyarakat dalam suatu organisasi, belajar mengemukakan pendapat sendiri dan belajar menerima pendapat orang lain secara terbuka. Aktif di PPI merupakan suatu peng-"gladi"-an diri yang baik, karena kita tahu aktif di sini berarti siap tanpa pamrih. PPI adalah organisasi nirlaba, terbebas dari muatan-muatan politik, maka pada media inilah kita mencoba menggalakkan kemampuan idealisme kita sebelum kita terjun ke organisasi lainnya saat kita kembali ke tanah air nanti. Dengan harapan kedewasaan jiwa kita mulai tergalang, bukan lagi sebagai seseorang yang bersifat naif.
    Sesuatu hal yang sangat berkesan, adalah dalam persidangan di Komisi B (Komisi AD/ART) Korda Kansai menempatkan 5 delegasinya untuk duduk di di sini yaitu bang Nizarli, lae James Panjaitan, cak Abdul Munif, daeng Syahruddin Said, dan saya sendiri, Hadi Susilo Arifin. Sementara bang Adli, lae Sofyan, mas Danang dan rekan lainnya dibagi ke dalam Komisi A (Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum) dan Komisi C (Rencana Garis Besar Haluan Kerja?). Komisi B ini bersidang dalam waktu yang panjang dan melebihi limit waktu yang disediakan (13.00-15.00) dan berlangsung sangat alot khususnya tentang pemindahan status Komsat Okayama/ Tottori serta kaitannya dengan definisi pengwilayahan Korda. Ketika Ketua Sidang Komisi B, bung Indra dari Tohoku sudah nampak putus asa dan hanya akan mengusulkan memorandum untuk pemecahan masalah tersebut dengan harapan kelak ditindak-lanjuti oleh KU yang baru, tetapi delegasi Kansai tetap berharap dapat dilahirkannya suatu Ketetapan dari Kongres ini. Menjelang detik-detik terakhir... delegasi dari Kansai mengusulkan, bahwa Kansai setuju dengan definisi cakupan Korda harus jelas dan polarisasi harus dihindari, tetapi pengwilayahan Korda tidak harus mengikuti sistem pengwilayahan sistem "chihou". PPI hendaknya bersifat fleksibel sesuai dengan target dan sasarannya dalam berorganisasi. Maka secara eksplisit pengwilayahan Korda dapat terdiri dari nama-nama Prefecture. Setiap berdirinya Komsat-komsat baru pada satu prefecture, maka otomatis Komsat tersebut akan menginduk pada satu Korda yang telah tercantum dalam AD/ART di mana prefecture letak Komsat berada tercakup.
    ALHAMDULILLAH, usulan ini diterima oleh seluruh anggota Komisi B dan bahkan delegasi dari Kansai membantu Ketua Sidang Komisi B menentukan 47 Prefecture di Jepang untuk dimasukkan (ada beberapa prefecture yang belum terwakili) ke dalam satuan Korda dengan pertimbangan jarak tempuh dan frekuensi aksesibilitas. Dengan demikian DEFINISI PENGWILAYAHAN secara baku telah dihasilkan, sementara permasalahan PPI Komsat Okayama dan PPI Komsat Tottori dapat terpecahkan. Kedua hal tersebut di atas membuat PPI Korda Kansai dan khususnya delegasi dari Okayama semakin lega setelah Rancangan Ketetapan-Ketetapan yang ditelorkan oleh Komisi B disetujui saat Sidang Pleno. Kini anak yang hilang, PPI Komsat Okayama dan PPI Komsat Tottori telah resmi kembali kepangkuan PPI Korda Kansai, saat Kongres di Gifu, sejak 21 Agustus 1997.
    Beberapa hasil Kongres XXIII lainnya yang penting dan perlu diketahui, bahwa Ketua Umum PPI Pusat telah terpilih secara musyawarah untuk mufakat yaitu, bung Witjaksono dari Korda Kantou. Beliau sempat menangis sesaat sedang menyampaikan kata sambutan atas terpilihnya sebagai KU PPI, dan akhirnya beliau tidak dapat melanjutkan kata sambutannya. Hal ini sangat dirasakan oleh peserta Kongres lainnya, bahwa memimpin suatu organisasi dengan tanggung jawab penuh tidaklah ringan dan tidak gampang, tetapi cukup berat bahkan mungkin sangat berat, sekali pun hanya dengan organisasi PPI. Karena itu marilah kita dukung kepengurusan beliau dan menjalankan program-programnya yang telah digariskan pula secara bersama dalam Kongres yang lalu dengan rasa tanggung jawab yang penuh pula. Jelas kita akan memerlukan banyak pengorbanan, baik dari perhatian, pikiran, waktu, tenaga bahkan biaya. Tetapi di balik itu, insya Allah kita akan memperoleh hikmah Nya.
    Keputusan lain yang dihasilkan, bahwa Temu Ilmiah VII serta Lomba Karya Tulis Ilmiah III akan diadakan tahun depan, Agustus 1998 di Hiroshima. Dengan jangkauan lokasi tempat yang tidak terlalu jauh, diharapakan anggota PPI Komsat Okayama kelak dapat berpartisipasi aktif baik sebagai pe- mrasaran dalam Temu Ilmiah, maupun mengikutkan makalahnya dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tersebut. Semoga....
    Sementara itu, Temu Ilmiah VIII dan Kongres XXIV pada tahun 1999 yang akan datang akan diselenggarakan di Kansai. Banyak alternatif lokasai di wilayah Korda Kansai ini, dan PPI Komsat Okayama pun telah menawarkan salah satu lokasi yang tidak kalah menarik dengan lokasi Kongres XXIII, yaitu di Kibi Kokusai Shounen Shizen no Ie, yang berlokasi di Kibi Kougen, yaitu kota baru Dataran Tinggi Kibi. Alamnya sangat Indah pada suatu dataran yang di kelilingi bukit hutan pinus, hamparan danau serta pemukiman kota baru. Kota yang dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur modern mulai dari perkantoran, rumah sakit dan pusat rehabilitasi serta tempat penyaluran kerjanya, sarana penelitian dan pengembangan teknologi, pusat pendidikan anak bermasalah, museum tek- nologi, pusat produksi pertanian, pusat kehutanan abad XXI, fasilitas pemukiman modern serta resor wisata dan olah raga. Di dalam area Kibi Kokusai Shounen Shizen no Ie sendiri memiliki fasilitas tempat rapat dan pertemuan serta penginapan, dan rumah makan yang sangat memadai dan sangat murah (resor ini milik Pemerintah Pusat/Kokuristu yang berwawasan International/Kokusai), tetapi tranportasi umum untuk akses ke sana hanya tersedia dalam bentuk bus dari depan Okayama Station. Hal ini menjadi bahan pertimbangan yang perlu dipikirkan masak-masak, meski pun akan dapat dicahkan bila teman-teman se Kansai mendukung dan dapat bekerja bergotong-royong bersama. Nah, kunci akhir terletak dari kesanggupan dan progresivitas teman-teman anggota PPI Komsat Okayama. Seperti kata pepatah, bahwa kesempatan akan datang begitu sangat cepat, bila kita tidak dapat menangkapnya... maka ia akan lewat begitu saja... Akhir Agustus 1997, Kenangan dari Gifu MPPIO Vol. II/No.08/Agustus/97

    ke atas
    Edisi berikutnya
    Kembali ke indeks Media PPI Okayama

    Kembali ke Halaman Utama :
  • Bahasa Indonesia
  • English version